Toyota Enggan Ciptakan Mobil Seperti Google
A
A
A
TOKYO - Siapapun pasti setuju bahwa tren adalah sesuatu yang dibentuk, dan hasil bentukan yang saat ini tengah gandrung di industri automotif pastinya mobil otonom (self driving) milik Google.
Bagi yang tidak kuat akan terbawa arus mengikuti tren. Namun bagi yang lainnya akan memilih jalan lain, salah satunya dengan tidak ikut-ikutan, seperti yang dilakukan Toyota.
Raksasa Jepang ini memilih mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan hubungan antara mobil dan pengemudi. Dibandingkan melakukan riset mengembangkan teknologi mobil tanpa pengemudi
"Toyota tidak akan mengembangkan mobil tanpa pengemudi," ujar Chief Safety Technology Officer Toyota Seigo Kuzumaki, yang dilansir dari Associated Press, Senin (8/9/2014).
Teknologi baru yang disematkan Toyota bernama Automated Highway Driving Assist (AHDA). Sistemnya akan mencakup tiga teknologi kunci yaitu, Dynamic Radar Cruise Control, Lane Trace Control dan Human Machine Interface.
"Visi Toyota adalah sebuah dunia tanpa kecelakaan lalu lintas fatal. Teknologi ini memiliki potensi untuk merevolusi keselamatan di dunia automotif. Kami berkomitmen membawa sistem keselamatan aktif ke pasar secepat mungkin," pungkas Kuzumaki.
Bagi yang tidak kuat akan terbawa arus mengikuti tren. Namun bagi yang lainnya akan memilih jalan lain, salah satunya dengan tidak ikut-ikutan, seperti yang dilakukan Toyota.
Raksasa Jepang ini memilih mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan hubungan antara mobil dan pengemudi. Dibandingkan melakukan riset mengembangkan teknologi mobil tanpa pengemudi
"Toyota tidak akan mengembangkan mobil tanpa pengemudi," ujar Chief Safety Technology Officer Toyota Seigo Kuzumaki, yang dilansir dari Associated Press, Senin (8/9/2014).
Teknologi baru yang disematkan Toyota bernama Automated Highway Driving Assist (AHDA). Sistemnya akan mencakup tiga teknologi kunci yaitu, Dynamic Radar Cruise Control, Lane Trace Control dan Human Machine Interface.
"Visi Toyota adalah sebuah dunia tanpa kecelakaan lalu lintas fatal. Teknologi ini memiliki potensi untuk merevolusi keselamatan di dunia automotif. Kami berkomitmen membawa sistem keselamatan aktif ke pasar secepat mungkin," pungkas Kuzumaki.
(dol)