Orang Tua Benteng Anak dari Ancaman Online
A
A
A
JAKARTA - Survei global Kaspersky menemukan ketika soal keamanan online, beberapa orang tua lebih suka berada di zona aman daripada mempercayai penilaian anak mereka. Anak-anak berusia tujuh dan 12 tahun mengakses banyak layanan digital yang sama dengan orang tuanya, seperti situs web streaming video atau fasilitas digital lainnya. Karena itu, ada banyak ancaman dan risiko online yang dapat memengaruhi sikap anak-anak terhadap internet.
Banyak orang tua menyadari hal ini dan ingin berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang cara mengurangi bahaya yang mungkin terjadi. Beberapa orang tua modern beranggapan bahwa menjaga keamanan saat berselancar di internet adalah tindakan yang efektif. Orang tua dapat didorong untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam mengetahui apa yang telah dilakukan anak-anak mereka secara online.
Misalnya, setengahnya (50%) memeriksa secara manual perangkat anak-anak mereka seperti meninjau riwayat pencarian browser setelah digunakan. Beberapa orang tua menggunakan teknik ‘digital grounding’, dengan melarang anak-anaknya menggunakan perangkat jika mereka melakukan kesalahan. Setengah (52%) dari orang tua juga menetapkan batas waktu untuk anak-anak mereka menggunakan perangkat yang terhubung ke internet.
Lebih dari sepertiga (35%) telah menginstal pemantauan orang tua (parental control) pada perangkat anak-anak mereka untuk membatasi dan memperketat penggunaan internet atau detil penelusuran lainnya. Hampir sepertiga (30%) orang tua menggunakan fasilitas pemantauan orangtua bawaan, seperti yang ditemukan di konsol video game, untuk menjaga anak-anak mereka aman
“Karena hampir setiap anak- anak sekarang memiliki akses ke perangkat yang terhubung ke internet, ada kemungkinan mereka akan menemukan konten yang tidak pantas atau berisiko memiliki ancaman online seperti modus grooming ataupun pencurian identitas,” ujar Marina Titova, Head of Consumer Product Marketing di Kaspersky. (Danang Arradian)
Banyak orang tua menyadari hal ini dan ingin berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang cara mengurangi bahaya yang mungkin terjadi. Beberapa orang tua modern beranggapan bahwa menjaga keamanan saat berselancar di internet adalah tindakan yang efektif. Orang tua dapat didorong untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam mengetahui apa yang telah dilakukan anak-anak mereka secara online.
Misalnya, setengahnya (50%) memeriksa secara manual perangkat anak-anak mereka seperti meninjau riwayat pencarian browser setelah digunakan. Beberapa orang tua menggunakan teknik ‘digital grounding’, dengan melarang anak-anaknya menggunakan perangkat jika mereka melakukan kesalahan. Setengah (52%) dari orang tua juga menetapkan batas waktu untuk anak-anak mereka menggunakan perangkat yang terhubung ke internet.
Lebih dari sepertiga (35%) telah menginstal pemantauan orang tua (parental control) pada perangkat anak-anak mereka untuk membatasi dan memperketat penggunaan internet atau detil penelusuran lainnya. Hampir sepertiga (30%) orang tua menggunakan fasilitas pemantauan orangtua bawaan, seperti yang ditemukan di konsol video game, untuk menjaga anak-anak mereka aman
“Karena hampir setiap anak- anak sekarang memiliki akses ke perangkat yang terhubung ke internet, ada kemungkinan mereka akan menemukan konten yang tidak pantas atau berisiko memiliki ancaman online seperti modus grooming ataupun pencurian identitas,” ujar Marina Titova, Head of Consumer Product Marketing di Kaspersky. (Danang Arradian)
(nfl)