Penjualan Lesu, Mazda Turunkan Target Penjualan Tahun Ini di Indonesia

JAKARTA - New Mazda CX-8 resmi mengaspal di Indonesia. Kendaraan ini hadir dengan misi meraup pasar premium di Tanah Air. Meskipun, kelas premium juga merasakan imbas dari kelesuan ekonomi nasional.

Roy Arman Arfandy, Presiden Direktur PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai agen pemegang merek (APM) Mazda di Indonesia, mengakui penjualannya secara nasional di tahun ini mengalami penurunan sebesar 10%.

Meski memang menjadi penyebab, tetapi ada sejumlah faktor lain yang membuat turunnya penjualan Mazda di Indonesia.

Tahun lalu, perusahaan otomotif asal Jepang ini memiliki produk MPV yang berkontribusi cukup besar bagi penjualan. Sayangnya, mobil ini berhenti produksi pada akhir 2018 lalu.

“Dari Jepangnya sendiri yang sudah tidak produksi lagi. Jadi kita kehilangan satu model,” ucap Roy, saat peluncuran CX-8, di Plaza Indonesia Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Karena kelesuan itu, lanjut Roy, pihaknya mau tidak mau menurunkan target penjualan sampai akhir tahun ini. Awalnya, Mazda Indonesia menargetkan penjualan enam ribu sampai tujuh ribu unit. “Target kita sekarang sekitar lima ribu unit. Tahun lalu itu enam ribu unit,” jelasnya.

Mazda CX-8 dikeluarkan dengan dua tipe. Untuk tipe Elite ditawarkan dengan harga Rp746.800.00 (on the road), sedangkan untuk tipe Touring ditawarkan dengan harga Rp664.800.000 (on the road).

Pada kesempatan yang sama, Kenny Walla, Product Specialist PT EMI menjelaskan, dua varian CX-8 dilengkapi dengan guratan khas Kodo-Desain.

Kendaraan three-row SUV ini memiliki performa yang responsif. Mesin yang digunakan berbahan bakar Skyactiv-G 2,5 liter. “Mobil ini bisa menghasilkan tenaga sebesar 190 PS pada putaran mesin 6.000 rpm, dan mencapai puncak 252 Nm pada 4.000 rpm,” ujar Kenny.