Kasus Galaxsy Note 7 Rampung, Pabrik Baterai Samsung Terbakar
A
A
A
TIANJIN - Samsung sepertinya belum bisa lepas dari kasus terbakar. Setelah sebelumnya Galaxy Note 7 sempat terbakar karena masalah baterai, kini giliran baterai Samsung SDI yang terbakar.
Kabar ini tersebar setelah gambar-gambar kebakaran pabrik tersebut beredar di jejaring sosial. Gambar menunjukkan bahwa dari pabrik yang berafiliasi dengan Samsung Electronics tersebut, asap hitam mengepul ke udara di kawasan Tianjin.
Kabar baiknya, Samsung SDI mengatakan telah mampu mengatasi kebakaran tersebut dengan cepat. "Kebakaran ini sama sekali tidak memengaruhi fasilitas produksi. Kebakaran ini terjadi di fasilitas penyimpanan limbah," ujar salah seorang juru bicara bernama Shin Yong-doo, dilansir dari Bloomberg, Jumat (10/2/2017).
Samsung SDI sendiri merupakan salah satu dari dua pemasok baterai untuk Galaxy Note 7 yang telah ditarik secara global. Mencegah hal serupa terjadi, SDI pun telah menanamkan sekitar US$ 129 juta untuk urusan keamanan.
Selain itu, SDI mengklaim baterai produksinya juga mungkin akan digunakan di smartphone terbaru Samsung.
Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan sendiri telah memperketat persyaratan keamanan baterai lithium-ion (Li-ion) dan melakukan inspeksi secara berkala. Hal ini guna mencegah kejadian seperti yang dialami Galaxy Note 7 kembali terulang.
Kabar ini tersebar setelah gambar-gambar kebakaran pabrik tersebut beredar di jejaring sosial. Gambar menunjukkan bahwa dari pabrik yang berafiliasi dengan Samsung Electronics tersebut, asap hitam mengepul ke udara di kawasan Tianjin.
Kabar baiknya, Samsung SDI mengatakan telah mampu mengatasi kebakaran tersebut dengan cepat. "Kebakaran ini sama sekali tidak memengaruhi fasilitas produksi. Kebakaran ini terjadi di fasilitas penyimpanan limbah," ujar salah seorang juru bicara bernama Shin Yong-doo, dilansir dari Bloomberg, Jumat (10/2/2017).
Samsung SDI sendiri merupakan salah satu dari dua pemasok baterai untuk Galaxy Note 7 yang telah ditarik secara global. Mencegah hal serupa terjadi, SDI pun telah menanamkan sekitar US$ 129 juta untuk urusan keamanan.
Selain itu, SDI mengklaim baterai produksinya juga mungkin akan digunakan di smartphone terbaru Samsung.
Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan sendiri telah memperketat persyaratan keamanan baterai lithium-ion (Li-ion) dan melakukan inspeksi secara berkala. Hal ini guna mencegah kejadian seperti yang dialami Galaxy Note 7 kembali terulang.
(wbs)