Suzuki Sedang Mencari Bos Baru
A
A
A
TOKYO - Para investor Suzuki Motor Corp makin khawatir siapa yang bakal menggantikan Chairman dan President, Osamu Suzuki, yang kini berusia 84 tahun dan telah menghabiskan hampir tiga dekade menjabat posisi tersebut.
"Ini risiko besar dan ada rasa ketidakpuasan dimana umur 84 tahun menjabat," kata Kazuyuki Terao, Head of Allianz Global Investors Japan Co. "Kami sangat prihatin jika Osamu tiba-tiba pergi di usianya, pasar akan bereaksi negatif tanpa mengetahui siapa penggantinya."
Seperti dikutip dari Autonewseurope, pada Senin (30/6/2014) investor seperti Mizuho Asset Management juga prihatin tentang arah strategis perusahaan setelah Osamu Suzuki pergi. Sementara dia belum menunjuk penggantinya.
"Ini tidak transparan," kata Takashi Aoki, seorang manajer dana Mizuho Asset. "Kami tidak tahu apa yang diharapkan. Itu tidak baik bagi investor," tambah Allianz dan Mizuho Asset yang memiliki saham Suzuki.
Kini para investor hanya berharap siapapun yang nanti terpilih menjadi Presiden Suzuki, harus menjaga dominasi di India sebagai pasar terbesar Suzuki. Di mana Nissan Motor Corp dan Honda Motor Co merayu konsumen dengan memberikan pilihan harga murah.
President baru juga harus melihat peluang melalui sengketa dengan pemegang saham Volkswagen Group.
"Kami memahami kebutuhan diskusi untuk suksesi," kata Toshihiro Suzuki (anak Osamu Suzuki). "Untuk saat ini, prioritas kami adalah untuk mengakhiri VW arbitrase," pungkasnya.
"Ini risiko besar dan ada rasa ketidakpuasan dimana umur 84 tahun menjabat," kata Kazuyuki Terao, Head of Allianz Global Investors Japan Co. "Kami sangat prihatin jika Osamu tiba-tiba pergi di usianya, pasar akan bereaksi negatif tanpa mengetahui siapa penggantinya."
Seperti dikutip dari Autonewseurope, pada Senin (30/6/2014) investor seperti Mizuho Asset Management juga prihatin tentang arah strategis perusahaan setelah Osamu Suzuki pergi. Sementara dia belum menunjuk penggantinya.
"Ini tidak transparan," kata Takashi Aoki, seorang manajer dana Mizuho Asset. "Kami tidak tahu apa yang diharapkan. Itu tidak baik bagi investor," tambah Allianz dan Mizuho Asset yang memiliki saham Suzuki.
Kini para investor hanya berharap siapapun yang nanti terpilih menjadi Presiden Suzuki, harus menjaga dominasi di India sebagai pasar terbesar Suzuki. Di mana Nissan Motor Corp dan Honda Motor Co merayu konsumen dengan memberikan pilihan harga murah.
President baru juga harus melihat peluang melalui sengketa dengan pemegang saham Volkswagen Group.
"Kami memahami kebutuhan diskusi untuk suksesi," kata Toshihiro Suzuki (anak Osamu Suzuki). "Untuk saat ini, prioritas kami adalah untuk mengakhiri VW arbitrase," pungkasnya.
(dol)