Lima Siswa SMK Brebes Ciptakan Helm Pintar untuk Keselamatan

Lima Siswa SMK Brebes Ciptakan Helm Pintar untuk Keselamatan
A
A
A
BREBES - Penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor sudah menjadi kewajiban demi keselamatan selama perjalanan. Penggunaan helm yang baik dan benar adalah menutup kepala sampai telinga, selain itu, tali pengaman juga harus dipasang sampai dengan klik.
Sayangnya, meski kesadaran menggunakan helm sudah tinggi, namun menggunakan helm dengan benar masih sering dilupakan. Padahal menggunakan helm secara benar akan sangat berpengaruh terhadap keselamatan.
Sering kali pengguna sepeda motor yang terlibat kecelakaan helm terlepas dari kepala sehingga menyebabkan luka di kepala cukup serius. Hal itu terjadi karena pemasangan helm yang tidak sempurna.
Melihat kondisi tersebut, lima pelajar dari SMKN 1 Bulakamba Brebes, Jhoni Kuncuro, Diana Sulistiani, Dimas Khumaedi, Maulana Aziz Saputra dan Arif Saefulah tercetus untuk ciptakan helm pintar yang terkoneksi dengan motor.
Helm ciptaan kelima siswa yang merupakan binaan dari Astra Motor Jawa Tengah itu, dikatakan pintar karena, jika helm yang diberi nama SCR (Safety Check Rider) Nebula tersebut membuat motor tidak bisa dihidupkan sebelum helm terpakai dengan benar hingga ‘klik’.
Jhoni Kuncoro salah satu siswa yang menciptakan helm itu mengatakan, sekolahnya merupakan sekolah binaan safety riding, sehingga harus bisa memberikan contoh, keselamatan di jalan raya.
Ia mengaku, sering melihat orang malas memakai helm, padahal helm merupakan pelindung utama saat naik motor. Untuk itu dirinya bersama empat temannya tercetus bikin helm SCR Nebula itu , biar tidak ada alasan lagi untuk tidak pakai helm.
Jhoni menceritakan, memulai inovasi tersebut enam bulan yang lalu dengan modal biaya pembelian komponen pendukung hanya sebesar Rp 150.000.
Lebih lanjut, helm buatan Jhoni dan temannya tersebut memiliki rangkaian modul elektornik di dalam helm yang tersambung melalui jaringan wireles dengan motor. Kemudian, mereka memodifikasi jaringan tersebut agar sinkron dengan sistem kelistrikan pada sepeda motor.
"Melalui helm ini kami ingin masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan di jalan raya,"ucapnya.
Selain agar mewajibkan pengendaranya menggunakan helm, ide kreatif anak-anak tersebut juga bisa mencegah sepeda motor dari aksi pencurian. Pasalnya, motor tidak akan menyala dan akan menimbulkan suara jika helm belum terpasang dengan benar.
Singkatnya helm tersebut, seperti peringatan pada sabuk pengaman di dalam mobil keluaran terbaru. Bedanya, kalau helm ini mesin tidak akan menyala kalau belum klik. "Modul yang kami sematkan kedalam motornya mirip sistem alarm pada kendaraan,” lanjut Jhoni menjelaskan.
Tidak tanggung-tanggung, Ide kratif kelima siswa jurusan teknik sepeda motor tersebut, pernah dilombakan dalam ajang Astra Road Safty Callenge tingkat nasional yang digelar oleh Astra Internasional di Medan, pada 22-23 September 2017 lalu. Atas inovasi helm SCR Nebula, mereka berhasil mejadi juara kedua pada ajang tersebut.
"Kami bersyukur diajang tersebut bisa menyabet juara II. Harapan kami, Helm ini bisa diproduksi secara masal, sehingga selain melindungi masyarakat dari resiko luka di kepala saat terjadi kecelakaan juga untuk menjaga keamanan sepeda motor itu sendiri,"ucapnya.
Secara terpisah, Kepala Wilayah Astra Motor Jateng Yohanes Kurniawan saat diminta komentar terkait hasil kreasi siswa sekolah yang menjadi binaannya, mengaku cukup bangga.
"Karya ini merupakan produk dari budaya safety riding yang sudah diterapkan di SMKN 1 Bulakamba yang notabenenya merupakan sekolah binaan kami. Sejauh ini kami memiliki 61 sekolah lainnya yang siap untuk dijadikan Honda Safety Culture School,"ujarnya.
Menurutnya, yang diciptkana oleh lima pelajar SMK Bulakamba patut mendapatkan apresiasi. Menurutnya, karya anak bangsa tersebut bisa menjadi solusi buat permasalahan safety di Indonesia, yaitu kebiasaan tidak pakai helm saat di jalan raya. "Pertanyaannya kini, kapan ide ini bisa di aplikasikan secara masal,” ucapnya.
Sayangnya, meski kesadaran menggunakan helm sudah tinggi, namun menggunakan helm dengan benar masih sering dilupakan. Padahal menggunakan helm secara benar akan sangat berpengaruh terhadap keselamatan.
Sering kali pengguna sepeda motor yang terlibat kecelakaan helm terlepas dari kepala sehingga menyebabkan luka di kepala cukup serius. Hal itu terjadi karena pemasangan helm yang tidak sempurna.
Melihat kondisi tersebut, lima pelajar dari SMKN 1 Bulakamba Brebes, Jhoni Kuncuro, Diana Sulistiani, Dimas Khumaedi, Maulana Aziz Saputra dan Arif Saefulah tercetus untuk ciptakan helm pintar yang terkoneksi dengan motor.
Helm ciptaan kelima siswa yang merupakan binaan dari Astra Motor Jawa Tengah itu, dikatakan pintar karena, jika helm yang diberi nama SCR (Safety Check Rider) Nebula tersebut membuat motor tidak bisa dihidupkan sebelum helm terpakai dengan benar hingga ‘klik’.
Jhoni Kuncoro salah satu siswa yang menciptakan helm itu mengatakan, sekolahnya merupakan sekolah binaan safety riding, sehingga harus bisa memberikan contoh, keselamatan di jalan raya.
Ia mengaku, sering melihat orang malas memakai helm, padahal helm merupakan pelindung utama saat naik motor. Untuk itu dirinya bersama empat temannya tercetus bikin helm SCR Nebula itu , biar tidak ada alasan lagi untuk tidak pakai helm.
Jhoni menceritakan, memulai inovasi tersebut enam bulan yang lalu dengan modal biaya pembelian komponen pendukung hanya sebesar Rp 150.000.
Lebih lanjut, helm buatan Jhoni dan temannya tersebut memiliki rangkaian modul elektornik di dalam helm yang tersambung melalui jaringan wireles dengan motor. Kemudian, mereka memodifikasi jaringan tersebut agar sinkron dengan sistem kelistrikan pada sepeda motor.
"Melalui helm ini kami ingin masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan di jalan raya,"ucapnya.
Selain agar mewajibkan pengendaranya menggunakan helm, ide kreatif anak-anak tersebut juga bisa mencegah sepeda motor dari aksi pencurian. Pasalnya, motor tidak akan menyala dan akan menimbulkan suara jika helm belum terpasang dengan benar.
Singkatnya helm tersebut, seperti peringatan pada sabuk pengaman di dalam mobil keluaran terbaru. Bedanya, kalau helm ini mesin tidak akan menyala kalau belum klik. "Modul yang kami sematkan kedalam motornya mirip sistem alarm pada kendaraan,” lanjut Jhoni menjelaskan.
Tidak tanggung-tanggung, Ide kratif kelima siswa jurusan teknik sepeda motor tersebut, pernah dilombakan dalam ajang Astra Road Safty Callenge tingkat nasional yang digelar oleh Astra Internasional di Medan, pada 22-23 September 2017 lalu. Atas inovasi helm SCR Nebula, mereka berhasil mejadi juara kedua pada ajang tersebut.
"Kami bersyukur diajang tersebut bisa menyabet juara II. Harapan kami, Helm ini bisa diproduksi secara masal, sehingga selain melindungi masyarakat dari resiko luka di kepala saat terjadi kecelakaan juga untuk menjaga keamanan sepeda motor itu sendiri,"ucapnya.
Secara terpisah, Kepala Wilayah Astra Motor Jateng Yohanes Kurniawan saat diminta komentar terkait hasil kreasi siswa sekolah yang menjadi binaannya, mengaku cukup bangga.
"Karya ini merupakan produk dari budaya safety riding yang sudah diterapkan di SMKN 1 Bulakamba yang notabenenya merupakan sekolah binaan kami. Sejauh ini kami memiliki 61 sekolah lainnya yang siap untuk dijadikan Honda Safety Culture School,"ujarnya.
Menurutnya, yang diciptkana oleh lima pelajar SMK Bulakamba patut mendapatkan apresiasi. Menurutnya, karya anak bangsa tersebut bisa menjadi solusi buat permasalahan safety di Indonesia, yaitu kebiasaan tidak pakai helm saat di jalan raya. "Pertanyaannya kini, kapan ide ini bisa di aplikasikan secara masal,” ucapnya.
(wbs)