Tahun Depan Komponen Lokal Honda Brio Satya Mencapai 85%
A
A
A
KARAWANG - Kewajiban yang harus dilakukan produsen mobil Low Cost Green Car (LCGC) adalah menambah kandungan komponen lokal dalam setiap tahun. Hal ini sudah tertulis dalam ketentuan Kementerian Perindustrian untuk LCGC, bahwa produsen wajib melokalisasi empat dari lima komponen utama mesin dalam empat tahun.
Saat ini HPM sedang menyiapkan peningkatan kandungan lokal untuk Brio Satya tahun depan. Saat ini komponen utama mesin yang diproduksi secara lokal adalah kepala silinder, blok silinder dan camshaft (noken as).
Terkait pembukaan fasilitas baru Honda di Karawang, HPM telah membangun beberapa fasilitas baru yang telah berjalan sejak Mei 2015. Salah satunya untuk memproduksi crankshaft (poros engkol).
Direncanakan fasilitas baru yang dibangun di kawasan pabrik kedua di Karawang, Jawa Barat, akan resmi beroperasi 2016. Fasilitas ini mampu menghasilkan 243.000 unit per tahun ini tak hanya dikhususkan untuk Brio Satya, tapi juga poros engkol untuk crossover BR-V.
"Tempat baru ini untuk pembuatan komponen lokal, yang rencananya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Ini akan membuat proses lokalisasi kami menjadi lebih cepat dan efisien," ujar Hidekazu Tsunemi, Vice President HPM, Rabu (30/9/2015).
Selain poros engkol, HPM juga mengungkap akan melokalisasi komponen connecting rod (batang piston). Operasional fasilitas baru ini dikatakan dimulai pada 2018.
Sementara Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director HPM mengungkapkan bahwa dengan penambahan 2 dua komponen yang dirakit secara lokal berarti 85% perakitan Brio Satya dilakukan di dalam negeri.
Saat ini HPM sedang menyiapkan peningkatan kandungan lokal untuk Brio Satya tahun depan. Saat ini komponen utama mesin yang diproduksi secara lokal adalah kepala silinder, blok silinder dan camshaft (noken as).
Terkait pembukaan fasilitas baru Honda di Karawang, HPM telah membangun beberapa fasilitas baru yang telah berjalan sejak Mei 2015. Salah satunya untuk memproduksi crankshaft (poros engkol).
Direncanakan fasilitas baru yang dibangun di kawasan pabrik kedua di Karawang, Jawa Barat, akan resmi beroperasi 2016. Fasilitas ini mampu menghasilkan 243.000 unit per tahun ini tak hanya dikhususkan untuk Brio Satya, tapi juga poros engkol untuk crossover BR-V.
"Tempat baru ini untuk pembuatan komponen lokal, yang rencananya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Ini akan membuat proses lokalisasi kami menjadi lebih cepat dan efisien," ujar Hidekazu Tsunemi, Vice President HPM, Rabu (30/9/2015).
Selain poros engkol, HPM juga mengungkap akan melokalisasi komponen connecting rod (batang piston). Operasional fasilitas baru ini dikatakan dimulai pada 2018.
Sementara Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director HPM mengungkapkan bahwa dengan penambahan 2 dua komponen yang dirakit secara lokal berarti 85% perakitan Brio Satya dilakukan di dalam negeri.
(dol)