Tiga teknologi baru di balik mobil F1 2014
A
A
A
Sindonews.com - Banyak yang beranggapan gelaran "jet darat" Formula one (F1) hanya soal kecepatan dan mesin yang beringas. Tapi pikiran macam itu makin sirna, terlebih ketika F1 2014 mulai bergulir.
F1 merupakan salah satu olahraga paling teknis di dunia, dengan produsen mobil yang tidak hanya menggunakan F1 sebagai tempat untuk memperoleh tahta. Tapi lebih dari itu, F1 sejak lama dijadikan ajang penelitian teknologi terbaru pada mobil. Transmisi, pengereman, dan teknologi mesin adalah segala sesuatu yang pertama kali dikembangkan di F1 untuk kemudian diaplikasi ke mobil jalan raya.
Dikutip dari news.com.au, Senin (18/3/2014) musim balap 2014 jadi ajang pembuktian pabrikan dengan perubahan di bidang peraturan dan teknologi. Dimusim ini pabrikan seolah ingin membuktikan bahwa teknologi baru yang disematkan dapat segera di aplikasi ke mobil masal.
Unit Tenaga
Walau kita menyebutnya mesin, namun dalam F1, mesin disebut sebagai power units atau unit tenaga. Kenapa, karena dapurpacu beringasnya tidak lagi disuplai hanya dengan bensin. Semuanya hybrid, untuk menggerakkan mesin 1.6 liter V6 turbo selain bensin, mesin memakai tenaga listrik yang diambil dari energi sewaktu pengereman dan panas dari knalpot. Dengan memaksimalkan energi yang terbuang melalui Kinetic Energy Recovery System (K-ERS) mobil F1 dapat tambahan tenaga sebesar 120kW, menghasilkan dorongan 33 detik perlap, meningkat 6 detik dari 2013.
Selain K-ERS, musim 2014 juga memperkenalkan teknologi ERS-H/Energy Recovery System (huruf H untuk panas). Sistem ini menggunakan sisa asap knalpot untuk membantu menghasilkan listrik yang akan mengisi ulang baterai, disebutkan ERS memainkan peran besar dalam menjaga dorongan 33 detik tersebut.
Teknologi lain yang tidak kalah penting yakni, sistem pengereman baru yang disebut brake-by-wire. Yaitu sebuah sistem yang bekerja ketika pemgemudi menginjak pedal rem, tekanan ketika menginjak kemudian mengakfifkan komponen elektronik kepada rem belakang dan menstransfer energi tersebut ke K-ERS.
Meskipun unit tenaga ini mengeluarkan kekuatan gabungan 560kw, namun jantung mekanis mobil F1 merupakan salah satu mesin yang paling hemat bahan bakar di dunia. Karena pembatasan bahan bakar sangat ketat di F1 dan menjadikan mesin F1 sebagai prototype kendaraan pabrik terbaik.
F1 merupakan salah satu olahraga paling teknis di dunia, dengan produsen mobil yang tidak hanya menggunakan F1 sebagai tempat untuk memperoleh tahta. Tapi lebih dari itu, F1 sejak lama dijadikan ajang penelitian teknologi terbaru pada mobil. Transmisi, pengereman, dan teknologi mesin adalah segala sesuatu yang pertama kali dikembangkan di F1 untuk kemudian diaplikasi ke mobil jalan raya.
Dikutip dari news.com.au, Senin (18/3/2014) musim balap 2014 jadi ajang pembuktian pabrikan dengan perubahan di bidang peraturan dan teknologi. Dimusim ini pabrikan seolah ingin membuktikan bahwa teknologi baru yang disematkan dapat segera di aplikasi ke mobil masal.
Unit Tenaga
Walau kita menyebutnya mesin, namun dalam F1, mesin disebut sebagai power units atau unit tenaga. Kenapa, karena dapurpacu beringasnya tidak lagi disuplai hanya dengan bensin. Semuanya hybrid, untuk menggerakkan mesin 1.6 liter V6 turbo selain bensin, mesin memakai tenaga listrik yang diambil dari energi sewaktu pengereman dan panas dari knalpot. Dengan memaksimalkan energi yang terbuang melalui Kinetic Energy Recovery System (K-ERS) mobil F1 dapat tambahan tenaga sebesar 120kW, menghasilkan dorongan 33 detik perlap, meningkat 6 detik dari 2013.
Selain K-ERS, musim 2014 juga memperkenalkan teknologi ERS-H/Energy Recovery System (huruf H untuk panas). Sistem ini menggunakan sisa asap knalpot untuk membantu menghasilkan listrik yang akan mengisi ulang baterai, disebutkan ERS memainkan peran besar dalam menjaga dorongan 33 detik tersebut.
Teknologi lain yang tidak kalah penting yakni, sistem pengereman baru yang disebut brake-by-wire. Yaitu sebuah sistem yang bekerja ketika pemgemudi menginjak pedal rem, tekanan ketika menginjak kemudian mengakfifkan komponen elektronik kepada rem belakang dan menstransfer energi tersebut ke K-ERS.
Meskipun unit tenaga ini mengeluarkan kekuatan gabungan 560kw, namun jantung mekanis mobil F1 merupakan salah satu mesin yang paling hemat bahan bakar di dunia. Karena pembatasan bahan bakar sangat ketat di F1 dan menjadikan mesin F1 sebagai prototype kendaraan pabrik terbaik.
(dol)