DFSK Bidik 15 Persen Pangsa Pasar SUV di Jatim
A
A
A
JAKARTA - Produsen mobil asal China, DFSK makin gencar menggarap pasar otomotif di Jatim, khususnya di segmen Sport Utility Vehicle (SUV). Setelah meluncurkan Glory 580, kini DFSK menghadirkan Glory 560. Kedua SUV tersebut berkapasitas tujuh penumpang. Glory 580 dibanderol mulai Rp270 jutaan hingga Rp318 juta. Sedangkan Glory 560 mulai dari Rp199 juta hingga Rp249 juta.
Regional Sales Manager DFSK Area Jatim, Billy Liu mengatakan, pihaknya fokus menggarap pasar SUV karena di Jatim ini pasarnya sangat potensial. Menurutnya, ke depan SUV akan menggantikan pasar Multipurpose Vehicle (MPV). Pasalnya, SUV dianggap lebih handal dan lebih nyaman. “Kami berharap, dengan kehadiran Glory 580 dan Glory 560 bisa meramaikan pasar SUV di Jatim. Ke depan, kami menargekan bisa meraih pangsa pasar sebesar 15 persen untuk kelas SUV,” katanya, Selasa (21/5/2019).
Terkait pasar otomotif yang masih lesu, Billy meyakini bahwa, dalam situasi tertentu pasar memang bisa lesu. Tapi setelah lesu, pasti akan kembali bergairah. Ini tak lepas dengan kebijakan pemerintah yang terus meningkatkan infrastruktur. Salah satunya jalan tol. Keberadaan jalan tol ini diyakini mampu meningkatkan penjualan mobil. Sebab, tidak ada kemacetan di jalan. Selain itu juga bisa lebih cepat menuju tempat tujuan. “Dalam sebulan, kami menargetkan penjualan Glory 580 dan Glory 560 sebanyak 100 unit,” ujar Billy.
Lembaga riset pasar dan analisis, Frost and Sullivan memprediksi, penjualan mobil di Indonesia pada 2019 bakal menembus angka 1.192.700 unit. Angka itu naik naik 4,2 persen dari realisasi penjualan tahun lalu. Prediksi itu mengacu pada membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia. Hal itu dibarengi peningkatan konsumsi dalam negeri, investasi swasta, dan banyaknya mobil-mobil baru yang bermunculan. “Jatim, terutama Surabaya, merupakan pasar potensial bagi kami. Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta,” jelas Billy.
Sementara itu, PT Sokonindo Automobile (DFSK) Indonesia, tahun ini mempersiapkan untuk menjual kendaraannya ke pasar Asia lainnya. Mengingat pabrik yang berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten memiliki kapasitas produksi maksimal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini awalnya memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan produksi di dalam negeri, sekaligus basis produksi untuk pasar Asia Tenggara. “Indonesia merupakan pasar pertama DFSK di Asia Tenggara. Dan kami memang berencana untuk menggarap pasar ekspor,” pungkas Billy. (lukman hakim)
Regional Sales Manager DFSK Area Jatim, Billy Liu mengatakan, pihaknya fokus menggarap pasar SUV karena di Jatim ini pasarnya sangat potensial. Menurutnya, ke depan SUV akan menggantikan pasar Multipurpose Vehicle (MPV). Pasalnya, SUV dianggap lebih handal dan lebih nyaman. “Kami berharap, dengan kehadiran Glory 580 dan Glory 560 bisa meramaikan pasar SUV di Jatim. Ke depan, kami menargekan bisa meraih pangsa pasar sebesar 15 persen untuk kelas SUV,” katanya, Selasa (21/5/2019).
Terkait pasar otomotif yang masih lesu, Billy meyakini bahwa, dalam situasi tertentu pasar memang bisa lesu. Tapi setelah lesu, pasti akan kembali bergairah. Ini tak lepas dengan kebijakan pemerintah yang terus meningkatkan infrastruktur. Salah satunya jalan tol. Keberadaan jalan tol ini diyakini mampu meningkatkan penjualan mobil. Sebab, tidak ada kemacetan di jalan. Selain itu juga bisa lebih cepat menuju tempat tujuan. “Dalam sebulan, kami menargetkan penjualan Glory 580 dan Glory 560 sebanyak 100 unit,” ujar Billy.
Lembaga riset pasar dan analisis, Frost and Sullivan memprediksi, penjualan mobil di Indonesia pada 2019 bakal menembus angka 1.192.700 unit. Angka itu naik naik 4,2 persen dari realisasi penjualan tahun lalu. Prediksi itu mengacu pada membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia. Hal itu dibarengi peningkatan konsumsi dalam negeri, investasi swasta, dan banyaknya mobil-mobil baru yang bermunculan. “Jatim, terutama Surabaya, merupakan pasar potensial bagi kami. Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta,” jelas Billy.
Sementara itu, PT Sokonindo Automobile (DFSK) Indonesia, tahun ini mempersiapkan untuk menjual kendaraannya ke pasar Asia lainnya. Mengingat pabrik yang berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten memiliki kapasitas produksi maksimal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini awalnya memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan produksi di dalam negeri, sekaligus basis produksi untuk pasar Asia Tenggara. “Indonesia merupakan pasar pertama DFSK di Asia Tenggara. Dan kami memang berencana untuk menggarap pasar ekspor,” pungkas Billy. (lukman hakim)
(wbs)