JPN Taxi Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar Elpiji

Kamis, 09 November 2017 - 14:35 WIB
JPN Taxi Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar Elpiji
JPN Taxi Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar Elpiji
A A A
TOKYO - Toyota meluncurkan JPN Taxi yang mewakili semangat keramah-tamahan Jepang pada Tokyo Motor Show (TMS) 2017 akhir Oktober lalu.

JPN Taxi mengusung dapur pacu hybrid dengan kombinasi motor listrik dan gas elpiji. Untuk sistem keamanan pengguna, telah diterapkan standar paket Toyota Safety Sense C dan enam buah kantong udara keselamatan. Mobil ini dilengkapi transmisi otomatis dan teknologi Vehicle Stability Control (VCS).

“Mobil ini cukup ekonomis, kami baru kebagian tiga unit,” ujar Jun Ikeda, karyawan perusahaan taksi Yoyogi Taxi, saat mengantar KORAN SINDO dari Tokyo ke Yokohama.

Dia mengatakan, tidak sulit untuk mendapatkan stasiun pengisian elpiji di Jepang. Untuk naik taksi ini, tarif yang dikenakan 410 yen saat buka pintu.

“Di Jepang memang tarif agak mahal, apalagi jika Anda bepergian jauh dan harus lewat jalan tol,” ungkap Jun.

JPN Taxi dikembangkan untuk mengakomodasi kenyamanan penumpang, baik anak-anak, orang dewasa, pengguna kursi roda, maupun turis. Kehadiran JPN Taxi menjadi wujud ambisi Toyota mengubah lanskap Jepang, mengembangkan kota bebas hambatan, dan mengubah negara tersebut lebih berorientasi kepada turis.

“Akselerasinya bagus dan tentu tidak bising. Mobil ini cukup nyaman dikendarai,” kata Jun.

Dari segi desain, terdapat lantai kendaraan yang rendah dan rata guna dipadukan pintu geser yang lebar untuk pintu penumpang sebelah kiri guna memudahkan naik-turun penumpang, termasuk pengguna kursi roda. Dari segi eksterior, JPN Taxi sekilas mirip London Taxi yang tersohor itu. Ini terlihat dari gaya klasik khas mobil Eropa. Dengan balutan warna biru indigo, mobil ini mewakili warna tradisional Jepang. Mobil berbahan bakar gas memang menjadi salah satu andalan produsen mobil dunia untuk mengurangi emisi gas buang.

Di Indonesia, teknologi ini sebenarnya sudah bisa dikembangkan, tetapi terbentur pada penyediaan infrastruktur, khususnya stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).

“Uji coba kan sudah, tapi ya memang masalah infrastruktur yang membuat tidak jalan,” ujar Presdir PT Toyota Motor Mannufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono kepada KORAN SINDO di TMS 2017 belum lama ini.

Dia mengatakan, saat ini industri automotif nasional justru sedang bersiap mengembangkan mobil listrik karena pemerintah sedang mencanangkan penggunaan mobil listrik di dalam negeri.

“Fase mobil listrik sejatinya sudah bisa langsung dimasuki kalangan industri automotif Indonesia tanpa perlu melalui fase mobil hibrida. Tetapi kan harus ada pasarnya. Kalo mobilnya sudah ada, lalu siapa yang beli jika pasarnya tidak dibentuk dulu?” tandasnya. (Anton C)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0112 seconds (0.1#10.140)