KPPU: Pendapatan Honda-Yamaha Naik, Pasar Justru Turun
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menuding Honda dan Yamaha melakukan monopoli harga, karena pendapatan kedua Agen Pemegang Merek (APM) ini makin tinggi, sementara pasar sepeda motor turun.
"Kita lihat pasar sepeda motor tahun lalu turun, tapi pendapatan keduanya naik. Berarti ada dugaan keduanya menetapkan harga tinggi. Ini yang dicurigai," ujar Komisioner KPPU Sukarmi kepada Sindonews di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Surkami melanjutkan, saat ini KPPU sudah membentuk tim investigasi khusus yang akan mendalami dugaan praktek monopoli harga. "KPPU sudah mempunyai bukti awal yang cukup kuat, dan terus mengumpulkan bukti-bukti lain," imbuhnya.
Tim bentukan KPPU ini menemukan bukti awal ada pertemuan antara Direksi Honda dan Yamaha yang membahas masalah penetapan harga jual sepeda motor. "Tapi saya belum bisa buka sekarang," pungkasnya.
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), total penjualan motor pada 2014 secara wholesales sebesar 7,86 juta unit. Segmen skutik merajai dengan torehan 70%, motor sport 14% dan sisanya diisi oleh segmen lainnya.
"Kalau dilihat, harga jual motor-motor skutik Honda dan Yamaha tidak berbeda jauh. Berkisar antara Rp13-Rp15 juta. Ini terlalu mahal, karena harga produksi hanya Rp7-Rp8 juta," pungkasnya.
Sebelumnya, Honda membantah tudingan KPPU dan mengatakan faktanya Honda menghadapi persaingan yang ketat dengan produsen lain di pasar sepeda motor nasional. Sementara hingga berita diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak Yamaha.
"Kita lihat pasar sepeda motor tahun lalu turun, tapi pendapatan keduanya naik. Berarti ada dugaan keduanya menetapkan harga tinggi. Ini yang dicurigai," ujar Komisioner KPPU Sukarmi kepada Sindonews di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Surkami melanjutkan, saat ini KPPU sudah membentuk tim investigasi khusus yang akan mendalami dugaan praktek monopoli harga. "KPPU sudah mempunyai bukti awal yang cukup kuat, dan terus mengumpulkan bukti-bukti lain," imbuhnya.
Tim bentukan KPPU ini menemukan bukti awal ada pertemuan antara Direksi Honda dan Yamaha yang membahas masalah penetapan harga jual sepeda motor. "Tapi saya belum bisa buka sekarang," pungkasnya.
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), total penjualan motor pada 2014 secara wholesales sebesar 7,86 juta unit. Segmen skutik merajai dengan torehan 70%, motor sport 14% dan sisanya diisi oleh segmen lainnya.
"Kalau dilihat, harga jual motor-motor skutik Honda dan Yamaha tidak berbeda jauh. Berkisar antara Rp13-Rp15 juta. Ini terlalu mahal, karena harga produksi hanya Rp7-Rp8 juta," pungkasnya.
Sebelumnya, Honda membantah tudingan KPPU dan mengatakan faktanya Honda menghadapi persaingan yang ketat dengan produsen lain di pasar sepeda motor nasional. Sementara hingga berita diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak Yamaha.
(dyt)