Pasar Stagnan, Nissan Yakin Jual MPV Premium
A
A
A
JAKARTA - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) tetap optimis dengan perkembangan segmen MPV premium. Walau market MPV secara keseluruhan diproyeksi turun, namun tidak untuk level ini. Sebab konsumen di segmen premium tidak peka terhadap sensitifitas harga.
"Dengan kondisi rupiah saat ini dan suku bunga yang akan naik lagi, secara umum market akan melambat termasuk MPV. Tapi segmen MPV kan banyak, mana yang paling turun? Saya pikir premium akan stabil, dibandingkan Low dan Medium," ujar GM Marketing and Strategy Product Planning NMI Budi Nur Mukmin, di Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Budi melanjutkan, karena segmen Medium dan Low MPV sebagai "mobil sejuta umat" akan terkena imbas paling besar, maka segmen yang justru tumbuh subur pada 2015 adalah LCGC (Low Cost and Green Car). Alasannya ada pergeseran segmen ke harga yang lebih rendah.
"Segmen premium tidak terlalu terkena imbas. Beda dengan yang Low. Kalau ada isu kenaikan harga, mereka bisa turun ke bawah, yakni LCGC. Misalnya yang beli Grand Livina sudah kemahalan, mereka akan lari ke Datsun GO+. Jadi secara umun semua segmen akan turun," imbuh Budi.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), pada 2014, Nissan hanya berhasil menjual 1.721 unit Serena, meraih pangsa pasar 25,3% dari total MPV atas sebesar 6.754 unit.
Torehan pada 2014 tersebut turun dari capaian 2013, dimana Nissan mampu memasarkan 4.008 unit Serena. Meraih 33% pangsa pasar dari total 11.898 unit MPV kelas atas. Sampai Februari 2015, angka penjualan Serena hanya tembus 129 unit, menguasai 14,8% dari total pasar 874 unit.
"Market penjualan mobil akan turun. Pada 2014, market sebesar 1.16 juta. Itu sebanding dengan100 ribu per bulan. Sekarang dari Januari-Februari 2015 total penjualan baru 80 ribu. Turun 15% sampai 20%," pungkas Budi.
"Dengan kondisi rupiah saat ini dan suku bunga yang akan naik lagi, secara umum market akan melambat termasuk MPV. Tapi segmen MPV kan banyak, mana yang paling turun? Saya pikir premium akan stabil, dibandingkan Low dan Medium," ujar GM Marketing and Strategy Product Planning NMI Budi Nur Mukmin, di Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Budi melanjutkan, karena segmen Medium dan Low MPV sebagai "mobil sejuta umat" akan terkena imbas paling besar, maka segmen yang justru tumbuh subur pada 2015 adalah LCGC (Low Cost and Green Car). Alasannya ada pergeseran segmen ke harga yang lebih rendah.
"Segmen premium tidak terlalu terkena imbas. Beda dengan yang Low. Kalau ada isu kenaikan harga, mereka bisa turun ke bawah, yakni LCGC. Misalnya yang beli Grand Livina sudah kemahalan, mereka akan lari ke Datsun GO+. Jadi secara umun semua segmen akan turun," imbuh Budi.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), pada 2014, Nissan hanya berhasil menjual 1.721 unit Serena, meraih pangsa pasar 25,3% dari total MPV atas sebesar 6.754 unit.
Torehan pada 2014 tersebut turun dari capaian 2013, dimana Nissan mampu memasarkan 4.008 unit Serena. Meraih 33% pangsa pasar dari total 11.898 unit MPV kelas atas. Sampai Februari 2015, angka penjualan Serena hanya tembus 129 unit, menguasai 14,8% dari total pasar 874 unit.
"Market penjualan mobil akan turun. Pada 2014, market sebesar 1.16 juta. Itu sebanding dengan100 ribu per bulan. Sekarang dari Januari-Februari 2015 total penjualan baru 80 ribu. Turun 15% sampai 20%," pungkas Budi.
(dol)