Industri Automotif Kurang Tokcer, Laba WOM Finance Tetap Naik

Jum'at, 13 Maret 2020 - 09:30 WIB
Industri Automotif Kurang...
Industri Automotif Kurang Tokcer, Laba WOM Finance Tetap Naik
A A A
JAKARTA - Penjualan automotif tahun lalu tak seperti harapan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang meleset dari target, meski begitu PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatat pertumbuhan laba yang bagus.

Kinerja positif perusahaan pembiayaan automotif itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Sentral Senayan III, Senayan, Jakarta.

RUPST WOM Finance menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan WOM Finance untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2019. Laporan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, Firma anggota Ernst & Young Global Limited.

RUPST WOM Finance juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih WOM Finance sebesar Rp260 miliar untuk tahun buku 2019. Sebesar Rp1 miliar untuk cadangan umum guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang (UU) No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 24 Anggaran Dasar Perseroan.

Sebesar 30% untuk dibagikan sebagai dividen tunai dengan nilai maksimal sebesar Rp78 miliar atau Rp22,4 per saham. Sisa dari laba Perseroan akan ditetapkan sebagai laba ditahan.

Selanjutnya pemegang saham menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah masing-masing untuk jangka waktu masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPS sampai ditutupnya RUPST yang akan diselenggarakan pada tahun 2023 tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Berdasarkan rapat di atas, maka susunan pengurus WOM Finance adalah sebagai berikut, untuk Dewan Komisaris diisi oleh Presiden Komisaris/Komisaris Indpenden, I Nyoman Tjager; Wakil Presiden Komisaris, Robbyanto Budiman; Komisaris Garibaldi Thohir; Komisaris, Thilagavathy Nadason; dan Komisaris Independen, Myrnie Zachraini Tamin.

Sementara jajaran direksi diisi oleh Presiden Direktur, Djaja Suryanto Sutandar; Direktur, Zacharia Susantadiredja; Direktur, Anthony Y Panggabean; Direktur, Njauw Vido Onadi; dan Direktur, Wibowo.

Kemudian untuk Dewan Pengawas Syariah ialah Ketua Abdul Jabar Majid, dan Anggota Muh Taufik Darmansya dan M Nadratuzzaman Hosen.

Khusus untuk Direktur Wibowo, pengangkatan akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas dukungan penuh yang telah diberikan kepada Perseroan, sehingga perseroan dapat terus meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun dan mampu memberikan dividen tunai berturut-turut selama 3 (tiga) tahun terakhir,” Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar.

Mengakhiri tahun 2019, kinerja keuangan WOM Finance menunjukkan pertumbuhan yang positif dan performa yang semakin baik. Meskipun keadaan ekonomi secara global belum stabil, dengan strategi perusahaan serta pemilihan target pasar yang cermat, WOM Finance berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp260 miliar atau meningkat 21% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp215 miliar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja, mengatakan, pertumbuhan laba di tahun 2019 didukung oleh perbaikan atas kualitas portfolio, pertumbuhan pendapatan, dan disiplin dalam pengelolaan biaya operasional.

WOM Finance berhasil meningkatkan total pendapatan 1,05% menjadi Rp2,64 triliun di tahun 2019 dari tahun sebelumnya Rp2,62 triliun. Total beban Perseroan mengalami penurunan 2,42% menjadi Rp2,27 triliun dari sebelumnya Rp2,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan total beban didukung oleh perbaikan kualitas aset dengan menurunnya Non Performing Finance (NPF) Gross menjadi 2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,8%, yang tercermin dari penurunan biaya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 14,62%, serta biaya pendanaan yang juga mengalami penurunan sebesar 4,92%. Total Ekuitas sebesar Rp1,37 triliun atau meningkat 17% dari Rp1,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Total penyaluran pembiayaan mencapai 355.000 unit, yang didominasi oleh produk multiguna jasa MotorKu dan MobilKu sebanyak 196.000 unit dan pembiayaan sepeda motor baru dan bekas sebanyak 159 unit.

Sementara itu, rasio keuangan WOM Finance sampai akhir 2019 masih berada pada level yang aman, antara lain Return On Asset (ROA) sebesar 4,4%, Return on Equity (ROE) sebesar 21,1% dan Gearing Ratio terjaga pada 4,2 kali.

“Melemahnya penjualan automotif nasional baik roda dua mapun roda empat tidak menyurutkan pertumbuhan kinerja WOM Finance. Tahun 2019 merupakan pencapaian laba tertinggi WOM Finance dalam 10 tahun terakhir sejak tahun 2010,” kata Djaja.

Kedepannya, ungkap dia, perusahaan akan terus melakukan inovasi agar dapat menyesuaikan kondisi pasar saat ini. “Kami juga fokus pada perbaikan sisi internal dan infrastruktur yang sedang perusahaan kembangkan agar ke depan WOM Finance akan terus mempertahankan kinerja positif,” pungkasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)