Solid State Disk Media Penyimpanan Kecil dan Ekstrem
A
A
A
TERUS terang saya jatuh cinta dengan Solid State Disk (SSD). Inilah perangkat penyimpan data terbaik yang ada saat ini. Selain kokoh dan sangat cepat untuk menulis dan memindah file, ukurannya juga kompak dan ringan.
Sebelumnya saya selalu membawa harddisk drive (HDD) saat bepergian, baik ke kantor maupun ke luar kota. Saya menggunakan sebuah HDD untuk menyimpan sejumlah file harian/mingguan.
Tempat salinan foto dan video yang saya ambil lewat ponsel, kamera saku digital, atau bahkan drone. Sejauh ini memang tidak ada masalah. Saya selalu menyiapkan ruang di backpack atau tas untuk menyimpan HDD eksternal yang ukurannya tidak bisa dibilang kecil itu. Apalagi ketika sedang bepergian yang butuh membawa sangat sedikit barang.
Misalnya ke lokasi-lokasi yang sedikit menantang sehingga membuat tas terbentur-bentur, dan yang butuh beban kecil (light packing). HDD eksternal yang saya miliki masih menjalankan fungsinya dengan baik. Walau saya sendiri selalu terbuka jika ada solusi yang lebih baik. Dan ternyata ada.
Popularitas SSD
Begitu mungilnya SanDisk Extreme Portable, hingga saya membawanya seperti sedang membawa sebuah flashdisk . Dimensinya hanya 8.850 x 49.550 x 96.200 mm. Begitu ringannya, hingga tidak terasa ketika dikantongi di celana. Desainnya juga keren. Nama “Extreme” bukan tanpa alasan. Bodinya dilapis karet yang juga melindungi dari benturan atau terjatuh.
Saya tidak bisa membayangkan jika HDD saya terjatuh. Menariknya, balutan material karet tersebut tidak hanya melindungi SSD ini dari benturan, melainkan juga kondisi ekstrem seperti air, hujan, debu, dan pasir. Sebab, sudah mengantongi sertifikasi IP55. Bahkan, desain bodi SanDisk Extreme Portable ini memiliki lubang.
Seakan menunjukkan bahwa begitu tangguhnya SSD ini hingga bisa digunakan juga sebagai gantungan kunci. Tentu saja akan terbantingbanting, tersimpan di celana, di tempat sempit, terjatuh, dan lain-lainnya. SSD ini memang dirancang untuk kondisi tersebut. Saya melihat SanDisk Extreme Portable seperti anak kecil yang menemukan mainan yang ia cari di toko mainan. Ya, inilah produk yang sudah lama saya cari-cari.
Fungsi dan Kekurangan
SanDisk Extreme Portable memiliki kapasitas “hanya” 500 GB. Di rentang harganya yang sekitar Rp1,7 juta, konsumen sudah bisa mendapatkan HDD 2 TB. Tapi, jelas meninggalkan fungsi-fungsi portabilitas yang dimiliki SanDisk Extreme Portable. Namun, saya sudah melihat fungsinya dengan jelas. Ini adalah memori yang akan selalu saya bawa ke mana pun saya pergi. Itu karena memiliki salinan berbagai file penting yang saya butuhkan untuk bekerja (selain di cloud seperti Dropbox atau Google Drive). Atau, salinan file selama beberapa bulan terakhir. Ini adalah garda depan berbagai file saya ketika sedang traveling .
Rasanya, 500 GB adalah jumlah yang lebih cukup untuk menyimpan konten saat traveling selama lebih dari 10 hari sekalipun. Adapun yang lebih menyenangkan, kecepatan transfer datanya sangat tinggi, yakni mencapai 550 MB/s. Ini berkat USB 3.1 Gen 2, yang terhubung seamless di Macbook Pro saya. Konektor USB Type-C to USB Type- C ini sangat menyenangkan sekali karena memindah data jadi sangat cepat. Meski tetap ada konverter USB Type-C to Type-A. Dengan format standar, exFAT SanDisk Extreme Portable SSD dapat digunakan Windows 10, 8.1, dan 7, termasuk macOS High Sierra, Sierra, dan El Capitan. (Danang Arradian)
Sebelumnya saya selalu membawa harddisk drive (HDD) saat bepergian, baik ke kantor maupun ke luar kota. Saya menggunakan sebuah HDD untuk menyimpan sejumlah file harian/mingguan.
Tempat salinan foto dan video yang saya ambil lewat ponsel, kamera saku digital, atau bahkan drone. Sejauh ini memang tidak ada masalah. Saya selalu menyiapkan ruang di backpack atau tas untuk menyimpan HDD eksternal yang ukurannya tidak bisa dibilang kecil itu. Apalagi ketika sedang bepergian yang butuh membawa sangat sedikit barang.
Misalnya ke lokasi-lokasi yang sedikit menantang sehingga membuat tas terbentur-bentur, dan yang butuh beban kecil (light packing). HDD eksternal yang saya miliki masih menjalankan fungsinya dengan baik. Walau saya sendiri selalu terbuka jika ada solusi yang lebih baik. Dan ternyata ada.
Popularitas SSD
Begitu mungilnya SanDisk Extreme Portable, hingga saya membawanya seperti sedang membawa sebuah flashdisk . Dimensinya hanya 8.850 x 49.550 x 96.200 mm. Begitu ringannya, hingga tidak terasa ketika dikantongi di celana. Desainnya juga keren. Nama “Extreme” bukan tanpa alasan. Bodinya dilapis karet yang juga melindungi dari benturan atau terjatuh.
Saya tidak bisa membayangkan jika HDD saya terjatuh. Menariknya, balutan material karet tersebut tidak hanya melindungi SSD ini dari benturan, melainkan juga kondisi ekstrem seperti air, hujan, debu, dan pasir. Sebab, sudah mengantongi sertifikasi IP55. Bahkan, desain bodi SanDisk Extreme Portable ini memiliki lubang.
Seakan menunjukkan bahwa begitu tangguhnya SSD ini hingga bisa digunakan juga sebagai gantungan kunci. Tentu saja akan terbantingbanting, tersimpan di celana, di tempat sempit, terjatuh, dan lain-lainnya. SSD ini memang dirancang untuk kondisi tersebut. Saya melihat SanDisk Extreme Portable seperti anak kecil yang menemukan mainan yang ia cari di toko mainan. Ya, inilah produk yang sudah lama saya cari-cari.
Fungsi dan Kekurangan
SanDisk Extreme Portable memiliki kapasitas “hanya” 500 GB. Di rentang harganya yang sekitar Rp1,7 juta, konsumen sudah bisa mendapatkan HDD 2 TB. Tapi, jelas meninggalkan fungsi-fungsi portabilitas yang dimiliki SanDisk Extreme Portable. Namun, saya sudah melihat fungsinya dengan jelas. Ini adalah memori yang akan selalu saya bawa ke mana pun saya pergi. Itu karena memiliki salinan berbagai file penting yang saya butuhkan untuk bekerja (selain di cloud seperti Dropbox atau Google Drive). Atau, salinan file selama beberapa bulan terakhir. Ini adalah garda depan berbagai file saya ketika sedang traveling .
Rasanya, 500 GB adalah jumlah yang lebih cukup untuk menyimpan konten saat traveling selama lebih dari 10 hari sekalipun. Adapun yang lebih menyenangkan, kecepatan transfer datanya sangat tinggi, yakni mencapai 550 MB/s. Ini berkat USB 3.1 Gen 2, yang terhubung seamless di Macbook Pro saya. Konektor USB Type-C to USB Type- C ini sangat menyenangkan sekali karena memindah data jadi sangat cepat. Meski tetap ada konverter USB Type-C to Type-A. Dengan format standar, exFAT SanDisk Extreme Portable SSD dapat digunakan Windows 10, 8.1, dan 7, termasuk macOS High Sierra, Sierra, dan El Capitan. (Danang Arradian)
(nfl)