Intersport Auto Show, Ajang Menebar Tren Modifikasi Proper
A
A
A
Ajang Intersport Auto Show 2019 seri ketiga di Purwokerto, Jawa Tengah jadi bukti tren modifikasi Proper mulai diminati oleh masyarakat. Lalu seperti apa modifikasi Proper yang tengah digaungkan oleh mereka itu?
Andre Irawan, Ketua Panitia Penyelenggara Intersport Auto Show 2019 tersenyum bahagia saat Intersport Auto Show 2019 seri ketiga digelar di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah. Andre tidak menyangka perubahan modifikasi yang terjadi di Purwokerto sangat pesat.
Andre mengatakan Intersport Auto Show sebenarnya sudah hadir di Purwokerto sejak 2016. Hanya saja saat itu warga Purwokerto belum begitu aktif mengikuti lomba modifikasi itu. Padahal di kota yang terkenal dengan mendoan itu sudah banyak komunitas dan klub yang gemar memodifikasi mobil mereka. “Secara finansial mereka juga oke.
Hanya saja wawasannya sangat terbatas,” ucap Andre. Tidak hanya itu mereka juga masih banyak yang memodifikasi mobil mereka dengan serampangan. Alhasil modifikasi yang mereka lakukan hanya terkesan wah tanpa mempertahankan fungsi dari mobil itu sendiri yang bisa digunakan untuk sarana transportasi.
Beruntung menurut Andre pihak Intersport gencar melakukan edukasi. Mereka tidak hanya diajak untuk ikut aktif dalam berbagai lomba modifikasi tapi juga mengajarkan gaya modifikasi Proper. Mereka diajarkan dalam memodifikasi mobil yang paling penting adalah tidak mengubah peruntukan mobil itu sebagai sarana transportasi.
Edukasi itu sangat gencar dilakukan tidak hanya melalui coaching clinic tapi juga kegiatan lainnya sepert morning run, gala dinner hingga gathering lintas komunitas. Alhasil tahun ini Intersport Autoshow bisa memetik hasil jerih payah itu. Di ajang Intersport Auto Show 2019 seri ketiga total ada 30 mobil bergaya Proper yang ikut serta.
Sebanyak 70 persen dari peserta adalah warga asli Purwokerto. Ini sangat kontras dengan tiga tahun lalu dimana warga Purwokerto hanya lebih banyak jadi penonton. “Tidak hanya yang ikut lomba saja, di parkiran juga banyak warga Purwokerto yang memamerkan mobil mereka. Ini bentuk dukungan yang sangat positif,” ujar Andre.
Dalam lomba modifikasi itu, lewat seleksi yang ketat oleh tim juri dan penilaian lansung atau Live Judging, mobil Mercedes-Benz CLK milik Marco Hutomo berhasil memenangi lomba modifikasi kategori Elegant. Sementara di kategori lainnya VIP dimenangi oleh Fandri dengan mobil Lexus LS430.
Total ada lima kategori yang dilombakan. Selain Elegant dan VIP, kategori lainnya adalah Retro Racing, Street Racing dan People Choice. Untuk kategori Retro Racing dimenangkan oleh Riendy Riupassa dengan Mitsubishi Lancer Dan Gan dan kategori Street Racing berhasil dimenangkan oleh Leonard C dengan mobil Audi A4. Sementara mobil yang paling banyak dipilih oleh warga Purwokerto atau People Choice adalah mobil Honda Freed milik Willi.
Menurut juri Para pemenang pada ajang ketiga Intersport Auto Show 2019 ini telah melakukan pengerjaan modifikasi yang berkualitas tinggi. Mulai dari konsistensi konsep, eksekusi pengerjaan yang baik, pemilihan barang-barang fungsional, hingga ketelitian dan kreativitas terhadap detail penunjang yang memberikan visual impact tersendiri.
“Aplikasi modifikasi harus memenuhi mekanisme mobil, sebagai mobil harian. Inilah mengapa Intersport Auto Show 2019 mengedepankan kendaraan yang proper, segala sesuatu yang di modifikasi harus memenuhi unsur keamanan dan keselamatan. Jangan sampai mobil modifikasi ini hanya sekadar jadi pajangan saja tapi juga bisa digunakan,” ungkap Andre.
Dia mengatakan saat ini banyak orang salah kaprah dengan modifikasi. Bagi mereka modifikasi adalah kebebasan berimajinasi sehingga bebas melakukan apa saja. Sampai-sampai modifikasi itu melanggar standar keamanan yang diperlukan mobil. Padahal modifikasi yang Proper adalah tidak merubah mekanisme mobil demi keamanan.
“Jangan sampai ketika terjadi kecelakaan, ternyata mobilnya pintuya motorized. Ini justru menghambat upaya penyelamatan,” jelas Andre. Dia mengatakan hingga saat ini memang gaya modifikasi Proper memang perlu usaha yang panjang untuk mengubah mindset orang dalam memodifikasi mobil.
Ini terlihat dari jumlah peserta Intersport Autoshow 2019 yang tidak terlalu besar dari segi jumlah. “Kami mengedepankan quality over quantity. Kami harap nantinya mereka jadi agen-agen gaya modifikasi Proper,” pungkasnya.
Andre Irawan, Ketua Panitia Penyelenggara Intersport Auto Show 2019 tersenyum bahagia saat Intersport Auto Show 2019 seri ketiga digelar di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah. Andre tidak menyangka perubahan modifikasi yang terjadi di Purwokerto sangat pesat.
Andre mengatakan Intersport Auto Show sebenarnya sudah hadir di Purwokerto sejak 2016. Hanya saja saat itu warga Purwokerto belum begitu aktif mengikuti lomba modifikasi itu. Padahal di kota yang terkenal dengan mendoan itu sudah banyak komunitas dan klub yang gemar memodifikasi mobil mereka. “Secara finansial mereka juga oke.
Hanya saja wawasannya sangat terbatas,” ucap Andre. Tidak hanya itu mereka juga masih banyak yang memodifikasi mobil mereka dengan serampangan. Alhasil modifikasi yang mereka lakukan hanya terkesan wah tanpa mempertahankan fungsi dari mobil itu sendiri yang bisa digunakan untuk sarana transportasi.
Beruntung menurut Andre pihak Intersport gencar melakukan edukasi. Mereka tidak hanya diajak untuk ikut aktif dalam berbagai lomba modifikasi tapi juga mengajarkan gaya modifikasi Proper. Mereka diajarkan dalam memodifikasi mobil yang paling penting adalah tidak mengubah peruntukan mobil itu sebagai sarana transportasi.
Edukasi itu sangat gencar dilakukan tidak hanya melalui coaching clinic tapi juga kegiatan lainnya sepert morning run, gala dinner hingga gathering lintas komunitas. Alhasil tahun ini Intersport Autoshow bisa memetik hasil jerih payah itu. Di ajang Intersport Auto Show 2019 seri ketiga total ada 30 mobil bergaya Proper yang ikut serta.
Sebanyak 70 persen dari peserta adalah warga asli Purwokerto. Ini sangat kontras dengan tiga tahun lalu dimana warga Purwokerto hanya lebih banyak jadi penonton. “Tidak hanya yang ikut lomba saja, di parkiran juga banyak warga Purwokerto yang memamerkan mobil mereka. Ini bentuk dukungan yang sangat positif,” ujar Andre.
Dalam lomba modifikasi itu, lewat seleksi yang ketat oleh tim juri dan penilaian lansung atau Live Judging, mobil Mercedes-Benz CLK milik Marco Hutomo berhasil memenangi lomba modifikasi kategori Elegant. Sementara di kategori lainnya VIP dimenangi oleh Fandri dengan mobil Lexus LS430.
Total ada lima kategori yang dilombakan. Selain Elegant dan VIP, kategori lainnya adalah Retro Racing, Street Racing dan People Choice. Untuk kategori Retro Racing dimenangkan oleh Riendy Riupassa dengan Mitsubishi Lancer Dan Gan dan kategori Street Racing berhasil dimenangkan oleh Leonard C dengan mobil Audi A4. Sementara mobil yang paling banyak dipilih oleh warga Purwokerto atau People Choice adalah mobil Honda Freed milik Willi.
Menurut juri Para pemenang pada ajang ketiga Intersport Auto Show 2019 ini telah melakukan pengerjaan modifikasi yang berkualitas tinggi. Mulai dari konsistensi konsep, eksekusi pengerjaan yang baik, pemilihan barang-barang fungsional, hingga ketelitian dan kreativitas terhadap detail penunjang yang memberikan visual impact tersendiri.
“Aplikasi modifikasi harus memenuhi mekanisme mobil, sebagai mobil harian. Inilah mengapa Intersport Auto Show 2019 mengedepankan kendaraan yang proper, segala sesuatu yang di modifikasi harus memenuhi unsur keamanan dan keselamatan. Jangan sampai mobil modifikasi ini hanya sekadar jadi pajangan saja tapi juga bisa digunakan,” ungkap Andre.
Dia mengatakan saat ini banyak orang salah kaprah dengan modifikasi. Bagi mereka modifikasi adalah kebebasan berimajinasi sehingga bebas melakukan apa saja. Sampai-sampai modifikasi itu melanggar standar keamanan yang diperlukan mobil. Padahal modifikasi yang Proper adalah tidak merubah mekanisme mobil demi keamanan.
“Jangan sampai ketika terjadi kecelakaan, ternyata mobilnya pintuya motorized. Ini justru menghambat upaya penyelamatan,” jelas Andre. Dia mengatakan hingga saat ini memang gaya modifikasi Proper memang perlu usaha yang panjang untuk mengubah mindset orang dalam memodifikasi mobil.
Ini terlihat dari jumlah peserta Intersport Autoshow 2019 yang tidak terlalu besar dari segi jumlah. “Kami mengedepankan quality over quantity. Kami harap nantinya mereka jadi agen-agen gaya modifikasi Proper,” pungkasnya.
(don)