Rilis Produk Mudah, Puaskan Konsumen Sulit

Rilis Produk Mudah, Puaskan Konsumen Sulit
A
A
A
TANGERANG - Pasar LMPV tahun ini semakin sengit lewat kehadiran Mitsubishi Xpander yang mendapatkan banyak sorotan di ajang GIIAS 2017. Lalu, bagaimana respons pabrikan lainnya?
PT Honda Prospect Motor (HPM) yang terbukti sukses meluncurkan Honda Mobilio mengaku tidak terlalu khawatir dengan kehadiran Xpander. Karena sejak awal Honda mengaku tidak buru-buru menjadi market leader. ”Tugas kami adalah megenalkan produk kepada konsumen. Lalu, konsumen harus puas. Jangan sampai setelah beli produknya nanti servisnya tidak ada atau running cost-nya mahal,” ungkap Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy.
Menurut Jonfis market share Honda dari 6% menjadi 20% salah satu sebabnya adalah promosi mulut ke mulut (mouth to mouth) konsumen yang puas. ”Bahwa produk Honda tidak hanya bagus, tapi juga irit, serta biaya servisnya ternyata tidak tinggi,” ungkapnya.
Honda telah melakukan riset selama 3 tahun sebelum akhirnya merilis Mobilio. ”Pasar LMPV adalah first comer, mobil pertama keluarga. Dan kami tidak punya data base-nya karena sejak awal bermain di pasar atas (premium). Tapi, terbukti Honda bisa mendapatkan konsumen baru. Karenanya posisi 15 persen-20 persen di pasar LMPV saat ini sudah cukup baik,” ungkapnya. Kedepan, lanjut Jonfis, saat mau melakukan upgrade pun hierarki line up produk Honda pun sudah tersedia. Yakni ada BR-V, HR-V dan seterusnya.
Saat ini Jonfis menyebut strategi Honda berjalan sesuai rencana. Penjualan produk tetap terjaga, penambahan dealer terus berjalan. ”Sales-man yang dulu hanya 2.500 kini jadi 6.000an. Kami juga telah menjadi market leader di sedan, hatchback, SUV, LCGC, city car 5 seater,” ungkapnya. ”Kita bisa meluncurkan model baru, tapi mendapatkan penjualan dan mempertahankannya sangat sulit. Banyak yang harus dimatangkan, mulai edisi spesial, dealer, salesman, uang, bengkel, gudang, sistem, dan masih banyak lagi. Tidak gampang tiba-tiba kami bisa jualan langsung 100 ribu unit,” katanya tersenyum.
PT Honda Prospect Motor (HPM) yang terbukti sukses meluncurkan Honda Mobilio mengaku tidak terlalu khawatir dengan kehadiran Xpander. Karena sejak awal Honda mengaku tidak buru-buru menjadi market leader. ”Tugas kami adalah megenalkan produk kepada konsumen. Lalu, konsumen harus puas. Jangan sampai setelah beli produknya nanti servisnya tidak ada atau running cost-nya mahal,” ungkap Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy.
Menurut Jonfis market share Honda dari 6% menjadi 20% salah satu sebabnya adalah promosi mulut ke mulut (mouth to mouth) konsumen yang puas. ”Bahwa produk Honda tidak hanya bagus, tapi juga irit, serta biaya servisnya ternyata tidak tinggi,” ungkapnya.
Honda telah melakukan riset selama 3 tahun sebelum akhirnya merilis Mobilio. ”Pasar LMPV adalah first comer, mobil pertama keluarga. Dan kami tidak punya data base-nya karena sejak awal bermain di pasar atas (premium). Tapi, terbukti Honda bisa mendapatkan konsumen baru. Karenanya posisi 15 persen-20 persen di pasar LMPV saat ini sudah cukup baik,” ungkapnya. Kedepan, lanjut Jonfis, saat mau melakukan upgrade pun hierarki line up produk Honda pun sudah tersedia. Yakni ada BR-V, HR-V dan seterusnya.
Saat ini Jonfis menyebut strategi Honda berjalan sesuai rencana. Penjualan produk tetap terjaga, penambahan dealer terus berjalan. ”Sales-man yang dulu hanya 2.500 kini jadi 6.000an. Kami juga telah menjadi market leader di sedan, hatchback, SUV, LCGC, city car 5 seater,” ungkapnya. ”Kita bisa meluncurkan model baru, tapi mendapatkan penjualan dan mempertahankannya sangat sulit. Banyak yang harus dimatangkan, mulai edisi spesial, dealer, salesman, uang, bengkel, gudang, sistem, dan masih banyak lagi. Tidak gampang tiba-tiba kami bisa jualan langsung 100 ribu unit,” katanya tersenyum.
(wbs)