GM dan Honda Kerja Sama Bangun Mobil Bertenaga Sel Hidrogen

Rabu, 01 Februari 2017 - 00:10 WIB
GM dan Honda Kerja Sama...
GM dan Honda Kerja Sama Bangun Mobil Bertenaga Sel Hidrogen
A A A
MICHIGAN - General Motors (GM) dan Honda menjalin kerja sama membangun pabrik di Michigan, Amerika Serikat (AS) untuk memproduksi teknologi mobil berbahan bakar sel hidrogen.

Bahan bakar sel hidrogen atau FCVs, dianggap sebagai alternatif untuk industri kendaraan guna memangkas emisi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Dilansir dari NBC News, Selasa (31/1/2017), GM menciptakan kendaraan berbahan bakar sel hidrogen pertama di dunia pada 1960, peralihan dari teknologi yang dikembangkan untuk penyediaan energi pada misi Apollo ke bulan. Sementara Honda adalah produsen mobil pertama yang menawarkan FCV ke pasar.

Presiden Honda Amerika Utara Toshiaki Mikoshiba mengatakan, Honda dan GM pertama kali mendirikan program penelitian bahan bakar sel pada 2013. "Lembaga ini merupakan kerja sama tim yang luar biasa yang akan membawa kami ke tahap produksi massal bersama," ujarnya.

FCVs menggantikan pembakaran mesin konvensional dengan sistem yang disebut stack. Oksigen dari atmosfer dikombinasikan dengan hidrogen - yang dapat disimpan dalam bentuk cair, atau sebagai gas terkompresi. Proses ini menciptakan aliran energi yang dapat digunakan untuk sistem drive motor yang ditemukan sama pada sebuah kendaraan listrik.

Mereka mengklaim kemajuan signifikan telah dibuat dalam beberapa tahun terakhir, dengan bahan bakar sel menjadi lebih hemat, lebih ringan, lebih kuat dan lebih murah - meskipun sama seperti baterai, masih jauh lebih mahal daripada mesin bensin.

GM dan Honda berharap perusahaan patungan baru ini akan menghasilkan peningkatan kinerja dan efisiensi. "Fokus kami adalah mengurangi biaya," kata Kepala Insinyur Senior Honda, Takashi Moriya.

Salah satu cara melakukannya adalah dengan mengurangi jumlah logam langka, terutama platinum, yang digunakan untuk membuat stack. Kunci lainnya adalah menemukan cara untuk merakit masing-masing perangkat menggunakan robot, bukan dengan tangan manusia.

Bahan bakar sel memiliki keunggulan dibandingkan baterai. Antara lain, dapat dengan mudah melakukan jangkauan perjalanan lebih dari 300 mil, dan dapat diisi ulang dalam waktu sekitar 5 menit, waktu yang sama dibutuhkan mengisi tangki bensin.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)