Pejualan Automotif Sulawesi Selatan Optimis Tumbuh
A
A
A
MAKASAR - Ketatnya persaingan bisnis di pasar otomotif khususnya roda empat membuat sejumlah produsen otomotif berlomba-lomba memutar otak untuk mendongkrak penjualan.
Apalagi, memasuki kwartal IV sejumlah kebijakan yang dinilai akan mempengaruhi pasar dapat menggerus penjualan.
Kebijakan yang dimaksudkan, yakni kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga tingginya suku bunga yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI Rate) yang cenderung mencekik sejumlah konsumen dari semula dikisaran 7,5% menjadi 7,75%.
Meski demikian sejumlah dealer otomotif di Makassar mengaku optimis dapat meningkatkan penjualan, itu dilakukan dengan menggencarkan penawaran harga khusus hingga mengikuti sejumlah kegiatan pameran.
Menurut Operation Manager PT Kars Inti Amanah (Kalla KIA) Ariefyanto Arsjad, kebijakan terkait penetapan down payment atau uang muka yang telah diterapkan BI sejak awal juga sudah mempengaruhi target penjualan.
Dengan hadirnya kebijakan baru tentu semakin membuat khawatir peningkatan target penjualan yang dipastikan bakal terkoreksi dari capaian tahun lalu.
Dikatakan Ariefyanto, sampai September penjualan untuk semua tipe mencapai 466 unit, jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu penjualan mencapai 751 unit atau terjadi penurunan sekitar 30%.
“Penjualan unit yang terpengaruh khususnya di segmen back bond di kelas compact medium dan compact low yang mengalami penurunan, makanya saat ini yang digenjot penjualan untuk segmen compact entry untuk city car,”ujarnya disela-sela preskon Pameran Otomotif Makassar (POMA) 2014 di Café Pelangi Makassar.
Dia menjelaskan, terkait kenaikan BBM pengaruhnya tidak terlalu dirasakan meski tidak dipungkiri juga terjadi penurunan 10%, karena ada produk Kia yang terkenal dengan produk hemat BBM, seperti Kia Picanto, Kia Rio dan Kia Morning.
Dengan keunggulan tersebut, untuk tipe yang hemat BBM ditargetkan penjualan mencapai 650 unit dan didominasi penjuakan Kia Rio dengan penawaran harga mulai Rp200 juta.
“Kami menawarkan diskon pembelian setiap unit Kia untuk kelas medium dengan uang muka dikisaran Rp20 juta, selain itu ada beberapa keuntungan lainnya,”terangnya.
Sementara itu, General Manager Sales PT Kumala Motor Jhony Tanaka mengungkapkan, penjualan memang sedikit lesu dengan adanya kebijakan pemerintahan baru, apalagi untuk segmen kendaraan dump truck semakin terpuruk dengan dihentikannya beberapa proyek tambang di daerah yang menjadi ladang empuk penjualan dump truck HINO.
“Secara penjualan dari bulan ke bulan memang turun, namun dari segi market share penjualan HINO cukup menggembirakan. Untuk mencapai target akhir tahun dapat terjual dikisaran 1000 unit dari target tahun lalu dikisaran 1200 unit,”ungkapnya.
Disisi lain, Marketing Manager Kalla Toyota Aswan Amiruddin memaparkan, dampak kenaikan BBM pasti ada, namun hal itu sudah diperhitungkan sebelumnya. Makanya, harga sudah disesuaikan sehingga sampai akhir tahun tidak akan ada revisi harga.
“Sampai triwulan tiga penjualan sudah diangka 6.000 unit dari target akhir tahun 19.000 unit. Dari tahun lalu, terjual sekitar 26.000 unit didominasi tipe Avanza,”paparnya.
Apalagi, memasuki kwartal IV sejumlah kebijakan yang dinilai akan mempengaruhi pasar dapat menggerus penjualan.
Kebijakan yang dimaksudkan, yakni kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga tingginya suku bunga yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI Rate) yang cenderung mencekik sejumlah konsumen dari semula dikisaran 7,5% menjadi 7,75%.
Meski demikian sejumlah dealer otomotif di Makassar mengaku optimis dapat meningkatkan penjualan, itu dilakukan dengan menggencarkan penawaran harga khusus hingga mengikuti sejumlah kegiatan pameran.
Menurut Operation Manager PT Kars Inti Amanah (Kalla KIA) Ariefyanto Arsjad, kebijakan terkait penetapan down payment atau uang muka yang telah diterapkan BI sejak awal juga sudah mempengaruhi target penjualan.
Dengan hadirnya kebijakan baru tentu semakin membuat khawatir peningkatan target penjualan yang dipastikan bakal terkoreksi dari capaian tahun lalu.
Dikatakan Ariefyanto, sampai September penjualan untuk semua tipe mencapai 466 unit, jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu penjualan mencapai 751 unit atau terjadi penurunan sekitar 30%.
“Penjualan unit yang terpengaruh khususnya di segmen back bond di kelas compact medium dan compact low yang mengalami penurunan, makanya saat ini yang digenjot penjualan untuk segmen compact entry untuk city car,”ujarnya disela-sela preskon Pameran Otomotif Makassar (POMA) 2014 di Café Pelangi Makassar.
Dia menjelaskan, terkait kenaikan BBM pengaruhnya tidak terlalu dirasakan meski tidak dipungkiri juga terjadi penurunan 10%, karena ada produk Kia yang terkenal dengan produk hemat BBM, seperti Kia Picanto, Kia Rio dan Kia Morning.
Dengan keunggulan tersebut, untuk tipe yang hemat BBM ditargetkan penjualan mencapai 650 unit dan didominasi penjuakan Kia Rio dengan penawaran harga mulai Rp200 juta.
“Kami menawarkan diskon pembelian setiap unit Kia untuk kelas medium dengan uang muka dikisaran Rp20 juta, selain itu ada beberapa keuntungan lainnya,”terangnya.
Sementara itu, General Manager Sales PT Kumala Motor Jhony Tanaka mengungkapkan, penjualan memang sedikit lesu dengan adanya kebijakan pemerintahan baru, apalagi untuk segmen kendaraan dump truck semakin terpuruk dengan dihentikannya beberapa proyek tambang di daerah yang menjadi ladang empuk penjualan dump truck HINO.
“Secara penjualan dari bulan ke bulan memang turun, namun dari segi market share penjualan HINO cukup menggembirakan. Untuk mencapai target akhir tahun dapat terjual dikisaran 1000 unit dari target tahun lalu dikisaran 1200 unit,”ungkapnya.
Disisi lain, Marketing Manager Kalla Toyota Aswan Amiruddin memaparkan, dampak kenaikan BBM pasti ada, namun hal itu sudah diperhitungkan sebelumnya. Makanya, harga sudah disesuaikan sehingga sampai akhir tahun tidak akan ada revisi harga.
“Sampai triwulan tiga penjualan sudah diangka 6.000 unit dari target akhir tahun 19.000 unit. Dari tahun lalu, terjual sekitar 26.000 unit didominasi tipe Avanza,”paparnya.
(dol)