Eropa Tegaskan Gas Buang Motor Yamaha Berbahaya
A
A
A
BOSTON - Eropa memang lebih ketat dari Asia untuk urusan uji emisi di sana sudah mulai diberlakukan treshold emisi Euro 4 yang jelas lebih ketat dibandingkan dengan Euro 3 dan Euro 2. Oleh karena setelah melakukan pengecekan berkali-kali dengan berat Eropa menegaskan bahwa motor Yamaha jenis XJR1300 dan SR 400 tak bisa dipertahankan di Pasar Eropa karena mengeluarkan polusi gas yang berbahaya.
Yamaha di ultimatum hingga tanggal 1 Januari 2017, untuk menghentikan dua jenis model tersebut atau membuat mesin baru yang ramah lingkungan sesuai standar emisi gas Euro 4. " Eropa menegaskan dua model motor Yamaha XJR1300 dan SR 400 tersebut mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain sangat berbahaya pada manusia ataupun lingkungan," tulis autoevolution dalam laporannya Selasa, (21/6/2016).
Dalam upaya mengurangi emisi, Uni Eropa (European Union – EU) menempuh cara dengan untuk menggunaan teknologi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Hingga berita ini diturunkan sejauh ini belum ada jawaban resmi dari Yamaha sejauh ini. Untuk saat ini, sulit untuk memprediksi apa yang akan dilakukan Yamaha apakah memilih untuk melakukan perombakan mesin pasalnya dua jenis model ini sangat disukai di pasar Eropa.
Yamaha bisa mencoba untuk meng-upgrade mesin untuk membuat mereka lolos dari hukuman Eropa. Secara ekonomi Yamaha harus menganalisis biaya dan resikonya hal ini agar membuat mereka terhindar compliant Euro 4 dan memastikan produk masa depan mereka yang tentunya dengan standar yang lebih ketat.
Yamaha di ultimatum hingga tanggal 1 Januari 2017, untuk menghentikan dua jenis model tersebut atau membuat mesin baru yang ramah lingkungan sesuai standar emisi gas Euro 4. " Eropa menegaskan dua model motor Yamaha XJR1300 dan SR 400 tersebut mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain sangat berbahaya pada manusia ataupun lingkungan," tulis autoevolution dalam laporannya Selasa, (21/6/2016).
Dalam upaya mengurangi emisi, Uni Eropa (European Union – EU) menempuh cara dengan untuk menggunaan teknologi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Hingga berita ini diturunkan sejauh ini belum ada jawaban resmi dari Yamaha sejauh ini. Untuk saat ini, sulit untuk memprediksi apa yang akan dilakukan Yamaha apakah memilih untuk melakukan perombakan mesin pasalnya dua jenis model ini sangat disukai di pasar Eropa.
Yamaha bisa mencoba untuk meng-upgrade mesin untuk membuat mereka lolos dari hukuman Eropa. Secara ekonomi Yamaha harus menganalisis biaya dan resikonya hal ini agar membuat mereka terhindar compliant Euro 4 dan memastikan produk masa depan mereka yang tentunya dengan standar yang lebih ketat.
(wbs)