Sosok Perancang Desain Dynamic Shield Khas Mitsubishi
A
A
A
JAKARTA - “Seorang desainer mobil itu harus bisa membuat sebuah karya yang benar-benar baru dan inovatif tapi tetap bisa menerjemahkan ekspektasi dari konsumen. Itu merupakan sudut pandang yang fundamental bagi seorang desainer”.Pedoman itulah yang terus dipegang teguh oleh Tsunehiro Kunimoto, pria yang bertanggung jawab terhadap desain kendaraan penumpang Mitsubishi Motors. Pria kelahiran tahun 1950 ini sudah 45 tahun berkecimpung di dunia desain kendaraan, tepatnya setelah ia menyelesaikan kuliahnya di Musashino Art University, Jepang.
Ketertarikan Kunimoto sendiri terhadap dunia desain berawal saat ia masih muda. Saat itu sang ayah seringkali bepergian keluar negeri dan membawakan beragam peralatan serta perkakas dari Eropa dan Amerika. Kunimoto melihat barang-barang yang dibawa oleh ayahnya itu memiliki desain yang sangat indah, berbeda dengan barang yang ada di Jepang saat itu. “Dari peralatan yang dibawa oleh ayah, memicu saya menyukai dunia desain. Karena produk yang memiliki desain indah itu ternyata juga fungsional. Desain yang ergonomis dan fungsional itu benar-benar berkualitas bagus dan sejak itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang desainer”, ungkapnya.
Lalu saat kuliah, Kunimoto merasakan krisis minyak di era tahun 1970-an di mana industri otomotif saat itu terkena dampaknya. Namun, Kunimoto percaya jika industri otomotif ini akan tetap bertahan dan terus berkembang, dan saat itulah ia memutuskan bahwa otomotif-lah yang akan menjadi fokus desainnya. “Saya percaya di masa depan orang tetap membutuhkan pengalaman berkendara meski teknologi mobil sudah lebih canggih. Mobil di masa depan tetap akan memiliki desain yang bagus dan juga sistem yang modern. Hal-hal seperti ini yang membuat saya tertarik menjadi desainer mobil” jelasnya.
Bergabung dengan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di tahun 2014, Kunimoto langsung berinteraksi dengan konsumen Mitsubishi di seluruh dunia. Tujuannya hanya satu, ia ingin mengetahui apa ekspektasi konsumen terhadap produk Mitsubishi nantinya. “Saat saya baru bergabung dengan Mitsubishi saya langsung mengunjungi negara di mana penjualan Mitsubishi sangat kuat, seperti Eropa, Asia, termasuk Indonesia. Di situlah saya menemukan kunci penting dalam kendaraan Mitsubishi, yaitu tangguh dan perawatannya mudah,” ujar Kunimoto.
Kunimoto menjelaskan perbedaan desain mobil sekarang dengan awal-awal ia menjadi desainer mobil. Pada awal karirnya mendesain mobil, konsumen akan melihat pada desain yang unik, inovatif dan sangat berbeda. Namun sekarang, dengan adanya ekspansi di industri otomotif, selain desain yang berbeda, unik dan inovatif, konsumen juga memikirkan fungsi dan daya tahan serta keamanan kendaraan. “Perubahan seperti itu membuat saya berkembang, sekarang satu brand dapat membuat satu desain utama yang dapat diaplikasikan terhadap banyak kendaraan mereka, demikian juga dengan Mitsubishi. Disinilah tercipta konsep Dynamic Shield, yang akan terus bertahan sebagai ciri khas desain Mitsubishi hingga ke depan”, ujarnya.
Kunimoto menjelaskan jika Dynamic Shield bukan sekedar nama desain, namun lebih ke filosofi berkendara yang memberikan perlindungan bagi pengemudi dan juga orang lain di sekitarnya, dengan mempertahankan tampilan sporty dengan performa tinggi. “Dynamic Shield itu dikembangkan dari warisan Mitsubishi yang sudah mengakar sejak dulu. Jadi filosofi saya membuat desain berdasarkan dari warisan tersebut dan menciptakan sebuah identitas dari Mitsubishi. Satu-satunya cara memperkenalkannya adalah melalui tampilan depan dari kendaraan kita”.
Bahasa desain Dynamic Shield telah dipergunakan di kendaraan-kendaraan baru Mitsubishi termasuk Xpander dan Pajero Sport serta Triton yang kini sangat popular di Indonesia. Salah satu desain Kunimoto yang paling fenomenal adalah ketika ia mengembangkan Mitsubishi Xpander. Menurutnya pengembangan desain Xpander itu paling menantang karena benar-benar desain yang baru. “60 tahun saya mendesain mobil, tapi proyek saya yang paling menantang adalah Xpander, karena benar-benar desain yang baru bagi Mitsubishi. Di mana setiap struktur membutuhkan inovasi dan sentuhan berbeda, sehingga ini pengalaman paling menarik bagi saya.”
Menariknya lagi kalau biasanya mobil konsep dan versi produksi itu akan jauh berbeda, tapi tidak dengan Xpander yang saat masih berupa mobil konsep yaitu XM Concept. Sangat sedikit perbedaan ketika masih berupa konsep dan saat sudah diproduksi massal. “Biasanya mobil konsep dengan mobil produksi akan mengalami perbedaan yang signifikan tapi tidak dengan Xpander dengan XM Concept. Karena saya ingin menyamakan dengan strategi desain Mitsubishi. Saya tidak akan menunjukkan desain yang tidak masuk akal, tapi saya ingin menunjukkan yang benar-benar mungkin terwujud”.
Kunimoto sedikit menambahkan kalau mobil konsep Mitsubishi e-Evolution akan kurang lebih sama seperti konsepnya. “Nanti lihat saja konsep e-Evolution akan jadi seperti apa”.
Menurut pria yang menyukai arsitektur ini memang tidak semua mobil konsep bisa diaplikasikan menjadi produksi massal. Namun dirinya selalu berusaha menghasilkan desain mobil konsep yang tidak akan jauh berbeda dengan versi produksinya. Yang pasti desain Dynamic Shield akan selalu hadir di setiap mobil baru Mitsubishi ke depannya, meskipun desain bisa terus berevolusi, namun filosofinya tetap sama. “Seluruh kendaraan Mitsubishi akan diciptakan dengan perbedaan, namun filosofinya tetap sama baik untuk kendaraan kecil maupun besar, sehingga hanya dengan melihat tampilan luarnya saja, public bisa langsung kenal – ooo itu pasti mobil Mitsubishi”, tutupnya sumringah.
Ketertarikan Kunimoto sendiri terhadap dunia desain berawal saat ia masih muda. Saat itu sang ayah seringkali bepergian keluar negeri dan membawakan beragam peralatan serta perkakas dari Eropa dan Amerika. Kunimoto melihat barang-barang yang dibawa oleh ayahnya itu memiliki desain yang sangat indah, berbeda dengan barang yang ada di Jepang saat itu. “Dari peralatan yang dibawa oleh ayah, memicu saya menyukai dunia desain. Karena produk yang memiliki desain indah itu ternyata juga fungsional. Desain yang ergonomis dan fungsional itu benar-benar berkualitas bagus dan sejak itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang desainer”, ungkapnya.
Lalu saat kuliah, Kunimoto merasakan krisis minyak di era tahun 1970-an di mana industri otomotif saat itu terkena dampaknya. Namun, Kunimoto percaya jika industri otomotif ini akan tetap bertahan dan terus berkembang, dan saat itulah ia memutuskan bahwa otomotif-lah yang akan menjadi fokus desainnya. “Saya percaya di masa depan orang tetap membutuhkan pengalaman berkendara meski teknologi mobil sudah lebih canggih. Mobil di masa depan tetap akan memiliki desain yang bagus dan juga sistem yang modern. Hal-hal seperti ini yang membuat saya tertarik menjadi desainer mobil” jelasnya.
Bergabung dengan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di tahun 2014, Kunimoto langsung berinteraksi dengan konsumen Mitsubishi di seluruh dunia. Tujuannya hanya satu, ia ingin mengetahui apa ekspektasi konsumen terhadap produk Mitsubishi nantinya. “Saat saya baru bergabung dengan Mitsubishi saya langsung mengunjungi negara di mana penjualan Mitsubishi sangat kuat, seperti Eropa, Asia, termasuk Indonesia. Di situlah saya menemukan kunci penting dalam kendaraan Mitsubishi, yaitu tangguh dan perawatannya mudah,” ujar Kunimoto.
Kunimoto menjelaskan perbedaan desain mobil sekarang dengan awal-awal ia menjadi desainer mobil. Pada awal karirnya mendesain mobil, konsumen akan melihat pada desain yang unik, inovatif dan sangat berbeda. Namun sekarang, dengan adanya ekspansi di industri otomotif, selain desain yang berbeda, unik dan inovatif, konsumen juga memikirkan fungsi dan daya tahan serta keamanan kendaraan. “Perubahan seperti itu membuat saya berkembang, sekarang satu brand dapat membuat satu desain utama yang dapat diaplikasikan terhadap banyak kendaraan mereka, demikian juga dengan Mitsubishi. Disinilah tercipta konsep Dynamic Shield, yang akan terus bertahan sebagai ciri khas desain Mitsubishi hingga ke depan”, ujarnya.
Kunimoto menjelaskan jika Dynamic Shield bukan sekedar nama desain, namun lebih ke filosofi berkendara yang memberikan perlindungan bagi pengemudi dan juga orang lain di sekitarnya, dengan mempertahankan tampilan sporty dengan performa tinggi. “Dynamic Shield itu dikembangkan dari warisan Mitsubishi yang sudah mengakar sejak dulu. Jadi filosofi saya membuat desain berdasarkan dari warisan tersebut dan menciptakan sebuah identitas dari Mitsubishi. Satu-satunya cara memperkenalkannya adalah melalui tampilan depan dari kendaraan kita”.
Bahasa desain Dynamic Shield telah dipergunakan di kendaraan-kendaraan baru Mitsubishi termasuk Xpander dan Pajero Sport serta Triton yang kini sangat popular di Indonesia. Salah satu desain Kunimoto yang paling fenomenal adalah ketika ia mengembangkan Mitsubishi Xpander. Menurutnya pengembangan desain Xpander itu paling menantang karena benar-benar desain yang baru. “60 tahun saya mendesain mobil, tapi proyek saya yang paling menantang adalah Xpander, karena benar-benar desain yang baru bagi Mitsubishi. Di mana setiap struktur membutuhkan inovasi dan sentuhan berbeda, sehingga ini pengalaman paling menarik bagi saya.”
Menariknya lagi kalau biasanya mobil konsep dan versi produksi itu akan jauh berbeda, tapi tidak dengan Xpander yang saat masih berupa mobil konsep yaitu XM Concept. Sangat sedikit perbedaan ketika masih berupa konsep dan saat sudah diproduksi massal. “Biasanya mobil konsep dengan mobil produksi akan mengalami perbedaan yang signifikan tapi tidak dengan Xpander dengan XM Concept. Karena saya ingin menyamakan dengan strategi desain Mitsubishi. Saya tidak akan menunjukkan desain yang tidak masuk akal, tapi saya ingin menunjukkan yang benar-benar mungkin terwujud”.
Kunimoto sedikit menambahkan kalau mobil konsep Mitsubishi e-Evolution akan kurang lebih sama seperti konsepnya. “Nanti lihat saja konsep e-Evolution akan jadi seperti apa”.
Menurut pria yang menyukai arsitektur ini memang tidak semua mobil konsep bisa diaplikasikan menjadi produksi massal. Namun dirinya selalu berusaha menghasilkan desain mobil konsep yang tidak akan jauh berbeda dengan versi produksinya. Yang pasti desain Dynamic Shield akan selalu hadir di setiap mobil baru Mitsubishi ke depannya, meskipun desain bisa terus berevolusi, namun filosofinya tetap sama. “Seluruh kendaraan Mitsubishi akan diciptakan dengan perbedaan, namun filosofinya tetap sama baik untuk kendaraan kecil maupun besar, sehingga hanya dengan melihat tampilan luarnya saja, public bisa langsung kenal – ooo itu pasti mobil Mitsubishi”, tutupnya sumringah.
(wbs)