Segmen Matik Monopoli Asuransi Sepeda Motor
A
A
A
JAKARTA - Tren penjualan sepeda motor matik yang kian laris turut berdampak pada persentase asuransi segmen per segmen. PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance), mencatat, matik lebih banyak diasuransikan ketimbang motor sport.
Hal tersebut terkait kecenderungan konsumen roda dua yang membeli dengan sistem kredit. Karena segmen matik merajai pasar sepeda motor nasional, otomatis asuransi TLO (total lost only) yang tercakup dalam mengajukan kredit sudah dilengkapi dari leasing.
"Paling besar matik, sekitar 60% untuk motor. Kalau untuk motor sport meski diprediksi tahun ini marketnya naik, tapi jumlahnya tetap kecil karena segmennya niche market dan harganya mahal," ujar Chief Marketing Officer Adira Insurance Donni Gandamana di Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Tantangan ke depan, menurut Donni, dealer harus berperan aktif menawarkan program asuransi. Sebab setelah sistem kredit lunas, konsumen tidak lagi memiliki asuransi kendaraan. Sedangkan yang berinsiatif ikut asuransi setelah kredit lunas masih sedikit.
"Tapi ini juga yang jadi alasan kenapa automotif kita maju terus, karena biasanya orang kalau kredit tiga tahun selesai akhirnya ganti kendaraan. Akhirnya mereka kredit lagi dan asuransi lagi," ulas Donni.
Hal tersebut terkait kecenderungan konsumen roda dua yang membeli dengan sistem kredit. Karena segmen matik merajai pasar sepeda motor nasional, otomatis asuransi TLO (total lost only) yang tercakup dalam mengajukan kredit sudah dilengkapi dari leasing.
"Paling besar matik, sekitar 60% untuk motor. Kalau untuk motor sport meski diprediksi tahun ini marketnya naik, tapi jumlahnya tetap kecil karena segmennya niche market dan harganya mahal," ujar Chief Marketing Officer Adira Insurance Donni Gandamana di Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Tantangan ke depan, menurut Donni, dealer harus berperan aktif menawarkan program asuransi. Sebab setelah sistem kredit lunas, konsumen tidak lagi memiliki asuransi kendaraan. Sedangkan yang berinsiatif ikut asuransi setelah kredit lunas masih sedikit.
"Tapi ini juga yang jadi alasan kenapa automotif kita maju terus, karena biasanya orang kalau kredit tiga tahun selesai akhirnya ganti kendaraan. Akhirnya mereka kredit lagi dan asuransi lagi," ulas Donni.
(dyt)