Market Nasional Turun, Penjualan Honda di Jabar Tumbuh 10,8%
Jum'at, 05 Mei 2017 - 00:21 WIB
Market Nasional Turun, Penjualan Honda di Jabar Tumbuh 10,8%
A
A
A
JAKARTA - Meskipun total penjualan (market) kendaraan nasional pada kuartal I 2017 turun sebesar 0,3%, namun main dealer Honda di Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Honda Bandung Center (HBC) membukukan pertumbuhan 10,8%. Hal tersebut disampaikan Manajer Operasional HBC Junianto Naibaho.
"Pada empat bulan terakhir tahun ini, total market automotif sebenarnya turun 0,3%. Tapi, di waktu yang sama kita tetap tumbuh 10,8%," ujar Junianto, saat peluncuran All New Honda CR-V di Atrium Trans Studio Mall (TSM) Bandung, Kamis (4/5/2017).
Penurunan ini, lanjut Junianto, dipengaruhi beberapa hal seperti pengurusan tax amnesty yang mengakibatkan calon konsumen potensial menunda pembelian konsumsi automotif.
"Tapi untuk angka pastinya kita belum menghitung. Yang pasti, peran kepengurusan tax amnesty itu membuat adanya penundaan konsumsi barang automotif," jelasnya.
Sebagai upaya mendongkrak angka penjualan, strategi bisnis yang dilakukan HBC yakni meluncurkan varian teranyar segmen sport utility vehicle (SUV), yakni All New Honda CR-V .
All varian Honda pada 2017 ditargetkan terjual sebanyak 27.000 unit di wilayah Jabar dan Banten. Khusus CR-V yang baru target 1.400 unit.
Direktur HBC Iwan Tjandradinata menuturkan penjualan CR-V berada di peringkat keenam setelah Jazz dengan kontribusi 5% dari total internal Honda.
Atas peluncuran yang dilakukan beberapa waktu lalu, segmen SUV diharapkan dapat menarik minat konsumen baik secara pemesanan maupun inden. Sebab, pasokan unit mobil akan dilakukan bertepatan dengan masa Lebaran 2017, dengan beberapa varian andalan adalah Mobilio, Brio, HR-V, Jazz, dan BR-V. "All New Honda CR-V hanya untuk menarik inden," jelasnya.
Dia menyebutkan CR-V berada di peringkat pertama kelas SUV secara nasional. Karenanya pada kuartal II tahun ini panen automotif baru bisa didapatkan.
"Pada empat bulan terakhir tahun ini, total market automotif sebenarnya turun 0,3%. Tapi, di waktu yang sama kita tetap tumbuh 10,8%," ujar Junianto, saat peluncuran All New Honda CR-V di Atrium Trans Studio Mall (TSM) Bandung, Kamis (4/5/2017).
Penurunan ini, lanjut Junianto, dipengaruhi beberapa hal seperti pengurusan tax amnesty yang mengakibatkan calon konsumen potensial menunda pembelian konsumsi automotif.
"Tapi untuk angka pastinya kita belum menghitung. Yang pasti, peran kepengurusan tax amnesty itu membuat adanya penundaan konsumsi barang automotif," jelasnya.
Sebagai upaya mendongkrak angka penjualan, strategi bisnis yang dilakukan HBC yakni meluncurkan varian teranyar segmen sport utility vehicle (SUV), yakni All New Honda CR-V .
All varian Honda pada 2017 ditargetkan terjual sebanyak 27.000 unit di wilayah Jabar dan Banten. Khusus CR-V yang baru target 1.400 unit.
Direktur HBC Iwan Tjandradinata menuturkan penjualan CR-V berada di peringkat keenam setelah Jazz dengan kontribusi 5% dari total internal Honda.
Atas peluncuran yang dilakukan beberapa waktu lalu, segmen SUV diharapkan dapat menarik minat konsumen baik secara pemesanan maupun inden. Sebab, pasokan unit mobil akan dilakukan bertepatan dengan masa Lebaran 2017, dengan beberapa varian andalan adalah Mobilio, Brio, HR-V, Jazz, dan BR-V. "All New Honda CR-V hanya untuk menarik inden," jelasnya.
Dia menyebutkan CR-V berada di peringkat pertama kelas SUV secara nasional. Karenanya pada kuartal II tahun ini panen automotif baru bisa didapatkan.
(dmd)
