Nissan Targetkan Sanggup Jual 1 Juta Kendaraan Listrik
A
A
A
YOKOHAMA - Kendaraan bermotor berbasis listrik dalam waktu dekat bakal hilir mudik di jalanan umum. Sebab sejumlah pabrikan automotif kini tengah serius mengembangkan mobil ramah lingkungan tersebut.
Salah satunya Nissan Motor Co., Ltd. Mereka baru saja mengumumkan rencananya untuk meluncurkan lebih banyak kendaraan listrik, meningkatkan dan mengembangkan sistem swakemudi, serta mempercepat konektivitas kendaraan sebagai bagian dari rencana jangka menengah Nissan M.O.V.E to 2022.
Targetnya, Nissan mampu menjual satu juta kendaraan listrik, baik pure electric maupun e-POWER, setiap tahun hingga tahun fiskal 2022. Sebagai bagian dari Nissan M.O.V.E to 2022, perusahaan juga berencana untuk mengembangkan delapan kendaraan pure electric baru, berdasarkan kesuksesan dari Nissan LEAF.
Dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (29/3/2018), Nissan juga mau meluncurkan mobil listrik di China di bawah brand berbeda. Di Jepang, akan emperkenalkan kendaraan listrik mini “kei”. Kemudian menawarkan kendaraan listrik crossover global, yang terinspirasi dari konsep Nissan IMx.
Rencana lainnya memperkenalkan varian baru elektrik bagi INFINITI pada tahun fiskal 2021. Lalu melengkapi 20 model di 20 pasar dengan teknologi swakemudi. Terakhir mencapai konektivitas 100% untuk seluruh mobil Nissan, Infiniti, dan Datsun terbaru yang dijual di pasar utama pada akhir tahun rencana jangka menengah.
Phillipe Klein, Chief Planning Officer Nissan, mengatakan, strategi Nissan untuk produk dan teknologi didedikasikan untuk memposisikan perusahaan sebagai yang terdepan di bidang automotif, teknologi, dan evolusi bisnis. "Kami berupaya untuk fokus dalam menyampaikan Nissan Intelligent Mobility, yang mencakup tiga elemen inti dari elektrifikasi, yaitu teknologi swakemudi, konektivitas, dan layanan mobilitas baru,” kata Phillipe Klein.
Berbicara di konferensi media bersama Senior Vice President Takao Asami dan Senior Vice President Ogi Redzic, yang memimpin proyek swakemudi dan konektivitas di Alliance, Klein menegaskan kembali bahwa rencana jangka menengah ini bertujuan meningkatkan pendapatan tahunan sebesar 30% hingga 16,5 triliun yen pada akhir tahun fiskal 2022.
Perusahaan juga menargetkan margin laba sebanyak 8% dari operasi inti dan cumulative free cash flow sebesar 2,5 triliun yen. Klein berjanji untuk memanfaatkan kekuatan aset Renault-Nissan-Mitsubishi untuk mendukung tujuan perusahaan.
Salah satunya Nissan Motor Co., Ltd. Mereka baru saja mengumumkan rencananya untuk meluncurkan lebih banyak kendaraan listrik, meningkatkan dan mengembangkan sistem swakemudi, serta mempercepat konektivitas kendaraan sebagai bagian dari rencana jangka menengah Nissan M.O.V.E to 2022.
Targetnya, Nissan mampu menjual satu juta kendaraan listrik, baik pure electric maupun e-POWER, setiap tahun hingga tahun fiskal 2022. Sebagai bagian dari Nissan M.O.V.E to 2022, perusahaan juga berencana untuk mengembangkan delapan kendaraan pure electric baru, berdasarkan kesuksesan dari Nissan LEAF.
Dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (29/3/2018), Nissan juga mau meluncurkan mobil listrik di China di bawah brand berbeda. Di Jepang, akan emperkenalkan kendaraan listrik mini “kei”. Kemudian menawarkan kendaraan listrik crossover global, yang terinspirasi dari konsep Nissan IMx.
Rencana lainnya memperkenalkan varian baru elektrik bagi INFINITI pada tahun fiskal 2021. Lalu melengkapi 20 model di 20 pasar dengan teknologi swakemudi. Terakhir mencapai konektivitas 100% untuk seluruh mobil Nissan, Infiniti, dan Datsun terbaru yang dijual di pasar utama pada akhir tahun rencana jangka menengah.
Phillipe Klein, Chief Planning Officer Nissan, mengatakan, strategi Nissan untuk produk dan teknologi didedikasikan untuk memposisikan perusahaan sebagai yang terdepan di bidang automotif, teknologi, dan evolusi bisnis. "Kami berupaya untuk fokus dalam menyampaikan Nissan Intelligent Mobility, yang mencakup tiga elemen inti dari elektrifikasi, yaitu teknologi swakemudi, konektivitas, dan layanan mobilitas baru,” kata Phillipe Klein.
Berbicara di konferensi media bersama Senior Vice President Takao Asami dan Senior Vice President Ogi Redzic, yang memimpin proyek swakemudi dan konektivitas di Alliance, Klein menegaskan kembali bahwa rencana jangka menengah ini bertujuan meningkatkan pendapatan tahunan sebesar 30% hingga 16,5 triliun yen pada akhir tahun fiskal 2022.
Perusahaan juga menargetkan margin laba sebanyak 8% dari operasi inti dan cumulative free cash flow sebesar 2,5 triliun yen. Klein berjanji untuk memanfaatkan kekuatan aset Renault-Nissan-Mitsubishi untuk mendukung tujuan perusahaan.
(mim)