Investasi Pabrik di Indonesia Jalan Terus, Meski Mitsubishi Terkena Masalah
A
A
A
JAKARTA - Berita yang kurang sedap menimpa Mitsubishi Motors Corporation (MMC) terkait manipulasi data konsumsi bahan bakar. Ada empat model keicar atau minicar yang diproduksi untuk pasar Jepang.
Dari keempat model, diketahui total skandal menjerat 625 ribu unit minicar. yakni 468 ribu untuk merek Nissan dan 157 ribu untuk produk Mitsubishi.
Seperi diketahui, konsumsi bahan bakar pada dua model keicar atau minicar yang diproduksi Mitsubishi untuk Nissan Motor, yakni Dayz dan Dayz Rooz, serta dua model keicar yang menggunakan merek Mitsubishi, eK Wagon dan eK Space, yang dilaporkan adalah 30,4 kilometer per liter. Namun ternyata data itu meleset 5 sampai 10 persen.
Tak hanya santer dibicarakan di Jepang, lembaga keamanan Amerika Serikat juga melakukan pemeriksaan Mitsubishi di Amerika. Dan hasilnya cukup melegakan. Karena berdasarkan laporan, dari model yag diuji di AS tidak ditemukan adanya kecurangan atau manipulasi data.
Dalam hal ini, Menteri Perhubungan Jepang, Keiichi Ishii telah memberi waktu selama satu minggu bagi MMC untuk menyusun laporan final terkait kasus ini. Pihak MMC juga diminta untuk membeli kembali unit mobil yang telah berada di tangan konsumen, jika konsumen menghendakinya.
Meski kasus ini heboh di Jepang, namun sejauh ini tidak berdampak pada produk Mitsubishi yang dipasarkan di Indonesia. Pasalnya belum ada temuan produk global Mitsubishi, seperti Pajero, Outlander, Delica, dan Mirage ikut terdampak skandal.
Seperti dilansir dari Okezone, Sabtu (23/4/2016), Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Hisashi Ishimaki mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang sedang dilakukan tim khusus yang dibentuk MMC. Untuk menjaga obyektivitas hasil penyelidikan, seluruh anggota tim berasal dari luar MMC.
"Informasi yang kami dapat sejauh ini sama dengan yang wartawan dapatkan dari press release MMC. Kami masih menunggu hasil investigasi," kata Ishimaki.
Apakah kasus skandal ini akan mempengaruhi investasi MMC di Indonesia? Karena ada kemungkinan perusahaan di Jepang harus mengeluarkan biaya besar untuk membayar kompensasi dan denda. Ishimaki menegaskan, bahwa sampai saat ini hal itu masih kemungkinan. Belum ada keputusan final yang diambil.
"Memang ada kemungkinan pemberian kompensasi. Tapi itu masih kemungkinan. Sampai saat ini pun kami belum tahu seperti apa isi dari kesepakatan kompensasinya. Tapi, sejauh ini tidak ada perubahan terhadap proyek kami di Indonesia. Semuanya masih berjalan seperti biasa," tegas Ishimaki.
Sebagai indormasi, konstruksi pembangunan pabrik baru Mitsubishi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, masih berlangsung sampai saat ini. Dan pembangunan pabrik sudah mencapai 88% dan diperkirakan akan selesai pada Agustus 2016.
Dari keempat model, diketahui total skandal menjerat 625 ribu unit minicar. yakni 468 ribu untuk merek Nissan dan 157 ribu untuk produk Mitsubishi.
Seperi diketahui, konsumsi bahan bakar pada dua model keicar atau minicar yang diproduksi Mitsubishi untuk Nissan Motor, yakni Dayz dan Dayz Rooz, serta dua model keicar yang menggunakan merek Mitsubishi, eK Wagon dan eK Space, yang dilaporkan adalah 30,4 kilometer per liter. Namun ternyata data itu meleset 5 sampai 10 persen.
Tak hanya santer dibicarakan di Jepang, lembaga keamanan Amerika Serikat juga melakukan pemeriksaan Mitsubishi di Amerika. Dan hasilnya cukup melegakan. Karena berdasarkan laporan, dari model yag diuji di AS tidak ditemukan adanya kecurangan atau manipulasi data.
Dalam hal ini, Menteri Perhubungan Jepang, Keiichi Ishii telah memberi waktu selama satu minggu bagi MMC untuk menyusun laporan final terkait kasus ini. Pihak MMC juga diminta untuk membeli kembali unit mobil yang telah berada di tangan konsumen, jika konsumen menghendakinya.
Meski kasus ini heboh di Jepang, namun sejauh ini tidak berdampak pada produk Mitsubishi yang dipasarkan di Indonesia. Pasalnya belum ada temuan produk global Mitsubishi, seperti Pajero, Outlander, Delica, dan Mirage ikut terdampak skandal.
Seperti dilansir dari Okezone, Sabtu (23/4/2016), Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Hisashi Ishimaki mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang sedang dilakukan tim khusus yang dibentuk MMC. Untuk menjaga obyektivitas hasil penyelidikan, seluruh anggota tim berasal dari luar MMC.
"Informasi yang kami dapat sejauh ini sama dengan yang wartawan dapatkan dari press release MMC. Kami masih menunggu hasil investigasi," kata Ishimaki.
Apakah kasus skandal ini akan mempengaruhi investasi MMC di Indonesia? Karena ada kemungkinan perusahaan di Jepang harus mengeluarkan biaya besar untuk membayar kompensasi dan denda. Ishimaki menegaskan, bahwa sampai saat ini hal itu masih kemungkinan. Belum ada keputusan final yang diambil.
"Memang ada kemungkinan pemberian kompensasi. Tapi itu masih kemungkinan. Sampai saat ini pun kami belum tahu seperti apa isi dari kesepakatan kompensasinya. Tapi, sejauh ini tidak ada perubahan terhadap proyek kami di Indonesia. Semuanya masih berjalan seperti biasa," tegas Ishimaki.
Sebagai indormasi, konstruksi pembangunan pabrik baru Mitsubishi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, masih berlangsung sampai saat ini. Dan pembangunan pabrik sudah mencapai 88% dan diperkirakan akan selesai pada Agustus 2016.
(dol)