Jaga Produktivitas, Honda Tidak Mau Buka Diler Banyak-Banyak
A
A
A
SEMARANG - Hingga akhir 2019, PT Honda Prospect Motor (HPM) menargetkan akan menambah beberapa diler baru. Penambahan ini guna mendukung penjualan dan meningkatkan kualitas layanan purnajualnya.
Direktur Pemasaran dan Aftersales HPM Jonfis Fandy, menjelaskan tahun ini pihaknya menargetkan membangun 4-5 diler baru lagi.
"Penambahan ada empat sampai lima diler lagi. Akhir tahun ini, kami targetkan total diler di seluruh Indonesia 156-157 outlet," ujar Jonfis Fandy, saat jumpa pers peresmian diler Honda Mandalatama Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2019).
Kendati demikian, Jonfis menyebut, terlalu banyak diler malah bisa menjadi tidak efisien. Strategi penambahan diler harus dilakukan dengan pertimbangan soal produk yang dijual. Di sisi lain penambahan diler juga harus bisa diukur produktivitasnya.
"Bagi kami, pembukaan diler dengan produktivitas itu harus diukur. Enggak bisa buka sangat banyak, tapi penjualan sedikit,” imbuhnya
Selain itu, Jonfis juga mengutamakan bagaimana para para diler ini bisa bertahan dengan tidak gegabah membukanya secara bersamaan. "Yang kami inginkan, bagaimana diler itu bisa survive,” tuturnya.
Untuk diketahui, Honda baru saja meresmikan diler ke 152 nya di Kabupaten Jepara. Strategi penambahan jaringan diler ini dilakukan untuk mendukung tren penjualan mobil Honda di Jepara dan Jawa Tengah-Yogyakarta pada umumnya
Wilayah Jawa Tengah berkontribusi sekitar 10 persen terhadap total penjualan Honda secara nasional atau sekitar 21 ribu unit per tahun. Dalam waktu dekat, Medan akan menjadi kota yang dibuka diler Honda baru.
Direktur Pemasaran dan Aftersales HPM Jonfis Fandy, menjelaskan tahun ini pihaknya menargetkan membangun 4-5 diler baru lagi.
"Penambahan ada empat sampai lima diler lagi. Akhir tahun ini, kami targetkan total diler di seluruh Indonesia 156-157 outlet," ujar Jonfis Fandy, saat jumpa pers peresmian diler Honda Mandalatama Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2019).
Kendati demikian, Jonfis menyebut, terlalu banyak diler malah bisa menjadi tidak efisien. Strategi penambahan diler harus dilakukan dengan pertimbangan soal produk yang dijual. Di sisi lain penambahan diler juga harus bisa diukur produktivitasnya.
"Bagi kami, pembukaan diler dengan produktivitas itu harus diukur. Enggak bisa buka sangat banyak, tapi penjualan sedikit,” imbuhnya
Selain itu, Jonfis juga mengutamakan bagaimana para para diler ini bisa bertahan dengan tidak gegabah membukanya secara bersamaan. "Yang kami inginkan, bagaimana diler itu bisa survive,” tuturnya.
Untuk diketahui, Honda baru saja meresmikan diler ke 152 nya di Kabupaten Jepara. Strategi penambahan jaringan diler ini dilakukan untuk mendukung tren penjualan mobil Honda di Jepara dan Jawa Tengah-Yogyakarta pada umumnya
Wilayah Jawa Tengah berkontribusi sekitar 10 persen terhadap total penjualan Honda secara nasional atau sekitar 21 ribu unit per tahun. Dalam waktu dekat, Medan akan menjadi kota yang dibuka diler Honda baru.
(wbs)