Upah Buruh Automotif Indonesia Tidak Murah

Selasa, 27 Januari 2015 - 10:49 WIB
Upah Buruh Automotif...
Upah Buruh Automotif Indonesia Tidak Murah
A A A
JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meminta pemerintah lebih jeli, jika ingin menarik investor asing menanamkan modal di industri automotif. Sebab, upah buruh di Tanah Air sudah tidak murah.

"Upah minimum kita naik tinggi, Karawang sudah Rp3,4 juta, dan upah ini lebih tinggi dari Thailand. Kalau di daerah masih di bawah Rp2 juta, Bekasi sudah sangat tinggi. Dibandingkan Vietnam, Indonesia 1,5 kali lebih besar," ujar Director Administration TMMIN Bob Azam di Jakarta.

Selain upah buruh, tantangan lain ialah kualitas komponen lokal. Jika Indonesia ingin menjadi basis ekspor dan produksi untuk wilayah ASEAN, maka kualitas komponen mutlak ditingkatkan.

"Belum lagi energinya, dan ini naik terus. Ini tantangan berat untuk supplier, bagaimana membantu mereka meningkatkan kualitasnya sementara dollar sudah tidak murah lagi," imbuhnya.

Bob mengatakan, jika hal tersebut tidak dipikirkan dari sekarang maka dikhawatirkan dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia tidak mampu berkompetisi dengan negara lain sesama anggota ASEAN.

"Kita khawatir, daya saing kita tidak bisa membayangi negara lain. Seperti Kamboja dan Vietnam yang menjadi Next Country automotif, kita tidak memiliki upah murah, bahkan dibandingkan Thailand," ungkapnya.

Sementara itu, Vice President TMMIN Warih Andang Tjahjono menambahkan, ada empat hal yang perlu dibenahi jika ingin industri automotif Indonesia setara atau bahkan melampaui Thailand.

Empat hal tersebut berkaitan dengan bagaimana menarik investor asing dan menanam modal. Mulai dari one stop permitting, mengelola industri usaha kecil dan menengah (UKM), tempat industri, serta benefit atau keuntungan.

"Kita harus bisa seperti Thailand yang mampu menarik investor, dan Thailand sudah berada di tahap ke-4 itu. Sementara industri kita sudah sampai mana? Ini yang harus kita bangun agar Indonesia kompetitif di ASEAN," pungkasnya.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0569 seconds (0.1#10.140)