Menunggu Kejutan Mobil Kembar Versi Mitsubishi-Nissan

Kamis, 14 Februari 2019 - 10:21 WIB
Menunggu Kejutan Mobil Kembar Versi Mitsubishi-Nissan
Menunggu Kejutan Mobil Kembar Versi Mitsubishi-Nissan
A A A
BUAH aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi akhirnya akan terasa di Indonesia dalam waktu dekat ini. Nissan segera meluncurkan mobil terbaru mereka, Nissan Livina, yang jiwa dan raganya mirip Mitsubishi Xpander.

Nissan Livina saat ini tengah menjadi pusat perhatian masyarakat. Pertama mendebut pada 2007, Nissan Grand Livina sempat menjelma menjadi low MPV yang digemari masyarakat Indonesia. Kenyamanan tinggi serta sensasi berkendara khas mobil estate membuatnya begitu berbeda dengan low MPV yang sudah ada.

Namun, lebih dari satu dekade Nissan Grand Livina tampil begitu-begitu saja. Nissan Motor Indonesia sebagai agen pemegang merek juga tidak begitu menggigit dalam memermak mobil ini. Baru tahun ini Nissan Grand Livina akan bertransformasi. Mobil ini disebut-sebut bersiap menanggalkan nama Grand dan hanya menjadi Nissan Livina.

Lewat foto spy shoot yang ada di dunia maya, tampilannya juga berubah total, sangat mirip Mitsubishi Xpander milik Mitsubishi yang tergabung dalam aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Jauh-jauh hari aliansi itu memang sudah menyuarakan adanya kemungkinan kerja sama antara masing-masing anggota aliansi.

Osamu Masuko, CEO Mitsubishi Motors Corp, bahkan menga takan bahwa tahun ini Mit su bishi akan mengirimkan mobil mereka untuk digunakan Nissan sebagai Nissan Livina. Sebaliknya tahun 2020, Nissan akan memproduksi mesin yang nantinya digunakan Mitsubishi. Buah aliansi inilah yang akan terasa nyata saat Nissan Livina mendebut dalam waktu dekat ini.

Hanya, memang mobil ini tidak sepenuhnya memiliki tampilan mobil kembar. Mobil ini tidak semirip Toyota Avanza dengan Daihatsu Xenia atau Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Jauh-jauh hari aliansi memang meminta agar ada beberapa karakteristik yang dipertahankan jika penggunaan mobil kembar dimungkinkan. Inilah mengapa Nissan tidak serta-merta mengambil bahasa desain dynamic shield yang begitu kental pada Mitsubishi Xpander.

Alih-alih, mereka mengaplikasikan bahasa desain Nissan V Motion. “Jadi, aliansi kami itu seperti sebuah restoran, di mana banyak sajian buffet di sana. Anggota aliansi dipersilakan memilih sajian mana yang mereka inginkan, tetapi sesuai identitas dan selera mereka,” ujar Guillaume Cartier, Senior Vice President Global Marketing and Sales Mitsubishi Motors Corp, yang dulunya bekerja di Nissan Eropa, kepada KORAN SINDO saat peluncuran Mitsubishi Triton baru di Thailand beberapa waktu lalu.

Dia melanjutkan, setiap mobil yang dipilih juga harus mampu menunjukkan beberapa perbedaan dengan mobil yang sudah ada sebelumnya. Jadi, tidak serta-merta mobil yang dipilih itu tinggal berganti logo saja. “Desainernya akan berbeda, tim salesnya juga berbeda, begitu juga dengan dealernya,” katanya.

Hal senada dikatakan Chief Operating Officer (COO) Mitsubishi Motors Corporation Trevor Mann. Menurutnya, setiap model yang digunakan anggota aliansi akan memiliki beberapa perbedaan. Dia mencontohkan, mobil yang akan digunakan Nissan akan terasa sangat Nissan. “Begitu juga dengan Mitsubishi yang terlihat dan terasa seperti mobil Mitsubishi,” ucapnya.

Hanya, Trevor mengatakan, Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina bukanlah bentuk nyata kerja sama aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Sebab, Mitsubishi Xpander adalah produk yang didesain langsung oleh Mitsubishi.

Menurutnya, saat ini aliansi tengah membuat platform baru yang rencananya digunakan anggota aliansi. Pembuatan platform itu melibatkan seluruh tenaga ahli yang ada di Renault, Nissan, dan Mitsubishi. Dia mengatakan, platform tersebut nantinya diperkaya dengan kemampuan atau keahlian serta karakteristik masing-masing anggota aliansi.

Misalnya, Mitsubishi yang dikenal dengan ketangguhan SUV berpeng gerak empat roda, Nissan yang terkenal dengan elek trifikasinya, serta Renault yang mampu menghasilkan mesin bertenaga besar. “Powertrains dan platform memang akan dibagi. Namun, bagaimana platform itu direkayasa, disesuaikan, dan dibentuk harus sesuai karakter masing-masing anggota,” ungkapnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3671 seconds (0.1#10.140)