AS Akan Keluarkan Larangan Perangkat Elektronik Masuk ke Pesawat
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) melalui Department of Homeland Security akan melarang perangkat elektronik seperti komputer jinjing (laptop), ponsel dan kamera masuk ke pesawat khususnya pesawat komersil dari Asia. Alasan aturan tersebut dibuat guna menghindari risiko serangan teroris.
Bahkan Saudi Airlines dan Royal Jordanian melalui Twitter resmi mereka mengumumkan kepada penumpang mereka bahwa peranti elektronik seperti ponsel pintar akan dilarang dibawa ke dalam penerbangan, tidak lama Lagi. Royal Jordanian mengatakan, semua peranti termasuk laptop, tablet, kamera perlu diperiksa.
Menurut pejabat senior pemerintah AS, keputusan itu untuk menerapkan langkah-langkah keamanan dari risiko kegiatan teroris yang melibatkan penerbangan komersial.
"Dalam laporan Intelijen menunjukkan bahwa kelompok teroris terus menargetkan penerbangan komersial dan secara agresif mengejar metode inovatif untuk melakukan serangan , dengan memasukkan alat peledak di berbagai barang-barang konsumen," kata seorang pejabat kemanan AS seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (22/3/2017). Namun pejabat tersebut, enggan mengulas lebih lanjut mengenai langkah keselamatan itu.
Sementara itu, menurut James Norton, mantan asisten deputi sekretaris DHS dalam pemerintahan Presiden George W. Bush, mengatakan tindakan keamanan seperti ini akan berlangsung jika ada bukti ancaman yang kredibel. Contoh yang terjadi pada tahun 2006 ketika pemerintahan Bush mengeluarkan larangan langsung pada cairan setelah aparat hukum di Inggris menggagalkan rencana teroris untuk meledakkan pesawat yang melintasi Atlantik dengan menggunakan bahan peledak cair.
Setelah pengumuman itu, banyak di pertanyaan komunitas penerbangan apakah larangan jenis ini akan jauh efektif dalam melawan serangan teroris.
Bahkan Saudi Airlines dan Royal Jordanian melalui Twitter resmi mereka mengumumkan kepada penumpang mereka bahwa peranti elektronik seperti ponsel pintar akan dilarang dibawa ke dalam penerbangan, tidak lama Lagi. Royal Jordanian mengatakan, semua peranti termasuk laptop, tablet, kamera perlu diperiksa.
Menurut pejabat senior pemerintah AS, keputusan itu untuk menerapkan langkah-langkah keamanan dari risiko kegiatan teroris yang melibatkan penerbangan komersial.
"Dalam laporan Intelijen menunjukkan bahwa kelompok teroris terus menargetkan penerbangan komersial dan secara agresif mengejar metode inovatif untuk melakukan serangan , dengan memasukkan alat peledak di berbagai barang-barang konsumen," kata seorang pejabat kemanan AS seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (22/3/2017). Namun pejabat tersebut, enggan mengulas lebih lanjut mengenai langkah keselamatan itu.
Sementara itu, menurut James Norton, mantan asisten deputi sekretaris DHS dalam pemerintahan Presiden George W. Bush, mengatakan tindakan keamanan seperti ini akan berlangsung jika ada bukti ancaman yang kredibel. Contoh yang terjadi pada tahun 2006 ketika pemerintahan Bush mengeluarkan larangan langsung pada cairan setelah aparat hukum di Inggris menggagalkan rencana teroris untuk meledakkan pesawat yang melintasi Atlantik dengan menggunakan bahan peledak cair.
Setelah pengumuman itu, banyak di pertanyaan komunitas penerbangan apakah larangan jenis ini akan jauh efektif dalam melawan serangan teroris.
(wbs)