Masih Ada 25 Juta Unit Airbag Mobil di AS yang Bermasalah

Rabu, 22 November 2017 - 16:01 WIB
Masih Ada 25 Juta Unit...
Masih Ada 25 Juta Unit Airbag Mobil di AS yang Bermasalah
A A A
WASHINGTON - Persoalan airbag Takata yang mengalami kerusakan pada inflator belum juga tuntas di Amerika Serikat. Pemerintah setempat kembali mengumumkan jutaan unit kendaraan yang harus ditarik pabrikan untuk memperbaiki sistem airbag-nya.

Setidaknya hampir dua pertiga kendaraan yang menggunakan airbag Takata mengalami masalah pada inflator-nya yang rusak. Dilansir dari Automotive News, Rabu (22/11/2017), meski sudah diperingatkan, setidaknya masih ada 20 juta kendaraan yang terdapat airbag Takata belum juga diperbaiki.

Berdasarkan laporan Jhon Buretta, selaku monitor independen yang mengawasi penarikan kembali AS, sekitar 64% kendaraan dari 31,5 juta kendaraan terdapat bagian yang rusak pada sistem keamanan airbag-nya.

Kalau ditotal, lanjut dia, ada 43 juta inflator yang telah ditarik kembali dan masih tersisa 25 juta unit lagi. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendaraan yang membenamkan dua kantong udara.

Penarikan tersebut diperkirakan akan membengkak menjadi sekira 65 juta inflator pada akhir 2018 di bawah rencana lembaga keselamatan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Penarikan dilakukan untuk mengganti bagian-bagiannya secara bertahap dan menjadwalkan bagian yang paling berisiko untuk diperbaiki terlebih dahulu.

Diketahui, risiko yang paling berbahaya jika airbag inflator rusak adalah bagian tersebut akan meledak dalam kecelakaan, dan menghujani pengendara dengan pecahan logam. Inflator rusak telah menyebabkan 13 kematian dan korban luka di AS.

Menurut NHTSA, total ada 57 merek yang terdata menggunakan airbag bermasalah ini sejak lembaga itu dalam situsnya menerapkan imbauan penarikan besar-besaran pada 2014. Merek mobil yang disebutkan mencakup Mercedes-Benz, BMW, Audi, Ferrari, Ford, Cadillac, Chevrolet, Chrysler, Dodge, MINI, Mitsubishi, Nissan, Tesla, Subaru, FIAT, Hyundai, SMART, Suzuki, Volkswagen, Volvo, dan masih banyak lagi karena Takata sudah memproduksi airbag sejak 1987.

Bukan hanya di AS, meninggalnya pengendara akibat inflator yang rusak juga terjadi di berbagai negara. Salah satunya di Australia.
(mim)
Berita Terkait
Industri Automotif Mulai...
Industri Automotif Mulai Optimistis
Optimisme Pasar Mobil...
Optimisme Pasar Mobil Domestik dan Ekspor Menggeliat Pada Kuartal IV
Asosiasi Otomotif China...
Asosiasi Otomotif China Perkirakan Penjualan Mobil pada April 2020 Meningkat
Sepanjang Maret 2020...
Sepanjang Maret 2020 Penjualan Mobil Turun Cukup Banyak, Tapi LCGC Naik Sedikit
Kuartal 1 2020 Pasar...
Kuartal 1 2020 Pasar Mobil Listrik di Eropa Tumbuh, Diesel dan Bensin Loyo
Industri Automotif Nasional...
Industri Automotif Nasional Mulai Tumbuh
Berita Terkini
MAB Ditantang Bikin...
MAB Ditantang Bikin 9.000 Pikap Listrik Buatan Lokal dalam Tiga Tahun
3 jam yang lalu
3 Robot Pemadam Kebakaran...
3 Robot Pemadam Kebakaran Terbaik di Dunia dengan Teknologi Supercanggih
5 jam yang lalu
Bos Toyota Sebut Mobil...
Bos Toyota Sebut Mobil Listrik Sumbang Lebih Banyak Emisi Karbon
5 jam yang lalu
Can-Am Pulse dan Origin...
Can-Am Pulse dan Origin Diluncurkan, Motor Off-Road Listrik Ramaikan Pasar Indonesia
7 jam yang lalu
Great Wall Motor Luncurkan...
Great Wall Motor Luncurkan Mesin 4.000 cc V 8 Silinder, Segini Tenaganya
10 jam yang lalu
Tergerus Popularitas...
Tergerus Popularitas Mobil China, Pabrik Nissan di Wuhan Bakal Ditutup
11 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved