Leghezo, Game Edukatif Kesehatan untuk Anak
A
A
A
YOGYAKARTA - Lima mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil membuat permainan sarana edukatif kesehatan, implementatif, dan terpantau pada anak-anak yang diberi nama leghezo (lets go to health zone).
Selain untuk pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, permainan ini juga dapat mempersatukan orang tua dengan anak. Sebab, untuk memainkannya harus ada pendampingan dari orang tua atau guru.
Lima mahasiswa itu, yaitu Himatul Husna dan Elisda Septiyani (mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2016), Jihan Syafiya dan Muamar Afdhal (mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2017), serta Yusuf Mahdiansyah (mahasiswa Teknologi Informasi 2017).
Himatul mengatakan, pembuatan permainan edukasi kesehatan bagi anak-anak ini, karena melihat keseharian anak-anak masih kurang memperhatikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti sulit untuk gosok tinggi dan cuci tangan sebelum makan atau setelah bepergian.
Padahal PHBS ini penting, baik untuk kesehatan maupun kualitas dari anak-anak itu sendiri, sehingga mereka punya ide bagaimana pendidikan mereka dengan media permaian tentang edukasi kesehatan. Sebab, jika hanya dengan cara bercerita biasanya anak kurang memperhatikannya.
“Kami kemudian mencoba merancang bentuk permainan simpel namun bermakna, yaitu Leghezo ini. Dan kami ujikan ke dinas kesehatan serta dinyatakan layak untuk digunakan sebagai edukasi kesehatan bagi anak-anak,” kata Hmatul Husna di kampus UAD, kemarin
Dia menjelaskan, sebagai kelanjutannya, sebelum permainan Leghezo ini diproduksi massal, terlebih dahulu diproses legalisasinya, yaitu dengan didaftarkan ke instansi terkait, termasuk hak kekayaan inteletual (HKI). Setelah semua dukumen dan berkas terpenuhi, leghezo ini sudah ada izin dan HKI.
“Produk Leghezo ini sekarang sudah kami lempar ke pasaran dalam dua bentuk, yaitu paket minimalis dengan harga Rp45 ribu dan paket lengkap Rp204.000,” paparnya.(Priyo Setyawan)
Selain untuk pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, permainan ini juga dapat mempersatukan orang tua dengan anak. Sebab, untuk memainkannya harus ada pendampingan dari orang tua atau guru.
Lima mahasiswa itu, yaitu Himatul Husna dan Elisda Septiyani (mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2016), Jihan Syafiya dan Muamar Afdhal (mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2017), serta Yusuf Mahdiansyah (mahasiswa Teknologi Informasi 2017).
Himatul mengatakan, pembuatan permainan edukasi kesehatan bagi anak-anak ini, karena melihat keseharian anak-anak masih kurang memperhatikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti sulit untuk gosok tinggi dan cuci tangan sebelum makan atau setelah bepergian.
Padahal PHBS ini penting, baik untuk kesehatan maupun kualitas dari anak-anak itu sendiri, sehingga mereka punya ide bagaimana pendidikan mereka dengan media permaian tentang edukasi kesehatan. Sebab, jika hanya dengan cara bercerita biasanya anak kurang memperhatikannya.
“Kami kemudian mencoba merancang bentuk permainan simpel namun bermakna, yaitu Leghezo ini. Dan kami ujikan ke dinas kesehatan serta dinyatakan layak untuk digunakan sebagai edukasi kesehatan bagi anak-anak,” kata Hmatul Husna di kampus UAD, kemarin
Dia menjelaskan, sebagai kelanjutannya, sebelum permainan Leghezo ini diproduksi massal, terlebih dahulu diproses legalisasinya, yaitu dengan didaftarkan ke instansi terkait, termasuk hak kekayaan inteletual (HKI). Setelah semua dukumen dan berkas terpenuhi, leghezo ini sudah ada izin dan HKI.
“Produk Leghezo ini sekarang sudah kami lempar ke pasaran dalam dua bentuk, yaitu paket minimalis dengan harga Rp45 ribu dan paket lengkap Rp204.000,” paparnya.(Priyo Setyawan)
(nfl)