Tahun Depan Pasar Otomotif Akan Terganggu Pileg dan Pilpres

SURABAYA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memprediksi pasar otomotif tahun depan stagnan. Hal ini dipicu perhelatan pileg dan pilpres 2019. Dengan kondisi seperti ini, pasar akan cenderung menahan uangnya untuk berbelanja, khususnya otomotif. Pasar akan bergairah ketika pemenang pilpres sudah diketahui.

Hal itu disampaikan Marketing Director PT ADM Amelia Tjandra usai penyerahan delapan unit mobil rekondisi milik pelanggan di dealer ADM di Waru, Sidoarjo, Sabtu (24/11/2018). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil tahun ini mencapai 1,1 juta unit. Hingga akhir Oktober 2018, penjualan sudah mencapai 860.000 unit. “Tahun depan angka penjualan mobil akan sama seperti tahun ini. Ini karena tahun depan adalah tahun politik,” katanya.

Selama Januari – Oktober 2018 penjualan dari dealer ke konsumen (retail sales) Daihatsu sebanyak 160.981 unit, atau naik 7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan dari pabrikan ke dealer (wholesales) mencapai 168.539 unit, naik 7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun target penjualan sebanyak 185.000 unit. “Untuk Jawa Timur kami targetkan penjualan hingga akhir tahun ini sebanyak 28.000 unit,” imbuh Branch Manager PT Astra Internasional Tbk – Daihatsu, Michael Hendro.

Di Jatim, dalam sebulan Daihatsu mampu menjual rata-rata sebanyak 2.400 unit. Dari penjualan itu, dominasi oleh seri Grand Max Pick Up 25 persen, Sigra 28 persen dan Terios sebesar 10 persen. Dengan jumlah penjualan sebanyak itu, pangsa pasar Daihatsu di Jatim sebesar 19.8 persen. Sementara itu, pangsa pasar otomotif di Jatim rata-rata dalam sebulan sebanyak 11.600 unit. “Hingga akhir tahun ini kami targetkan pangsa pasar kami bisa naik ke angka 20 persen,” tandas Hendro.