AISI: BBM Naik, Penjualan Motor Bisa Turun 10%
A
A
A
JAKARTA - Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menyatakan, jika wacana BBM naik yang digulirkan pemerintahan Presiden Jokowi terealiasi, penjualan sepeda motor nasional dikhawatirkan turun 10%.
"Jika benar ada kenaikan BBM maka akan terjadi penurunan 10% dari target awal 8 juta unit. Memang saya pikir pada tahap diumumkan akan berdampak, namun akan terjadi stabilisasi," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (29/10/2014).
Gunadi mengatakan pada tahap awal BBM naik, penjualan sepeda motor akan terkena imbas. Namun hal tersebut diprediksi tidak berlangsung lama karena pasar akan tumbuh dan cepat pulih kembali. Menurutnya kebutuhan mobilitas yang tinggi akan membuat pasar lupa dengan kenaikan tersebut.
"Pokoknya dengan semuanya naik, akan berdampak pada sepeda motor. Pada tahun 95-96 dengan kenaikan 125% pasar turun sampai 85%. Tahun ini jika benar naik sampai 50% akan berpengaruh tapi akan cepat pulih," imbuhnya.
Gunadi memperkirakan stabilisasi dapat dicapai dalam jangka waktu 1 semester atau paling cepat dalam waktu 4 bulan jika pengumuman BBM naik diresmikan. Dirinya memproyeksi pertumbuhan penjualan sepeda motor pada 2015 akan tetap stabil pada angka 10%.
"Namun kita juga perhatikan dampak kenaikan BBM terhadap inflasi dan kenaikan harga barang konsumsi. Masyarakat akan lebih memilih makan daripada membeli motor," imbuhnya.
Sampai saat ini AISI belum mengumumkan revisi target karena pengumuman BBM naik belum dilakukan.
"Kami belum mengoreksi karena belum diumumkan. Tapi jika itu terjadi, maka akan menurunkan pasar 10% paling sedikit. Belum memikirkan dampak dari penurunan target tahun ini," tandasnya.
"Jika benar ada kenaikan BBM maka akan terjadi penurunan 10% dari target awal 8 juta unit. Memang saya pikir pada tahap diumumkan akan berdampak, namun akan terjadi stabilisasi," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (29/10/2014).
Gunadi mengatakan pada tahap awal BBM naik, penjualan sepeda motor akan terkena imbas. Namun hal tersebut diprediksi tidak berlangsung lama karena pasar akan tumbuh dan cepat pulih kembali. Menurutnya kebutuhan mobilitas yang tinggi akan membuat pasar lupa dengan kenaikan tersebut.
"Pokoknya dengan semuanya naik, akan berdampak pada sepeda motor. Pada tahun 95-96 dengan kenaikan 125% pasar turun sampai 85%. Tahun ini jika benar naik sampai 50% akan berpengaruh tapi akan cepat pulih," imbuhnya.
Gunadi memperkirakan stabilisasi dapat dicapai dalam jangka waktu 1 semester atau paling cepat dalam waktu 4 bulan jika pengumuman BBM naik diresmikan. Dirinya memproyeksi pertumbuhan penjualan sepeda motor pada 2015 akan tetap stabil pada angka 10%.
"Namun kita juga perhatikan dampak kenaikan BBM terhadap inflasi dan kenaikan harga barang konsumsi. Masyarakat akan lebih memilih makan daripada membeli motor," imbuhnya.
Sampai saat ini AISI belum mengumumkan revisi target karena pengumuman BBM naik belum dilakukan.
"Kami belum mengoreksi karena belum diumumkan. Tapi jika itu terjadi, maka akan menurunkan pasar 10% paling sedikit. Belum memikirkan dampak dari penurunan target tahun ini," tandasnya.
(aww)