Suzuki Sebarkan Virus Setir Mobil Aman dan Nyaman
A
A
A
BOGOR - Sebagian orang Indonesia saat ini mungkin sudah bisa mengemudikan mobil. Namun apakah teknik menyetir mereka sudah baik dan benar? Apakah sudah nyaman bagi penumpang atau tidak membahayakan orang lain?
Ternyata menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana belum tentu orang yang bisa mengemudi mampu menyetir mobil dengan baik dan benar. Itu dibuktikan dengan tinggi angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Pada 2017, tercatat 98.419 kali terjadi di jalan raya.
"Mereka tidak mengemudi dengan proswdur yang benar," katanya dalam acara Suzuki Safety Driving Course, Rabu (28/3/2018). Acara ini diikuti sekitar 30an jurnalis dari berbagai media.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengemudi mobil. Pertama, persiapkan fisik dan mental. Persiapan fisik bisa dengan streching leher, pinggang dan tangan, sementara mental diupayakan dalam keadaan tenang, tidak emosional.
Jangan lupa juga mengecek kondisi kendaraan dan perlengkapannya. Pastikan pengemudi mengetahui blank spot yang tidak bisa terlihat dari spion.
"Pastikan posisi duduknya nyaman. Posisi tangan terhadap steer, jantung dan punggung pas," kata Sony.
Dalam kesempatan itu, peserta pelatihan mempraktikkan langsung safety driving menggunakan Suzuki Ignis dan Suzuki Baleno yang terkenal lincah. Di antaranya cara memutar balik, mundur sambil putar balik, zig-zag ke depan, dan zig-zag ke belakang.
Untuk teknik putar balik yang pertama diperhatikan adalah tentukan titik untuk memutar balik. Setelah berjarak 1 meter dari titik tersebut mulai mengerem atau lepaskan gas. Setelah itu baru putar kemudi sesuai kebutuhan.
Kemudian untuk teknik mundur sambil putar balik hampir sama dengan U-Turn. Tentukan titik untuk memutar, setelah itu putar kemudi sambil injak kopling lalu pindah gigi satu untuk maju ke depan.
Teknik zig-zag ke depan juga tetap membutuhkan konsentrasi. Pertama tentukan jalurnya, lalu lakukan akselerasi sambil terus konsentrasi. "Zig-zig ke belakang juga sama, cuma kita mengandalkan spion untuk melihat spot belakang. Jadi posisi spion harus benar-benar sesuai dengan penglihatan kita," katanya.
Sementara itu general Manager Strategic Planning Department PT SIS, Ryohei Uchik berharap pengetahuan mengenai safety driving ini bisa disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia, sehingga angka kecelakaan lalu lintas terus dapat ditekan.
"Kami ingin rekan-rekan jurnalis tidak hanya mendapat informasi tentang produk saja, tetapi juga konsisten mengampanyekan bagaimana cara berkendara yang baik dan benar kepada masyarakat," katanya.
Ternyata menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana belum tentu orang yang bisa mengemudi mampu menyetir mobil dengan baik dan benar. Itu dibuktikan dengan tinggi angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Pada 2017, tercatat 98.419 kali terjadi di jalan raya.
"Mereka tidak mengemudi dengan proswdur yang benar," katanya dalam acara Suzuki Safety Driving Course, Rabu (28/3/2018). Acara ini diikuti sekitar 30an jurnalis dari berbagai media.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengemudi mobil. Pertama, persiapkan fisik dan mental. Persiapan fisik bisa dengan streching leher, pinggang dan tangan, sementara mental diupayakan dalam keadaan tenang, tidak emosional.
Jangan lupa juga mengecek kondisi kendaraan dan perlengkapannya. Pastikan pengemudi mengetahui blank spot yang tidak bisa terlihat dari spion.
"Pastikan posisi duduknya nyaman. Posisi tangan terhadap steer, jantung dan punggung pas," kata Sony.
Dalam kesempatan itu, peserta pelatihan mempraktikkan langsung safety driving menggunakan Suzuki Ignis dan Suzuki Baleno yang terkenal lincah. Di antaranya cara memutar balik, mundur sambil putar balik, zig-zag ke depan, dan zig-zag ke belakang.
Untuk teknik putar balik yang pertama diperhatikan adalah tentukan titik untuk memutar balik. Setelah berjarak 1 meter dari titik tersebut mulai mengerem atau lepaskan gas. Setelah itu baru putar kemudi sesuai kebutuhan.
Kemudian untuk teknik mundur sambil putar balik hampir sama dengan U-Turn. Tentukan titik untuk memutar, setelah itu putar kemudi sambil injak kopling lalu pindah gigi satu untuk maju ke depan.
Teknik zig-zag ke depan juga tetap membutuhkan konsentrasi. Pertama tentukan jalurnya, lalu lakukan akselerasi sambil terus konsentrasi. "Zig-zig ke belakang juga sama, cuma kita mengandalkan spion untuk melihat spot belakang. Jadi posisi spion harus benar-benar sesuai dengan penglihatan kita," katanya.
Sementara itu general Manager Strategic Planning Department PT SIS, Ryohei Uchik berharap pengetahuan mengenai safety driving ini bisa disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia, sehingga angka kecelakaan lalu lintas terus dapat ditekan.
"Kami ingin rekan-rekan jurnalis tidak hanya mendapat informasi tentang produk saja, tetapi juga konsisten mengampanyekan bagaimana cara berkendara yang baik dan benar kepada masyarakat," katanya.
(wbs)