Lepas dari Kebangkrutan, MV Agusta Siap Perkenalkan Brutale 400cc
A
A
A
MILAN - Produsen sepeda motor asal Italia MV Agusta yang sebelumnya mengalami masalah keuangan, kini MV Agusta mampu keluar dari masalah tersebut. MV Agusta memastikan akan segera memproduksi sepeda motor lagi dalam waktu dekat ini.
Seperti dilansir Motorcycle News, Jumat (9/9/2016), CEO MV Agusta, Giovanni Gastiglioni menyatakan pabrik MV Agusta sudah kembali beroperasi dan mengeluarkan model baru.
Proses pemuilhan perusahaan ini berhasil dilakukan oleh MV Agusta dengan memotong biaya pengeluaran dan mengecilkan perusahaan untuk berfokus pada model yang lebih penting seperti Brutale.Selain itu, MV Agusta juga berhasil mendapatkan investor baru dalam perusahaan dan kini berhasil menggandakan arus kas.
Tambahkan Castioglioni, MV Agusta tetap akan mengeluarkan sepeda motor kelas tinggi dan tidak melihat kemungkinan produksi sepeda motor kelas lebih rendah seperti 400cc.
MV Agusta mengalami pertumbuhan penjualan, sekitar 30 persen omset pada 2015. Namun, seperti dilansir laman Visordown.com, Senin (28/3/2016), kabar terakhir yang diterima, kalau margin (batas untung) yang direncanakan pihak MV Agusta kurang cukup besar.
Pihak MV Agusta mengatakan, 15 persen keuntungan digunakan untuk biaya riset dan pengembangan demi memastikan peningkatan penjualan. Namun, belum cukup untuk pembayaran hutang sekaligus menutup biaya operasional dan lainnya, sehingga tidak terselamatkan.
Saat ini, perusahaan telah meminta concordato di continuità (perjanjian kontinuitas) yang merupakan bentuk perlindungan terhadap kreditur. Ini tentu akan memberi sedikit ruang untuk bernafas dan menghentikan perusahaan dari kebangkrutan.
Perusahaan sepeda motor asal Italia tersebut berkomitmen untuk melakukan restrukturisasi (menata kembali) kondisi internal perusahaan. Kemudian merencanakan proyek yang akan membuahkan keuntungan. Hal tersebut wajib dilakukan sebagai syarat mendapat "perjanjian kontinuitas".
Menggendong nama besar MV Agusta, sebagai merek kendaraan roda dua bergengsi, tidak akan begitu saja membuat mereka menyerah untuk runtuh. Rencana baru perusahaan, akan diumumkan pada April 2016 ini, termasuk di dalamnya mengenai pengurangan produksi dan lay-off (pengurangan karyawan).
Seperti dilansir Motorcycle News, Jumat (9/9/2016), CEO MV Agusta, Giovanni Gastiglioni menyatakan pabrik MV Agusta sudah kembali beroperasi dan mengeluarkan model baru.
Proses pemuilhan perusahaan ini berhasil dilakukan oleh MV Agusta dengan memotong biaya pengeluaran dan mengecilkan perusahaan untuk berfokus pada model yang lebih penting seperti Brutale.Selain itu, MV Agusta juga berhasil mendapatkan investor baru dalam perusahaan dan kini berhasil menggandakan arus kas.
Tambahkan Castioglioni, MV Agusta tetap akan mengeluarkan sepeda motor kelas tinggi dan tidak melihat kemungkinan produksi sepeda motor kelas lebih rendah seperti 400cc.
MV Agusta mengalami pertumbuhan penjualan, sekitar 30 persen omset pada 2015. Namun, seperti dilansir laman Visordown.com, Senin (28/3/2016), kabar terakhir yang diterima, kalau margin (batas untung) yang direncanakan pihak MV Agusta kurang cukup besar.
Pihak MV Agusta mengatakan, 15 persen keuntungan digunakan untuk biaya riset dan pengembangan demi memastikan peningkatan penjualan. Namun, belum cukup untuk pembayaran hutang sekaligus menutup biaya operasional dan lainnya, sehingga tidak terselamatkan.
Saat ini, perusahaan telah meminta concordato di continuità (perjanjian kontinuitas) yang merupakan bentuk perlindungan terhadap kreditur. Ini tentu akan memberi sedikit ruang untuk bernafas dan menghentikan perusahaan dari kebangkrutan.
Perusahaan sepeda motor asal Italia tersebut berkomitmen untuk melakukan restrukturisasi (menata kembali) kondisi internal perusahaan. Kemudian merencanakan proyek yang akan membuahkan keuntungan. Hal tersebut wajib dilakukan sebagai syarat mendapat "perjanjian kontinuitas".
Menggendong nama besar MV Agusta, sebagai merek kendaraan roda dua bergengsi, tidak akan begitu saja membuat mereka menyerah untuk runtuh. Rencana baru perusahaan, akan diumumkan pada April 2016 ini, termasuk di dalamnya mengenai pengurangan produksi dan lay-off (pengurangan karyawan).
(wbs)