Tingginya Angka Kecelakaan karena Tidak Punya SIM
A
A
A
JAKARTA - Data terbaru yang dilansir World Health Organization (WHO), mengungkapkan, Indonesia menempati urutan ke-5 sebagai negara yang paling banyak memakan korban di jalan raya.
"Data dari WHO menunjukkan, China, India, Nigeria, Brasil dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah kematian tertinggi di dunia yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas," ujar Wakil Direktur Lantas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin Muhammad Syah, di Jakarta, Selasa (2/10/2014).
Bakharuddin memaparkan, jumlah kecelakaan di Indonesia tercatat sebesar 117.949 kasus pada 2012. Pada 2013, angka tersebut turun sebesar 101.037 kasus. Jumlah meninggal dunia pada 2012 sebesar 29.544 kasus, dan pada 2013 tercatat jumlah korban meninggal sebesar 25.157 kasus.
Dengan kepedulian para produsen yang bergerak dibidang otomotif, sangat membantu untuk mengurangi angka kecelakaan. Sekaligus membantu memberikan pendidikan bagaimana cara berkendara yang benar. Seperti yang dilakukan PT Michelin Indonesia (Michelin) dan Dirlantas Polda Metro Jaya yang menggelar Road Safety Roadshow di 5 SMU di Jakarta.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, pada 2012 jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat 8.902 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia sebesar 6.498 kasus. Sedangkan jumlah kecelakaan pada 2013 turun menjadi 912 kasus, dengan jumlah kematian 676 kasus.
"Data kami menunjukan, 67% korban kecelakaan di Indonesia ada pada usia produktif dibawah 25 tahun, dan merupakan pembunuh terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan stroke," imbuhnya.
Sedangkan jumlah kecelakaan selama 2013 di tingkat pelajar dan mahasiswa sebanyak 6.498 kasus. Dari angka tersebut, jumlah korban meninggal 95 orang, luka berat 409 orang dan luka ringan 703 orang.
"Salah satu penyebab tinggingnya angka kecelakaan di tingkat pelajar dan mahasiswa dikarenakan tingginya jumlah pengemudi belum memiliki SIM," pungkas Bakharuddin.
"Data dari WHO menunjukkan, China, India, Nigeria, Brasil dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah kematian tertinggi di dunia yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas," ujar Wakil Direktur Lantas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin Muhammad Syah, di Jakarta, Selasa (2/10/2014).
Bakharuddin memaparkan, jumlah kecelakaan di Indonesia tercatat sebesar 117.949 kasus pada 2012. Pada 2013, angka tersebut turun sebesar 101.037 kasus. Jumlah meninggal dunia pada 2012 sebesar 29.544 kasus, dan pada 2013 tercatat jumlah korban meninggal sebesar 25.157 kasus.
Dengan kepedulian para produsen yang bergerak dibidang otomotif, sangat membantu untuk mengurangi angka kecelakaan. Sekaligus membantu memberikan pendidikan bagaimana cara berkendara yang benar. Seperti yang dilakukan PT Michelin Indonesia (Michelin) dan Dirlantas Polda Metro Jaya yang menggelar Road Safety Roadshow di 5 SMU di Jakarta.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, pada 2012 jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat 8.902 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia sebesar 6.498 kasus. Sedangkan jumlah kecelakaan pada 2013 turun menjadi 912 kasus, dengan jumlah kematian 676 kasus.
"Data kami menunjukan, 67% korban kecelakaan di Indonesia ada pada usia produktif dibawah 25 tahun, dan merupakan pembunuh terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan stroke," imbuhnya.
Sedangkan jumlah kecelakaan selama 2013 di tingkat pelajar dan mahasiswa sebanyak 6.498 kasus. Dari angka tersebut, jumlah korban meninggal 95 orang, luka berat 409 orang dan luka ringan 703 orang.
"Salah satu penyebab tinggingnya angka kecelakaan di tingkat pelajar dan mahasiswa dikarenakan tingginya jumlah pengemudi belum memiliki SIM," pungkas Bakharuddin.
(dol)