Toyota Berniat Bagi Hak Paten FCV ke Produsen Lain
Selasa, 06 Januari 2015 - 16:25 WIB
Toyota Berniat Bagi Hak Paten FCV ke Produsen Lain
A
A
A
TOKYO - Toyota berniat untuk berbagi portofolio sejumlah hak paten yang berhubungan dengan teknologi sel bahan bakar hidrogen FCV (Fuel Cell Hidrogen) kepada pabrikan lain secara gratis.
Wakil Presiden Senior Toyota Bob Carter mengatakan, dengan berbagi paten, produsen lain akan terpicu mengairahkan segmen ini. Dengan begitu biaya pembangunan infrasturktur akan makin murah.
Selain rumit, produsen lain belum tertarik mengembangkan FCV lantaran tingginya biaya riset dan produksi, serta kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar hidrogen.
"FCV membutuhkan upaya bersama dan kolaborasi konvensional antara mobil, regulator pemerintah, akademisi dan penyedia energi," kata Carter yang dilansir dari Autonews, Selasa (6/1/2014).
Ia menambahkan, dengan menghilangkan batas persaingan secara sehat, semua pihak dapat mempercepat pengembangan teknologi baru dan pindah ke masa depan dengan mobilitas lebih cepat, efektif dan ekonomis.
Saat ini Toyota memegang 5.680 paten yang berkaitan dengan FCV. Lebih dari setengahnya meliputi perangkat lunak yang mengelola sistem sel bahan bakar, dengan 2.000 paten berkaitan dengan perangkat keras.
Beberapa ratus paten tambahan terkait dengan tangki hidrogen dan teknologi pengisian bahan bakar. Toyota berniat untuk membuka paten pada 2020 mendatang.
Selain Toyota, Tesla Motors juga melakukan langkah serupa. Tahun lalu, produsen mobil listrik asal California itu mengumumkan membuka kesempatan produsen lain mengunakan teknologi mereka untuk mendorong industri.
Wakil Presiden Senior Toyota Bob Carter mengatakan, dengan berbagi paten, produsen lain akan terpicu mengairahkan segmen ini. Dengan begitu biaya pembangunan infrasturktur akan makin murah.
Selain rumit, produsen lain belum tertarik mengembangkan FCV lantaran tingginya biaya riset dan produksi, serta kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar hidrogen.
"FCV membutuhkan upaya bersama dan kolaborasi konvensional antara mobil, regulator pemerintah, akademisi dan penyedia energi," kata Carter yang dilansir dari Autonews, Selasa (6/1/2014).
Ia menambahkan, dengan menghilangkan batas persaingan secara sehat, semua pihak dapat mempercepat pengembangan teknologi baru dan pindah ke masa depan dengan mobilitas lebih cepat, efektif dan ekonomis.
Saat ini Toyota memegang 5.680 paten yang berkaitan dengan FCV. Lebih dari setengahnya meliputi perangkat lunak yang mengelola sistem sel bahan bakar, dengan 2.000 paten berkaitan dengan perangkat keras.
Beberapa ratus paten tambahan terkait dengan tangki hidrogen dan teknologi pengisian bahan bakar. Toyota berniat untuk membuka paten pada 2020 mendatang.
Selain Toyota, Tesla Motors juga melakukan langkah serupa. Tahun lalu, produsen mobil listrik asal California itu mengumumkan membuka kesempatan produsen lain mengunakan teknologi mereka untuk mendorong industri.
(dol)
