Brexit Bikin Warga Inggris Meringis Memiliki Motor Jepang

Selasa, 16 Oktober 2018 - 15:53 WIB
Brexit Bikin Warga Inggris...
Brexit Bikin Warga Inggris Meringis Memiliki Motor Jepang
A A A
LONDON - Kesepakatan perdagangan antara Jepang dan Uni Eropa yang ditandatangani awal tahun ini ternyata membuat konsumen sepeda motor di Inggris meringis. Olehnya Inggris berusaha mendekati pemerintah Jepang dengan kerjasama bilateral agar terhindar dari dampak luas dari keputusan meninggalkan Uni Eropa (British Exit/ Brexit).

Seperti dilansir dari Visordown, Selasa (16/10/2018), Federasi Pengendara Motor Inggris melaporkan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa-Jepang telah ditandatangani pada bulan Juli lalu, dan akan menghapus tarif bea cukai eksternal Uni Eropa dari impor pabrikan Jepang, dengan penerapan yang akan dilakukan selama lima tahun ke depan.

Berdasarkan perjanjian ini, tarif 6% yang mempengaruhi sepeda motor akan dihapuskan.Artinya motor akan lebih murah untuk pembeli UE. Konsumen Eropa juga akan mendapat manfaat dari standar umum persetujuan jenis pada keamanan produk serta emisi.

Namun, kesepakatan perdagangan bebas ini kemungkinan tidak akan diterapkan ke Inggris karena Brexit. Dan itu berarti produsen berbasis UE akan menikmati akses yang lebih kompetitif ke pasar Jepang, sementara mereka di Inggris akan tertinggal.

Tapi Perdana Menteri Jepang Shinzō Abe baru-baru ini menyatakan bahwa Jepang akan menyambut Inggris dengan "tangan terbuka" untuk 11 negara Trans-Pacific Partnership (TPP), meskipun skala waktu yang satu ini tidak mungkin dalam waktu dekat.

Sementara itu, Chief Executive Society of Motor Manufacturers and Traders, Mike Hawes, mempercayai bahwa Brexit akan berdampak luas bagi industri otomotif di Inggris.

”Berdasarkan aturan WTO, 10 persen tarif akan diberlakukan untuk kendaraan (yang masuk ke Inggris) dan rata-rata 4,5 persen untuk komponen. Biaya produksi kendaraan di Inggris akan bertambah ketimbang para kompetitor. Daya saing Inggris akan tergerus. Biaya kepemilikan mobil uintuk konsumen di Inggris akan naik,” ujar Hawes kepada Financial Times.

Belum bisa disimpulkan, apa bentuk kongkret kerjasama yang dilakukan Jepang dan Inggris soal ini. Yang pasti, kerjasama akan diarahkan agar produksi mobil dan produk kendaraan lokal di Inggris masih bisa bersaing.

Jadi sementara pengendara Uni Eropa melihat untuk mendapatkan keuntungan dari sepeda murah dan persetujuan tipe standar Jepang, orang Inggris akan meringis.
(wbs)
Berita Terkait
2 Rekomendasi Motor...
2 Rekomendasi Motor Irit Bensin di Pertengahan 2023
Penjualan Motor di Indonesia...
Penjualan Motor di Indonesia Capai 6,3 Juta Unit, Ini yang Paling Laris
Penjualan Global Motor...
Penjualan Global Motor Suzuki Tahun 2024 Terbaik dalam 15 Tahun
Great Japan Kenalkan...
Great Japan Kenalkan Samurai Motor dari Ukraina
Kawasaki Pamerkan Motor...
Kawasaki Pamerkan Motor Listrik Terbaru Gunakan Transmisi Manual
Ditinggal Yamaha dan...
Ditinggal Yamaha dan Honda, Kawasaki Melenggang Bebas di Pasar 600cc
Berita Terkini
Borok Industri Mobil...
Borok Industri Mobil AS Terbongkar, Mobil Made In Amerika Ternyata Impor, Ini Daftar Lengkapnya!
34 menit yang lalu
Jangan Kedip! Promo...
Jangan Kedip! Promo Vespa April 2025: Diskon hingga Aksesori Gratis
14 jam yang lalu
Arus Balik Lebaran 2025:...
Arus Balik Lebaran 2025: 70 Persen Pemudik Berpacu dengan Waktu, Jabodetabek Kembali Berdenyut!
16 jam yang lalu
Geger Bos Besar Honda...
Geger Bos Besar Honda Shinji Aoyama Tiba-tiba Mundur, Ada Apa?
16 jam yang lalu
Murah dan Kuat Taktik...
Murah dan Kuat Taktik Suzuki yang Kini Dipakai Harley Davidson
18 jam yang lalu
Produsen Suku Cadang...
Produsen Suku Cadang Mobil Taiwan Berniat Angkat Kaki dari AS
19 jam yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Wilayah Paling Luas di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved