Misi Perdamaian Dunia Jeffrey Polnaja Telah Tuntas
A
A
A
JAKARTA - Jeffrey Polnaja, penjelajah dunia seorang diri dengan sepeda motor, resmi menuntaskan misi Ride for Peace (RFP) di Jakarta Sabtu lalu (19/9). Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia, Nanan Soekarna menyambut langsung kedatangan Jeffrey di kantor PP IMI di kawasan Gelora Bung Karno.
“Keberhasilan Jeffrey menunjukkan kepada dunia bahwa pemuda Indonesia tangguh dan cinta perdamaian. Semoga yang dilakukan Jeffrey ini bisa menginspirasi banyak pemuda Indonesia, khususnya para pecinta sepeda motor, untuk melakukan hal yang sama demi nama bangsa,” ucap Nanan dalam keterangan resminya, Senin (21/9/2015).
Sementara itu, pimpinan RFP yang merupakan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perindustrian Fahmi Indris, menegaskan bahwa perjalanan keliling dunia RFP merupakan tugas mulia.
“Seorang pemotor ternyata juga bisa melakukan pekerjaan yang umumnya dilakukan diplomat dan para duta besar. Pencapaian Kang JJ bukanlah pekerjaan mudah. Apa yang telah beliau lakukan perlu kita apresiasi bersama,” kata Fahmi.
Jeffrey, pemotor kelahiran Bandung, Jawa Barat, tercatat telah mengunjungi 97 negara di lima benua dengan total jarak tempuh 420.000Km. Prestasi yang telah menempatkan Jeffrey sebagai manusia kedua yang pernah mengendarai sepeda motor paling jauh sepanjang waktu ini dibukukan selama total 2.163 hari (951 hari RFP pertama 2006-2008 dan 1.212 hari RFP kedua 2012-2015).
Catatan mengagumkan tersebut dijalani Jeffrey di atas dua unit sepeda motor kelas petualang BMW R1150GS (satu unit hilang di Belanda di awal perjalanan RFP kedua).
“Tadi, sambil menunjukkan jari ke atas, saya bicara dengan Sang Maha Pencipta, mengucapkan syukur atas segala yang Dia berikan kepada saya,” ujar Jeffrey usai memimpin pawai bersama para pemotor yang menyambut kedatangannya di Jakarta.
“Sekilas saya mengingat kembali dengan apa yang telah saya lakukan. Ini sebenarnya sebuah ketidakmungkinan yang menjadi mungkin. Tanpa pertolongan Tuhan dan do’a seluruh lapisan masyarakat, mustahil saya bisa mengemban misi Ride for Peace. Artinya, keberhasilan saya adalah keberhasilan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Jeffrey juga berpesan tentang pentingnya menjaga perdamaian di dunia. Peperangan dan konflik kemanusiaan yang masih terjadi di beberapa negara di dunia seharusnya mampu dihentikan jika setiap manusia memahami betapa kecilnya dunia yang begitu indah ini.
“Saya telah berada dalam fase-fase perubahan di muka bumi. Hal ini menuntun saya bahwa sebenarnya tidak ada yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya, Jadi buat apa manusia berperang?” tegas Jeffrey.
Jeffrey juga berharap penjelajahan keliling dunia yang telah selesai dilakukannya bersama RFP bisa dilanjutkan generasi-generasi pemuda Indonesia di masa mendatang. Hal tersebut, dikatakan Jeffrey, agar bangsa Indonesia tetap dikenal di dunia sebagai bangsa kuat yang cinta perdamaian.
“Keberhasilan Jeffrey menunjukkan kepada dunia bahwa pemuda Indonesia tangguh dan cinta perdamaian. Semoga yang dilakukan Jeffrey ini bisa menginspirasi banyak pemuda Indonesia, khususnya para pecinta sepeda motor, untuk melakukan hal yang sama demi nama bangsa,” ucap Nanan dalam keterangan resminya, Senin (21/9/2015).
Sementara itu, pimpinan RFP yang merupakan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perindustrian Fahmi Indris, menegaskan bahwa perjalanan keliling dunia RFP merupakan tugas mulia.
“Seorang pemotor ternyata juga bisa melakukan pekerjaan yang umumnya dilakukan diplomat dan para duta besar. Pencapaian Kang JJ bukanlah pekerjaan mudah. Apa yang telah beliau lakukan perlu kita apresiasi bersama,” kata Fahmi.
Jeffrey, pemotor kelahiran Bandung, Jawa Barat, tercatat telah mengunjungi 97 negara di lima benua dengan total jarak tempuh 420.000Km. Prestasi yang telah menempatkan Jeffrey sebagai manusia kedua yang pernah mengendarai sepeda motor paling jauh sepanjang waktu ini dibukukan selama total 2.163 hari (951 hari RFP pertama 2006-2008 dan 1.212 hari RFP kedua 2012-2015).
Catatan mengagumkan tersebut dijalani Jeffrey di atas dua unit sepeda motor kelas petualang BMW R1150GS (satu unit hilang di Belanda di awal perjalanan RFP kedua).
“Tadi, sambil menunjukkan jari ke atas, saya bicara dengan Sang Maha Pencipta, mengucapkan syukur atas segala yang Dia berikan kepada saya,” ujar Jeffrey usai memimpin pawai bersama para pemotor yang menyambut kedatangannya di Jakarta.
“Sekilas saya mengingat kembali dengan apa yang telah saya lakukan. Ini sebenarnya sebuah ketidakmungkinan yang menjadi mungkin. Tanpa pertolongan Tuhan dan do’a seluruh lapisan masyarakat, mustahil saya bisa mengemban misi Ride for Peace. Artinya, keberhasilan saya adalah keberhasilan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Jeffrey juga berpesan tentang pentingnya menjaga perdamaian di dunia. Peperangan dan konflik kemanusiaan yang masih terjadi di beberapa negara di dunia seharusnya mampu dihentikan jika setiap manusia memahami betapa kecilnya dunia yang begitu indah ini.
“Saya telah berada dalam fase-fase perubahan di muka bumi. Hal ini menuntun saya bahwa sebenarnya tidak ada yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya, Jadi buat apa manusia berperang?” tegas Jeffrey.
Jeffrey juga berharap penjelajahan keliling dunia yang telah selesai dilakukannya bersama RFP bisa dilanjutkan generasi-generasi pemuda Indonesia di masa mendatang. Hal tersebut, dikatakan Jeffrey, agar bangsa Indonesia tetap dikenal di dunia sebagai bangsa kuat yang cinta perdamaian.
(dol)