Trump Tunjuk Chao Yakinkan Pelaku Industri Automotif
A
A
A
NEW YORK - Terpilih Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat membuat banyak kalangan pelaku industri automotif cemas. Untuk usir rasa cemas itu, Trump membidik Elaine Chao, sosok yang sangat dekat dengan industri automotif dunia untuk menempati posisi penting dan diduga sebagai Menteri Transportasi.
Seperti dilansir dari Autoblog, Rabu (30/1/2016), Trump sangat berambisi memperbaiki infrastruktur transportasi dan industri automotif, oleh karenanya Trump mengatur pertemuan dengan Chao di kantornya di New York pekan lalu. Chao sendiri santer dikabarkan akan menjadi Menteri Transportasi dan membawa misi memperbaiki sistem industri automotif.
Usai pertemuan itu, Chao dikabarkan akan bertanggungjawab mengimplementasikannya janji kampanye soal industri automotif. "Penunjukan Chao hanya salah satu dari banyak efek langsung dan tidak langsung Presiden Trump akan kekhawatiran pelaku industri automotif, dunia," tulis Politico.
Elaine Chao, yang merupakan Wakil Menteri Transportasi di bawah era George H.W. Bush dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1991 dan Sekretaris Buruh di bawah George W. Bush.
Sebelumnya, Asosiasi industri automotif Jerman, VDA, menilai, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS bisa menghambat perdagangan dan arus barang. VDA merupakan gabungan dari raksasa automotif Jerman seperti BMW, Daimler dan VW Group serta produsen dan pemasok automotif lainnya.
VDA menilai kemenangan Trump akan menciptakan persaingan yang lebih ketat antar industri masing-masing negara.
Sementara itu, Sergio Marchionne, Chief Executive Officer (CEO) Fiat Chrysler mengatakan, kemenangan Trump akan mengubah banyak hal di industri automotif. Marchionne menilai, Trump sering mengkritik perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara atau North American Free Trade Agreement (NAFTA).
Saat itu Trump menyatakan, NAFTA telah menyengsarakan kalangan tenaga kerja di AS. Marchionne hanya berharap, Trump tidak sepenuhnya melaksanakan janji-janji kampanye pada saat menjabat Presiden AS, Januari 2017.
Trump menilai migrasi pabrik-pabrik kendaraan AS ke negera tetangganya hanya menambah tingkat pengangguran. Karena itu, dirinya berjanji akan menghentikan segala proyek otomotif yang ingin berekspansi ke Meksiko. “Kami kehilangan pekerjaan. Kami kehilangan kekayaan kami. Kami kehilangan negara kami. Bagaimana mungkin kita melakukan ini untuk negara kita,” ungkapnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Trump dalam membendung hijrah automotif AS ke Meksiko adalah dengan menetapkan pajak tinggi. Seluruh kendaraan produksi Meksiko yang kembali ke AS, dikatakan, akan dikenakan pajak tinggi.
Dalam kampanyenya di Michigan Trump juga menjanjikan bakal mengkaji ulang regulasi NAFTA antara AS dan Meksiko. Bahkan dia menyebut akan membebani pajak 35% untuk setiap mobil buatan Meksiko yang diimpor ke AS.
Seperti dilansir dari Autoblog, Rabu (30/1/2016), Trump sangat berambisi memperbaiki infrastruktur transportasi dan industri automotif, oleh karenanya Trump mengatur pertemuan dengan Chao di kantornya di New York pekan lalu. Chao sendiri santer dikabarkan akan menjadi Menteri Transportasi dan membawa misi memperbaiki sistem industri automotif.
Usai pertemuan itu, Chao dikabarkan akan bertanggungjawab mengimplementasikannya janji kampanye soal industri automotif. "Penunjukan Chao hanya salah satu dari banyak efek langsung dan tidak langsung Presiden Trump akan kekhawatiran pelaku industri automotif, dunia," tulis Politico.
Elaine Chao, yang merupakan Wakil Menteri Transportasi di bawah era George H.W. Bush dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1991 dan Sekretaris Buruh di bawah George W. Bush.
Sebelumnya, Asosiasi industri automotif Jerman, VDA, menilai, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS bisa menghambat perdagangan dan arus barang. VDA merupakan gabungan dari raksasa automotif Jerman seperti BMW, Daimler dan VW Group serta produsen dan pemasok automotif lainnya.
VDA menilai kemenangan Trump akan menciptakan persaingan yang lebih ketat antar industri masing-masing negara.
Sementara itu, Sergio Marchionne, Chief Executive Officer (CEO) Fiat Chrysler mengatakan, kemenangan Trump akan mengubah banyak hal di industri automotif. Marchionne menilai, Trump sering mengkritik perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara atau North American Free Trade Agreement (NAFTA).
Saat itu Trump menyatakan, NAFTA telah menyengsarakan kalangan tenaga kerja di AS. Marchionne hanya berharap, Trump tidak sepenuhnya melaksanakan janji-janji kampanye pada saat menjabat Presiden AS, Januari 2017.
Trump menilai migrasi pabrik-pabrik kendaraan AS ke negera tetangganya hanya menambah tingkat pengangguran. Karena itu, dirinya berjanji akan menghentikan segala proyek otomotif yang ingin berekspansi ke Meksiko. “Kami kehilangan pekerjaan. Kami kehilangan kekayaan kami. Kami kehilangan negara kami. Bagaimana mungkin kita melakukan ini untuk negara kita,” ungkapnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Trump dalam membendung hijrah automotif AS ke Meksiko adalah dengan menetapkan pajak tinggi. Seluruh kendaraan produksi Meksiko yang kembali ke AS, dikatakan, akan dikenakan pajak tinggi.
Dalam kampanyenya di Michigan Trump juga menjanjikan bakal mengkaji ulang regulasi NAFTA antara AS dan Meksiko. Bahkan dia menyebut akan membebani pajak 35% untuk setiap mobil buatan Meksiko yang diimpor ke AS.
(wbs)