Produk Dalam Negeri Laris Manis, Suzuki Perluas Pasar Ekspor
A
A
A
JAKARTA - Setelah mencatatkan kinerja ekspor yang cukup menggembirakan pada 2018, Suzuki Indonesia berencana untuk melebarkan sayapnya dengan menambah negara tujuan ekspor pada 2019, baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua.
Hal tersebut disampaikan oleh Departement Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor, Hady Surjono Halim, dalam acara medai gathering, Senin malam (4/3/2019). Ia mengatakan untuk tuuan ekspor sepdea motor, rencannya akan merambah Bangladesh dan Korea Selatan.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat, Myanmar menjadi negara tujuan ekspor All New Ertiga.
"2019 kita akan menambah pasar ekspor ke Korea dan Bangladesh untuk sepeda motor. Untuk roda empat, All New Ertiga akan merambah ke Myanmar," ujarnya.
Sepanjang 2018 lalu, Suzuki Indonesia mengapalakn kendaraan roda empat beserta suku cadang yang terdiri dari Suzuki Genuine Parts (SGP), Suzuki Genuine Oil (SGO), dan Suzuki Genuine Accessories (SGA) ke 71 negara Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Oseania, dan Karibia.
Sebanyak 63.868 unit kendaraan dalam bentuk utuh dan belum dirakit telah berhasil dikirim oleh Suzuki.
Kendaraan tersebut adalah Ertiga, APV, Karimun Wagon R, dan Carry yang diproduksi Suzuki di Cikarang dan Tambun, Bekasi.
"Raihan ini memberikan kontribusi 35 persen terhadap total penjualan kendaraan roda empat Suzuki," tambahnya.
Pada tahun 2018, Suzuki mengekspor 24.924 unit kendaraan dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU) APV. Mobil ini menjadi kendaraan dengan jumlah ekspor CBU tertinggi, yakni sebanyak 13.891 unit.
Sedangkan All New Ertiga yang mulai diekspor sejak September 2018 dalam bentuk utuh telah mencapai 4.645 unit hingga akhir 2018.
Sementara itu untuk pengapalan kendaraan Suzuki dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) mencapai 38.944 unit. Karimun Wagon R tetap menjadi primadona di pasar Pakistan dengan jumlah permintaan yang meningkat sebesar 20,14% dibandingkan tahun 2017 menjadi 32.352 unit.
Carry juga enjadi kontributor terbesar ekspor Suzuki dalam bentuk CKD sebanyak 4.056 unit.
Ekspor Motor
Suzuki juga mencatat torean positif di pasar ekspor sepeda motor. Dengan total ke-41 negara, sebanyak 183.434 unit kendaraan telah dikapalkan dalam bentuk CBU dan CKD sepanjang 2018.
Pertumbuhan total ekspor ini meningkat 62% dibandingkan tahun 2017.
Hingga akhir 2018, Suzuki telah mengekspor 52.634 unit sepeda motor dalam bentuk CBU. Capaian ini naik signifikan dibandingkan tahun 2017 sebanyak 25.586 unit.
Sementara dalam bentuk CKD, Suzuki telah mengapalkan 130.800 unit, naik pesat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 87.600 unit.
Kontribusi terbesar disumbangkan oleh GSX Series, dengan jumlah 20.548 unit. Hasil ini melonkjak tajam 55,2% dibanding 2017.
Address juga turut menyumbangkan 16.386 unit dan NEX II yang baru saja diperkenalkan pada April 2018 lalu berkontribusi positif dalam ekspor dengan jumlah 10.413 unit sepanjang 2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Departement Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor, Hady Surjono Halim, dalam acara medai gathering, Senin malam (4/3/2019). Ia mengatakan untuk tuuan ekspor sepdea motor, rencannya akan merambah Bangladesh dan Korea Selatan.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat, Myanmar menjadi negara tujuan ekspor All New Ertiga.
"2019 kita akan menambah pasar ekspor ke Korea dan Bangladesh untuk sepeda motor. Untuk roda empat, All New Ertiga akan merambah ke Myanmar," ujarnya.
Sepanjang 2018 lalu, Suzuki Indonesia mengapalakn kendaraan roda empat beserta suku cadang yang terdiri dari Suzuki Genuine Parts (SGP), Suzuki Genuine Oil (SGO), dan Suzuki Genuine Accessories (SGA) ke 71 negara Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Oseania, dan Karibia.
Sebanyak 63.868 unit kendaraan dalam bentuk utuh dan belum dirakit telah berhasil dikirim oleh Suzuki.
Kendaraan tersebut adalah Ertiga, APV, Karimun Wagon R, dan Carry yang diproduksi Suzuki di Cikarang dan Tambun, Bekasi.
"Raihan ini memberikan kontribusi 35 persen terhadap total penjualan kendaraan roda empat Suzuki," tambahnya.
Pada tahun 2018, Suzuki mengekspor 24.924 unit kendaraan dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU) APV. Mobil ini menjadi kendaraan dengan jumlah ekspor CBU tertinggi, yakni sebanyak 13.891 unit.
Sedangkan All New Ertiga yang mulai diekspor sejak September 2018 dalam bentuk utuh telah mencapai 4.645 unit hingga akhir 2018.
Sementara itu untuk pengapalan kendaraan Suzuki dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) mencapai 38.944 unit. Karimun Wagon R tetap menjadi primadona di pasar Pakistan dengan jumlah permintaan yang meningkat sebesar 20,14% dibandingkan tahun 2017 menjadi 32.352 unit.
Carry juga enjadi kontributor terbesar ekspor Suzuki dalam bentuk CKD sebanyak 4.056 unit.
Ekspor Motor
Suzuki juga mencatat torean positif di pasar ekspor sepeda motor. Dengan total ke-41 negara, sebanyak 183.434 unit kendaraan telah dikapalkan dalam bentuk CBU dan CKD sepanjang 2018.
Pertumbuhan total ekspor ini meningkat 62% dibandingkan tahun 2017.
Hingga akhir 2018, Suzuki telah mengekspor 52.634 unit sepeda motor dalam bentuk CBU. Capaian ini naik signifikan dibandingkan tahun 2017 sebanyak 25.586 unit.
Sementara dalam bentuk CKD, Suzuki telah mengapalkan 130.800 unit, naik pesat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 87.600 unit.
Kontribusi terbesar disumbangkan oleh GSX Series, dengan jumlah 20.548 unit. Hasil ini melonkjak tajam 55,2% dibanding 2017.
Address juga turut menyumbangkan 16.386 unit dan NEX II yang baru saja diperkenalkan pada April 2018 lalu berkontribusi positif dalam ekspor dengan jumlah 10.413 unit sepanjang 2018.
(wbs)