Ini Mobnas atau Mobmas alias Mobil Malaysia

Kamis, 12 Februari 2015 - 22:21 WIB
Ini Mobnas atau Mobmas...
Ini Mobnas atau Mobmas alias Mobil Malaysia
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, DPR akan mendukung program prioritas Jokowi, selama itu mendukung kesejahteraan rakyat. Namun, soal mobil nasional, masih melihat dulu kasusnya.

Awalnya sulit dipercaya jika Jokowi telah melupakan Esemka yang selama ini ia banggakan, dan apakah Presiden Jokowi juga sudah melupakan iklan Malaysia yang isinya melecehkan TKI Indonesia.

"Saya menduga mobnas ini bisa berubah jadi mobmas (mobil malaysia)," katanya di kesempatan sama.

Menurut Taufik, meskipun konteksnya untuk bisnis tapi, kehadiran Jokowi dengan PM Malaysia, dan bagaimana dengan mobil Esemka yang sudah digadang-gadang. Dan lagi anak didik Indonesia saja sudah mampu membuat pesawat, jadi kalau sekedar buat mobil itu hal yang mudah.

"Isu mobil ini disinggung terus, tapi masalah kapitalisme, dan barrier lisensinya sulit," ujar Sekjend DPP PAN itu.

Oleh karena itu, Taufik menegaskan agar, pemerintah jangan membebani rakyat dengan opini yang seolah-olah melupakan apa yang menjadi prioritas program pemerintahan Jokowi. Ini bukan persoalan apakah Indonesia mampu atau tidak mampu membuat mobil nasional, tapi tergantung pada political will pemerintah.

"Jadi, saya menduga ini (MoU Proton-ACL) merupakan dorongan pihak tertentu atau Presiden Jokowi mudah melupakan Esemka itu," tandasnya.

Di sisi lain, Pengamat Ekonomi dan Politik, Ichsanudin Noorsy berpendapat, Indonesia bisa lepas dari genggaman teknologi mobil Jepang yang telah berkuasa selama 35 tahun. Karena, anak-anak Indonesia sendiri sudah sangat tangkat dalam memodifikasi mobil.

"Bukan hanya modifikasi body, tapi juga sampai engine," kata Noorsy dalam diskusi.

Menurut Noorsy, Indonesia banyak memiliki fakultas teknik dari berbagai universitas, tapi mereka tidak mencoba membangun dan mengembangkan metodologi yang mengarah pada pembuatan mesin. Kalau dilihat, di fakultas tersebut ada jurusan metalurgi yang menjadi dasar pembuatan mesin.

"Tapi persoalannya, karena pemerintah tidak mendukung pembuatan mesin ini," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Noorsy, Indonesia memiliki ketergantungan teknologi. Dan alasan Presiden Jokowi bekerjasama dengan Proton karena, Malaysia bisa mengidentifikasi nasionalismenya karena, Malaysia punya national pride yakni Proton yang merupakan produk Malaysia.

"Bagaimanapun Malaysia punya national identification," pungkasnya
(dol)
Berita Terkait
36,6% Dana Proyek Strategis...
36,6% Dana Proyek Strategis Nasional Masuk Rekening ASN dan Politisi
Komitmen Moeldoko terhadap...
Komitmen Moeldoko terhadap Program Strategis Nasional Diapresiasi
Target Proyek Strategis...
Target Proyek Strategis Dipangkas Jadi 34, Akan Rampung 2021
Waskita Karya Tangani...
Waskita Karya Tangani 108 Proyek Berjalan, Nilainya Rp66 Triliun
170 Proyek Strategis...
170 Proyek Strategis Nasional Sudah Rampung, Investasinya Tembus Rp1.299 Triliun
Mengerucut, 89 Proyek...
Mengerucut, 89 Proyek Direkomendasikan Jadi PSN, Nilainya Rp1.422 T
Berita Terkini
Cara dan Syarat Daftar...
Cara dan Syarat Daftar Mudik Gratis Pemprov DKI 2025
2 jam yang lalu
Daftar Biaya Pajak Mobil...
Daftar Biaya Pajak Mobil Innova Reborn, Yuk Simak sebelum Beli Bekasnya
5 jam yang lalu
8 Merek Ban Paling Berharga...
8 Merek Ban Paling Berharga pada Tahun 2024
6 jam yang lalu
Turun 15 Persen, Saham...
Turun 15 Persen, Saham Tesla Menukik Tajam
8 jam yang lalu
Volkswagen Akan Kembali...
Volkswagen Akan Kembali Gunakan Tombol Kontrol Fisik Bukan Sentuh
10 jam yang lalu
Merek China Zonsen Siap...
Merek China Zonsen Siap Selamatkan Aprilia RSV 1000
13 jam yang lalu
Infografis
Disegani Dunia, Ini...
Disegani Dunia, Ini 4 Peran Erdogan dalam Kebangkitan Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved