Demam Teknologi EV, Charger Kendaraan Listik Berpotensi Diretas

Selasa, 25 Desember 2018 - 10:02 WIB
Demam Teknologi EV,...
Demam Teknologi EV, Charger Kendaraan Listik Berpotensi Diretas
A A A
JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, kendaraan EV alias listrik sedang terus-menerus diuji untuk menghindari kerentanan, namun beberapa aksesoris penting seperti pengisi daya baterai justru masih terabaikan.

Para ahli Kaspersky Lab menemukan bahwa charger kendaraan listrik (electric vehicle) yang dipasok oleh vendor besar memiliki kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber.

Kerentanan ini membuka risiko terjadi serangan yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan listrik rumah. Para peneliti menemukan adanya cara untuk memicu perintah pada sistem charger, baik dengan menghentikan prosesor pengisian daya atau mengaturnya semaksimal mungkin.

Opsi pertama hanya akan mencegah seseorang menggunakan mobilnya, sedangkan opsi kedua berpotensi menyebabkan kabel menjadi terlalu panas pada perangkat yang tidak dilindungi oleh sekering otomatis pemutus aliran listrik.

Peneliti Keamanan di Kaspersky Lab, Dmitry Sklyar mengatakan bahwa banyak orang yang sering tidak sadar mereka menjadi target serangan, pelaku kejahatan siber selalu mencari elemen yang paling tidak diperhitungkan untuk ditargetkan dengan tujuan agar tidak menimbulkan perhatian.

"Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mencari kerentanan, bukan hanya untuk inovasi teknis yang belum diteliti, tetapi juga pada detil kecilnya, karena bisa jadi itu merupakan harta berharga yang didambakan para pelaku ancaman," ujar Dmitry dalam keterangan resminya, Kamis (20/12).

Selanjutnya, kata Dmitry, yang dapat dilakukan oleh pelaku kejahatan adalah dengan memasuki akses jaringan Wi-Fi yang terhubung dengan charger untuk kemudian mengubah muatan listrik yang dikonsumsi. Karena perangkat dibuat untuk penggunaan di rumah, biasanya keamanan untuk jaringan
nirkabelnya terbatas.

"Seperti yang telah kami tunjukkan, vendor harus ekstra hati-hati dengan
perangkat kendaraan yang terhubung, dan memulai pencarian bug atau meminta pakar keamanan siber untuk memeriksa perangkat mereka. Dalam hal ini kami beruntung mendapatkan respon positif dan secara cepat patch tersedia sehingga dapat mencegah potensi serangan,” jelasnya.

Ia menyarankan untuk secara teratur memperbarui semua perangkat pintar ke versi perangkat lunak terbaru. Kedua jangan gunakan kata sandi default untuk router Wi-Fi dan perangkat lain. Ubah menggunakan password yang kuat dan hindari penggunaan kata sandi yang sama untuk beberapa perangkat.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)