Fuso Luncurkan Program Belajar & Menginspirasi untuk SMK
A
A
A
SEMAKIN tinggi keterampilan dan pengetahuan para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), semakin besar pula kesempatan mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah.
Namun faktanya, banyak kualitas para siswa yang belum maksimal. Mirisnya, ketika lulus sekolah, mereka justru belum siap pakai di industri automotif. Efeknya, jumlah pengangguran lulusan SMK menumpuk.
Ada sejumlah kondisi alternatif yang bisa meningkatkan kualitas anak didik, di antaranya menggunakan alat untuk mengejar ilmu. Namun masalahnya, tidak semua SMK dilengkapi peralatan lengkap seperti sebuah kendaraan yang bisa “dibelah-belah” untuk dipelajari secara saksama.
Kondisi ini yang menjadi perhatian pihak luar sekolah, salah satunya PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia.
KTB tergerak untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman para siswa SMK melalui berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk menginspirasi para siswa melalui program Fuso Belajar & Menginspirasi yang merupakan lanjutan dari program Fuso Vocational Education Program (Fuso VEP).
Program yang digelar untuk pertama kalinya ini fokus menyiapkan siswa SMK agar siap memasuki dunia kerja. Diawali di SMK Mandiri Kota Medan, Sumatera Utara, pada 19 Oktober, program ini akan berlanjut ke Kota Palembang, Banjarbaru, Makassar, dan Lampung mulai Oktober sampai November 2018.
Proses edukasi sangat menyenangkan karena KTB memberikan unit Colt Diesel sebagai materi praktik untuk mendukung kurikulum sekolah, selain pelatihan dasar automotif kepada para guru dan siswa SMK.
“Program CSR ini merupakan kontribusi KTB yang bertujuan memajukan industri automotif Indonesia melalui sektor pendidikan. KTB menilai kemajuan dapat didorong melalui peningkatan mutu pendidikan.
Dengan begitu, diharapkan terlahir para siswa unggul berprestasi yang dapat diserap para pelaku industri,” kata Presiden Direktur KTB Atsushi Kurita. Tahun ini juga untuk pertama kalinya KTB mengadakan kompetisi keahlian siswa yang diikuti 550 siswa.
Kurita meyakini, edukasi dengan cara efektif ini akan membangun motivasi kepada para siswa bahwa SMK memiliki daya saing unggul berupa ilmu praktik dan teknis yang dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja. “Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memberdayakan SMK dalam penyerapan tenaga kerja,” ucapnya.
Namun faktanya, banyak kualitas para siswa yang belum maksimal. Mirisnya, ketika lulus sekolah, mereka justru belum siap pakai di industri automotif. Efeknya, jumlah pengangguran lulusan SMK menumpuk.
Ada sejumlah kondisi alternatif yang bisa meningkatkan kualitas anak didik, di antaranya menggunakan alat untuk mengejar ilmu. Namun masalahnya, tidak semua SMK dilengkapi peralatan lengkap seperti sebuah kendaraan yang bisa “dibelah-belah” untuk dipelajari secara saksama.
Kondisi ini yang menjadi perhatian pihak luar sekolah, salah satunya PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia.
KTB tergerak untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman para siswa SMK melalui berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk menginspirasi para siswa melalui program Fuso Belajar & Menginspirasi yang merupakan lanjutan dari program Fuso Vocational Education Program (Fuso VEP).
Program yang digelar untuk pertama kalinya ini fokus menyiapkan siswa SMK agar siap memasuki dunia kerja. Diawali di SMK Mandiri Kota Medan, Sumatera Utara, pada 19 Oktober, program ini akan berlanjut ke Kota Palembang, Banjarbaru, Makassar, dan Lampung mulai Oktober sampai November 2018.
Proses edukasi sangat menyenangkan karena KTB memberikan unit Colt Diesel sebagai materi praktik untuk mendukung kurikulum sekolah, selain pelatihan dasar automotif kepada para guru dan siswa SMK.
“Program CSR ini merupakan kontribusi KTB yang bertujuan memajukan industri automotif Indonesia melalui sektor pendidikan. KTB menilai kemajuan dapat didorong melalui peningkatan mutu pendidikan.
Dengan begitu, diharapkan terlahir para siswa unggul berprestasi yang dapat diserap para pelaku industri,” kata Presiden Direktur KTB Atsushi Kurita. Tahun ini juga untuk pertama kalinya KTB mengadakan kompetisi keahlian siswa yang diikuti 550 siswa.
Kurita meyakini, edukasi dengan cara efektif ini akan membangun motivasi kepada para siswa bahwa SMK memiliki daya saing unggul berupa ilmu praktik dan teknis yang dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja. “Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memberdayakan SMK dalam penyerapan tenaga kerja,” ucapnya.
(don)