Diperkenalkan di GIIAS 2024, Fuso eCanter Ditargetkan Laku 10 Unit

Kamis, 14 Maret 2024 - 20:10 WIB
loading...
Diperkenalkan di GIIAS...
Fuso eCanter . FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) bakal meluncurkan truk listrik pertama di Indonesia, Mitsubishi Fuso eCanter, pada ajang GIIAS 2024, Juli mendatang. Produsen asal Jepang ini akan menjadi pertama di Indonesia yang menjual kendaraan niaga ramah lingkungan.

Mitsubishi Indonesia sensiri sudah melakukan Prove of Concept (POC) terhadap truk listrik eCanter dalam beberapa tahun terakhir. Itu dilakukan untuk melihat apa yang dibutuhkan dalam operasional kendaraan listrik tersebut.

Aji Jaya, Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengatakan pihaknya telah mendengarkan masukan dari hasil pengujian. Ini membuatnya semakin percaya diri dalam menjual truk listrik di Indonesia.

"Kami KTB berencana launching eCanter pertengahan tahun. Kami sudah melakukan POC, jadi eCanter kita coba pinjamkan agar dapet dicoba dan dapat masukan. Setelah 2 tahun POC, kami mendapatkan banyak masukan dari konsumen hasilnya positif. Sampai hari ini kami rencana launching sesuai rencana di GIIAS 2024," kata Aji Jaya di Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).

Menjadi yang pertama di Indonesia, Aji Jaya menegaskan Mitsubishi Fuso tidak ingin memasang target besar. Pasalnya, ini berkaitan dengan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia yang belum memadai.

"Kita sebagai pelopor truk listrik di indonesia dan baru menjual juli, pada tahap awal kita targetkan minimal 10 unit. Tapi tergantung permintaan pasar dan apa yang kelebihan yang ditawarkan," ujarnya.

Ketika ditanya soal harga, Aji Jaya masih menutup rapat karena masih memperhitungkan sejumlah faktor. Tapi, ia memastikan harganya akan disesuaikan dengan teknologi yang disematkan pada eCanter.

"Saat ini kami belum bisa menyampaikan (harga). Tapi, secara teknologi berbeda, tentunya ada beberapa kelebihan ecanter dibanding konvensional. Perbedaan terkait biaya operasional karena tidak membutuhkan bbm, pelumas, filter, karena elektrik semua. Ini membuat biaya operasional lebih murah," tuturnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4047 seconds (0.1#10.140)