Proving Ground Gajah Tunggal di Karawang Punya 9 Kondisi Jalan
A
A
A
JAKARTA - Pabrikan ban PT Gajah Tunggal Tbk beberapa waktu lalu telah meresmikan fasilitas pengetesan ban di Karawang, Jawa Barat pada Mei 2016 lalu. Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) yang menjadi rekanan dari Gajah Tunggal pun turut mengetes mobil mereka disana.
Dengan nilai investasi mencapai Rp 1,3 triliun, fasilitas proving ground Gajah Tunggal tersebut bertujuan untuk mengetes ban yang selama ini dilakukan di Jepang atau Inggris. Menggunakan lahan seluas 65 hektar, proving ground Gajah Tunggal memiliki 9 kondisi jalan sebagai tempat untuk pengetesan ban.
General Manager Marketing and Retail Business PT Gajah Tunggal Tbk, Arijanto Notorahardjo mengatakan pembangunan proving ground tersebut mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh badan akreditasi MIRA sebagai proving ground terbesar di dunia.
"Di proving ground Gajah Tunggal ada 9 kondisi. Paling utama kita punya ISO Noise untuk mengukur kebisingan. Kita kan juga mengekspor ke Europe jadi salah satunya harus lolos dari tingkat kebisingan. Yang menjadi badan akreditasi kita MIRA Inggris. Itu juga standar yang dipakai Michelin, Bridgestone. Itu standar yang paling tinggi, mereka badan akreditasi khusus untuk proving ground," ujar Ari, Jumat (17/6/2016).
Sementara, sejumlah rekanan APM seperti Toyota, Suzuki, dan Daihatsu telah melakukan uji coba di proving ground yang baru menempuh fase pertama tersebut. Selain sebagai tempat pengujian ban, proving ground Gajah Tunggal di Karawang juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan untuk produk ban yang tengah dikembangkan. Dimana sekarang yang baru digunakan baru 38 hektar
"Kita tes dengan beberapa APM sudah berjalan, terutama mereka yang sedang bersama kita menjajaki ban radial atau IRC untuk kendaraan baru yang akan diluncurkan. Ya dengan beberapa teman seperti itu ada seperti Toyota, Suzuki, dan Daihatsu," ujar Ari.
Selain mobil, proving ground tersebut juga menguji ban untuk sepeda motor. Untuk fase kedua, pembangunan rencananya akan dimulai pada 2017 dan ditargetkan selesai pada akhir 2018 dengan luas sisanya 27 hektar.
Dengan nilai investasi mencapai Rp 1,3 triliun, fasilitas proving ground Gajah Tunggal tersebut bertujuan untuk mengetes ban yang selama ini dilakukan di Jepang atau Inggris. Menggunakan lahan seluas 65 hektar, proving ground Gajah Tunggal memiliki 9 kondisi jalan sebagai tempat untuk pengetesan ban.
General Manager Marketing and Retail Business PT Gajah Tunggal Tbk, Arijanto Notorahardjo mengatakan pembangunan proving ground tersebut mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh badan akreditasi MIRA sebagai proving ground terbesar di dunia.
"Di proving ground Gajah Tunggal ada 9 kondisi. Paling utama kita punya ISO Noise untuk mengukur kebisingan. Kita kan juga mengekspor ke Europe jadi salah satunya harus lolos dari tingkat kebisingan. Yang menjadi badan akreditasi kita MIRA Inggris. Itu juga standar yang dipakai Michelin, Bridgestone. Itu standar yang paling tinggi, mereka badan akreditasi khusus untuk proving ground," ujar Ari, Jumat (17/6/2016).
Sementara, sejumlah rekanan APM seperti Toyota, Suzuki, dan Daihatsu telah melakukan uji coba di proving ground yang baru menempuh fase pertama tersebut. Selain sebagai tempat pengujian ban, proving ground Gajah Tunggal di Karawang juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan untuk produk ban yang tengah dikembangkan. Dimana sekarang yang baru digunakan baru 38 hektar
"Kita tes dengan beberapa APM sudah berjalan, terutama mereka yang sedang bersama kita menjajaki ban radial atau IRC untuk kendaraan baru yang akan diluncurkan. Ya dengan beberapa teman seperti itu ada seperti Toyota, Suzuki, dan Daihatsu," ujar Ari.
Selain mobil, proving ground tersebut juga menguji ban untuk sepeda motor. Untuk fase kedua, pembangunan rencananya akan dimulai pada 2017 dan ditargetkan selesai pada akhir 2018 dengan luas sisanya 27 hektar.
(dol)