Taksi Online Menjamur, Bangku Penumpang Akan Dites Lakukan Uji Tabrak
A
A
A
CALIFORNIA - Keberadaan transportasi umum berbasis online seperti Uber kian hari kian menjamur. Melihat kondisi ini, sebagai regulator di Amerika Serikat NHTSA dan IIHS mempertimbangkan untuk melakukan uji kelayakan terhadap transportasi online untuk bagian penumpang.
Uji kelayakan terhadap penumpang dibangku belakang sebenarya sudah pernah ada sebelumnya, hanya saja pengujian tersebut disimulasikan untuk anak-anak. Kedepannya pengujian ini akan dirubah dengan menempatkan orang dewasa sebagai simulasinya.
Dilansir dari Autoevolution, Jumat (27/5/2016), NHTSA rencananya baru akan melakukan pengujian ini pada 2019. Nanntinya, sistem pengujian akan dirubah dan berbeda dengan melakukan uji kelayakan pada kursi penumpang bagian depan.
Dalam beberapa kasus, tabrakan yang terjadi dari belakang biasanya mendorong penumpang baris kedua untuk menghantam bangku baris pertama dan hal tersebut dangat mematikan. Oleh karena itu, pabrikan kendaraan akan didorong untuk turut meningkatkan keselamatan penumpang di bangku belakang.
Selain itu, pabrikan juga diminta untuk memberi sistem peringatan bagi penumpang baris kedua yang tidak mengenakan sabuk keselamatan, terutama pada taksi dan kendaraan komersial. Faktanya, penumpang di baris belakang bisa membahayakan orang yang duduk di depan jika tidak mengenakan sabuk keselamatan saat tabrakan frontal terjadi.
Uji kelayakan terhadap penumpang dibangku belakang sebenarya sudah pernah ada sebelumnya, hanya saja pengujian tersebut disimulasikan untuk anak-anak. Kedepannya pengujian ini akan dirubah dengan menempatkan orang dewasa sebagai simulasinya.
Dilansir dari Autoevolution, Jumat (27/5/2016), NHTSA rencananya baru akan melakukan pengujian ini pada 2019. Nanntinya, sistem pengujian akan dirubah dan berbeda dengan melakukan uji kelayakan pada kursi penumpang bagian depan.
Dalam beberapa kasus, tabrakan yang terjadi dari belakang biasanya mendorong penumpang baris kedua untuk menghantam bangku baris pertama dan hal tersebut dangat mematikan. Oleh karena itu, pabrikan kendaraan akan didorong untuk turut meningkatkan keselamatan penumpang di bangku belakang.
Selain itu, pabrikan juga diminta untuk memberi sistem peringatan bagi penumpang baris kedua yang tidak mengenakan sabuk keselamatan, terutama pada taksi dan kendaraan komersial. Faktanya, penumpang di baris belakang bisa membahayakan orang yang duduk di depan jika tidak mengenakan sabuk keselamatan saat tabrakan frontal terjadi.
(dol)