Semarang Berlomba Membangun Smart City Berbasis Internet

Minggu, 29 Januari 2017 - 22:34 WIB
Semarang Berlomba Membangun...
Semarang Berlomba Membangun Smart City Berbasis Internet
A A A
JAKARTA - Seiring dengan perkembangan teknologi digital, sejumlah kota di Indonesia berlomba melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan publik dengan membangun kota masa depan smart city. Selain Bandung, kota yang sedang berbenah diri adalah Semarang, Jawa Tengah.

Untuk mewujudkan Semarang menjadi smart city, pemerintah kota terus menambah jumlah titik-titik WiFi gratis yang bisa diakses seluruh masyarakat. Tahun ini, rencananya akan ditambah 170 titik WiFi baru untuk melengkapi 40 titik yang sudah ada.

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Infromatika dan Persandian Kota Semarang, Nana Storada mengatakan, pihaknya menargetkan dalam lima tahun ke depan setidaknya terpasang 500 titik WiFi gratis, yang terpasang di tempat-tempat umum. Salah satunya adalah ruang terbuka publik.

“Saat ini sudah ada 40 titik WiFi gratis yang dapat dinikmati warga. Pada Februari mendatang, jumlahnya sudah akan ditambah menjadi 70. Lalu secara bertahap di bulan Oktober juga sudah bertambah menjadi 100,” ujarnya, Minggu (29/1/2017).

Dia menuturkan, pemerintah sengaja menyediakan spot-spot khusus dengan jaringan internet gratis supaya dapat dimanfaatkan masyarakat. “Tahun 2018, ditambah lagi 100 titik hingga tercapai target 500 titik WiFi gratis pada 2021. Titik tersebut tersebar di berbagai taman dan ruang publik untuk warga,” imbuhnya.

WiFi gratis, lanjut Nana, adalah salah satu upaya untuk mendukung program Semarang Smart City yang digagas Walikota Hendrar Prihadi. Terlebih saat ini Semarang sudah menjadi rujukan bagi kota lain yang ingin belajar mengenai program ini.

Untuk semakin mendukung smart city, kata dia, situs resmi milik Pemkot Semarang kini juga telah dilengkapi dengan fitur bahasa Mandirin, untuk melengkapi bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang sudah ada sebelumnya.

“Kita memiliki dua gedung Pusat Informasi Publik (PIP) yang sudah kita miliki di kompleks Balaikota dan di Kota Lama. PIP menjadi tujuan warga Semarang yang membutuhkan akses layanan internet lengkap beserta perangkatnya,” ujar Nana.

Pengamat Tata Kota Unisula Semarang Jamillah Kautsary mengatakan, saat ini penggunaan internet oleh masyarakat sudah bukan hal baru. “Memang untuk menghindupkan taman-taman kota sudah seharusnya ada jaringan internet supaya mampu menjadi wadah kreativitas bagi masyarakat,” imbuhnya.

Dengan begitu, lanjut dia, akan mampu menjadikan Kota Semarang makin berkarakter, dan kreativitas warganya bisa terwadahi dengan baik. “Dengan adanya spot-spot internet akan menciptakan iklim mikro. Masyarakat bisa saling bersosialisasi, dan tentunya hal ini harus dibarengi dengan pengawasan. Jangan sampai dengan adanya internet gratis justru dimafaatkan untuk hal yang tidak baik,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2562 seconds (0.1#10.140)