Indonesia Juara Stock Car di Inggris

Kamis, 20 Agustus 2015 - 22:19 WIB
Indonesia Juara Stock...
Indonesia Juara Stock Car di Inggris
A A A
LONDON - Tim Nissan GT Academy dari Indonesia memenangi stock car yang digelar di Northampton Racecar, Brafield, Inggris, Rabu (19/8/2015) malam waktu setempat. Indonesia yang diwakili Andika Rama Maulana dan Raira Bhaskara berhasil mengalahkan empat negara pesaing, yaitu Filipina, Jepang, Thailand, dan India.

Ajang stock car adalah bagian rangkaian acara Nissan GT Academy 2015 yang dipusatkan di Sirkuit Internasional Silverstone, Inggris.

Berada di pole position nomor dua, Raira Bhaskara mendapat giliran pertama untuk beradu kecepatan dengan empat kontestan lain. Menggunakan mobil berwarna hijau dengan nomor badan mobil 6, Raira berhasil mengamankan posisi hingga bergantian dengan Andika Rama Maulana.

Begitu mobil berganti di tangan Rama, persaingan dengan Filipina mulai terjadi. Rama dengan berani melakukan take over dan mendahului kotestastan lain. Bahkan upaya menyusul Indonesia oleh kontestan Filipina berbuah insiden tabrakan. Bendera kuning dikibarkan, dan meski Indonesia berada di urutan pertama, jarak antara kontestan semakin dekat.

Namun Rama yang masih memegang kendali mobil tetap tak terbendung. Dia berhasil memacu mobilnya dan bahkan berhasil melakukan overlap terhadap kontestan lainnya. “Mencoba untuk smooth, juga konsisten, dan menghindari mistake sesuai arahan mentor,” kata Rama kepada wartawan Indonesia usai race di Northampton Racecar, Brafield.

Rama mengakui strategi memacu mobilnya lebih santai justru membuahkan hasil yang maksimal. Berbeda ketika latihan mencoba dengan memacu mobil dengan keras atau kasar, justru kecepatannya tidak maksimal. Kemenangan ini tentu semakin meningkatkan kepercayaan diri Rama dan Raira untuk mengikuti final race yang akan digelar pada Kamis (20/8/2015) sore waktu setempat di Sirkuit Internasional Slverstone, Inggris.

Raira mengaku mencoba membuat start sebagus mungkin dan memacu mibilnya lebih konsisten. Senada dengan Rama, Raira mencoba menghindari kesalahan-kesalahan mendasar saat memacu mobilnya. “Saya mencoba mempertahankan posisi dan membuat pembalap berikutnya (Rama) pada posisi yang lebih baik,” kata Raira.

Pebalap Sean Gelael dan aktor Hamish Daud yang mendampingi para kontestan Indonesia mengaku puas dengan hasil ini. “Kita sengaja menempatkan Raira paling dulu baru kemudian Rama, strategi ini kita pakai karena Rama dalam balapan ini bisa lebih kencang,” kata Sean kepada wartawan usai balapan ketika ditanya kunci kemenangan. Sean mengatakan, Rama yang berbakat dan Raira yang profesional mampu membuat Indonesia bisa memenangkan stock car race ini.

Sean dan Hamish mengetahui Filipina menempatkan pebalap paling kencang di giliran pertama. Raira yang berhasil mengimbangi Filipina, membuat Rama semakin percaya diri mengalahkan Filipina karena kontestan kedua Filipina tidak terlalu kencang dalam memacu mobilnya.

Pada Kamis (20/8) waktu setempat, mereka kembali akan diadu dalam balapan di Sirkuit Internasional Silverstone dan malam harinya akan ditentukan siapa pemenang Nissan GT Academy 2015.

Wujudkan Mimpi Gamers

Nama Nissan GT Academy mungkin masih asing bagi penggemar balap mobil, pebalap, atau masyarakat Indonesia. Nissan GT Academy adalah sebuah ajang pencarian pembalap profesional dengan cara virtual atau dengan cara bermain games di Playstation.

Sederhananya, para penyuka games Grand Turismo bisa mengikuti kompetisi ini dan jika menang akan kembali dites pada balapan sesungguhnya. Jadi, para peserta ajang Nissan GT Academy adalah para gamers. Nissan GT Academy adalah kolaborasi antara PlayStation® dan Nissan yang menggunakan dunia maya dari permainan Gran Turismo®6 untuk mencari bakat pebalap tersembunyi.

Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2008, Nissan GT Academy telah mengubah hidup para pemenang dan melahirkan banyak pebalap professional yang telah berlaga di berbagai ajang balap internasional. Pemenang Nissan GT Academy 2008 Lucas Ordoñez dan pemenang tahun 2011 Jann Mardenborough sukses menjadi seorang pebalap profesional, dan akan mewakili Nissan di ajang balap motor sport paling bergengsi, Le Mans 24 Hour untuk kelas LM P1. Lucas dan Jann adalah bukti bahwa Nissan GT Academy merupakan ajang mewujudkan mimpi menjadi seorang pebalap profesional.

Ricardo Sanchez, pemenang International Nissan GT Academy tahun 2014, juga merupakan contoh nyata yang kehidupannya telah berubah berkat ajang Nissan GT Academy. Pada tahun 2015 Ricardo menjadi pembalap Nissan GT-R NISMO GT3 di ajang balap prestisius Blancpain Endurance Series di Eropa.

Memasukitahun ketujuh, ajang GT Academy diselenggarakan secara terpisah di Eropa (Prancis, Italia ,Inggris , Jerman , Spanyol , Portugal, Belgia, Belanda, Luksemburg, Hungaria, Polandia, dan RepublikCeko), International (Australia , Afrika Utara, Timur Tengah dan Meksiko), dan Asia (India, Thailand, Filipina, Indonesia dan Jepang).

Tahun ini, Indonesia mengirim enam gamers untuk mengikuti Nissan GT Academy 2015 yang digelar di kawasan sirkuit Silverstone, Inggris dari 13-19 Agustus 2015. Enam gamers Indonesia yaitu Datu Yogabrata, Ferson, Kreshna Agusta Mulya, Andika Rama Maulana, Raira Bhaskara, dan Pradana Yogatama akan bersaing dengan gamers dari 28 negara lainnya untuk mewujudkan mimpi menjadi pebalap profesional. Sekitar 2,2 juta gamers telah berpartisipasi dalam ajang balap dunia Nissan GT Academy tahun ini.

Di Indonesia, tahap kualifikasi dari Nissan GT Academy secara online dilangsungkan pada 21 April-16 Juni 2015. Untuk mengikuti kualifikasi online game, gamers harus terlebih dahulu memiliki permainan Gran Turismo®6 di PlayStation 3. Selain secara online, peminat yang tidak memilki Playstation 3 mengikuti proses kualifikasi secara langsung di berbagai acara roadshow yang digelar dari tanggal 28 April-31 May 2015, di berbagai lokasi yaitu Atrium Mall Taman Anggrek, Atrium Mall KelapaGading , Rotunda V Walk lt. 3, Ciputra World.

Pada tahap kualifikasi ini, terpilih sepuluh pemenang Nissan GT Academy live event dan sepuluh pemenang Nissan GT Academy online competitions. Nah, 20 pemenang ini lalu disaring menjadi enam orang melalui tahap balapan di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor. Keenam wakil Indonesia yang terpilih bersaing dengan kontestan dari negara lain memperebutkan gelarJuara GT Academy International Racer dan menjadi pembalap profesional Nissan berikutnya.

Vice President PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan menjelaskan diselenggarakannya kompetisi Nissan GT Academy merupakan wujud dari motto Nissan, yakni Innovation that Excites. “Kami bangga bahwa Nissan merupakan satu-satunya produsen mobil dengan kompetisi balap yang unik seperti ini, dimana pencarian bakat baru di dunia motorsport dilakukan melalui kompetisi virtual yang dilanjutkan dengan pembinaan di dunia nyata melalui kampanye #DriveYourDream di ajangini,” katanya, beberapa waktu lalu.

Teddy juga berharap dapat memberikan inspirasi tidak hanya bagi para gamers namun mereka yang bercita-cita menjadi pebalap professional untuk bersaing di ajang balap internasional dan mengharumkan nama bangsa.

Salah satu wakil Indonesia, yaitu Datu Yogabrata mengaku adalah penggemar games. Bahkan laki-laki berusia 34 tahun ini adalah dosen mata kuliah desain game di salah satu universitas di Singapura. Sebagai salah satu pemenang Nissan GT Academy 2015 di Indonesia, Datu mengaku senang.

Dia mengatakan, ajang Nissan GT Academy sebagai bukti bahwa video game bukan sekadar permainan. “Video game bisa sebagai awal (untuk belajar secara nyata). Seperti simulator, jadi bukan sekadar permainan,” katanya di London Inggris, Selasa (18/8) malam waktu setempat.

Laki-laki yang mempunyai background pendidikan games ini mengatakan dengan mengusai vdeo games terlebih dahulu akan lebih mudah beradaptasi. “Reflek kita bisa lebih berani dan cepat saja. Nggak ada kesulitan,” katanya.

Ferson juga mengatakan hal yang sama. Menurut laki-laki yang memilih berbisnis usai lulus SMA ini, bedanya hanya ketika balapan di race goncangan lebih terasa. Selebihnya atau hal-hal lain sama saja. “Kalau di nyata lebih mental-mental,” katanya, sambil tersenyum.

Dia mengaku sudah mencoba menyetir kelas 4 SD meski langsung menabrak tembok. “Kita gamers kadang dianggap aneh oleh orang lain,” kata Ferson.

Hingga hari ketiga di Nissan GT Academy, tiga wakil Indonesia Datu Yogabrata, Ferson, dan Kreshna Agusta Mulya sudah tersingkir. Meski gagal, mereka mengaku sangat senang bisa mendapat pengalaman balapan di Inggris.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)