Perangi COVID-19, Elon Musk Kirim Alat Bantu Pernapasan
Minggu, 22 Maret 2020 - 13:33 WIB
Perangi COVID-19, Elon Musk Kirim Alat Bantu Pernapasan
A
A
A
NEW YORK - Elon Musk kembali mendapat perhatian melalui cuitannya. Kali ini, CEO Tesla dan SpaceX itu mengatakan bahwa perusahaannya akan membuat ventilator atau alat bantu pernapasan jika terjadi kekurangan.
Cuitan itu dilandasi sebagai respon Musk terhadap virus corona yang tengah mewabahi dunia, termasuk Amerika Serikat. Baca Juga: BACA JUGA: Ilmuwan Wuhan Ingatkan Pemilik Golongan Darah Ini Mustahil Selamat dari Corona
Tak disangka, tawaran itu ternyata langsung disambut oleh Walikota New York City, Bill de Blasio. Melalui akun pribadinya, de Blasio mengatakan, AS kekurangan ventilator secara drastis dan kotanya membutuhkan ribuan ventilator secepatnya untuk beberapa pekan ke depan.
“Kami sudah berusaha mendapatkannya (ventilator) secepat mungkin. Tapi kami bisa memanfaatkan bantuanmu. Kami akan langsung menghubungimu,” tutur de Blasio.
Musk kemudian meresponnya dan berjanji menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat, untuk mengetahui jumlah ventilator yang dibutuhkan. Kendati demikian, belum diketahui pria lahiran Afrika Selatan 48 tahun silam itu, akan membuat ventilator di pabriknya yang mana.
Cuitan itu dilandasi sebagai respon Musk terhadap virus corona yang tengah mewabahi dunia, termasuk Amerika Serikat. Baca Juga: BACA JUGA: Ilmuwan Wuhan Ingatkan Pemilik Golongan Darah Ini Mustahil Selamat dari Corona
Tak disangka, tawaran itu ternyata langsung disambut oleh Walikota New York City, Bill de Blasio. Melalui akun pribadinya, de Blasio mengatakan, AS kekurangan ventilator secara drastis dan kotanya membutuhkan ribuan ventilator secepatnya untuk beberapa pekan ke depan.
“Kami sudah berusaha mendapatkannya (ventilator) secepat mungkin. Tapi kami bisa memanfaatkan bantuanmu. Kami akan langsung menghubungimu,” tutur de Blasio.
Musk kemudian meresponnya dan berjanji menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat, untuk mengetahui jumlah ventilator yang dibutuhkan. Kendati demikian, belum diketahui pria lahiran Afrika Selatan 48 tahun silam itu, akan membuat ventilator di pabriknya yang mana.
(wbs)
