China Mulai Pulih dari Corona, Industri Automotif Dunia Kegirangan
Senin, 13 April 2020 - 00:01 WIB
BEIJING - China berangsur pulih dari cengkraman virus Corona. Industri setempat sudah mulai berjalan. Perekonomian kembali bergerak meski baru sekadar merangkak. Setidaknya hal tersebut yang dirasakan oleh para produsen mobil China.
Volkswagen dan Mercesed-Benz misalnya, keduanya merasakan "kesembuhan" itu. Permintaan mobil perlahan mulai banyak. Kabar baik itu muncul setelah Pemerintah China mengurangi pembatasan sosial atau social distancing dan dealer-dealer mobil kembali dibuka.
Mengutip laman Reuters, pabrik VW di Changsa dilaporkan kembali beroperasi pada pekan ini. “Ada tanda-tanda pemulihan, dengan peluang bagus pasar mobil China bisa mencapai level seperti tahun lalu di awal musim panas," kata CEO Volkswagen Group China, Stephan Wollenstein.
Sementara itu, Daimler, agen pemegang merek (APM) mobil Mercy di China, mengutarakan, permintaan unit yang masuk mulai pulih bahkan hampir serupa seperti sebelum krisis melanda. Selain itu, pabrik mereka di Beijing juga sudah mulai produktif.
“Kami melihat peningkatan permintaan signifikan di China dan Korea Selatan. Ini memberi kami kepercayaan diri,” kata Anggota Dewan Direksi Daimler, Britta Seeger.
Sebelumnya, penjualan mobil di China mengalami kontraksi hingga 79% (year on year) selama Februari 2020. Kemudian sepanjang Maret, terjadi penurunan 40,8% (year on year). Meski begitu, tidak memengaruhi tren industri automotif di sana dalam jangka panjang.
Volkswagen dan Mercesed-Benz misalnya, keduanya merasakan "kesembuhan" itu. Permintaan mobil perlahan mulai banyak. Kabar baik itu muncul setelah Pemerintah China mengurangi pembatasan sosial atau social distancing dan dealer-dealer mobil kembali dibuka.
Mengutip laman Reuters, pabrik VW di Changsa dilaporkan kembali beroperasi pada pekan ini. “Ada tanda-tanda pemulihan, dengan peluang bagus pasar mobil China bisa mencapai level seperti tahun lalu di awal musim panas," kata CEO Volkswagen Group China, Stephan Wollenstein.
Sementara itu, Daimler, agen pemegang merek (APM) mobil Mercy di China, mengutarakan, permintaan unit yang masuk mulai pulih bahkan hampir serupa seperti sebelum krisis melanda. Selain itu, pabrik mereka di Beijing juga sudah mulai produktif.
“Kami melihat peningkatan permintaan signifikan di China dan Korea Selatan. Ini memberi kami kepercayaan diri,” kata Anggota Dewan Direksi Daimler, Britta Seeger.
Sebelumnya, penjualan mobil di China mengalami kontraksi hingga 79% (year on year) selama Februari 2020. Kemudian sepanjang Maret, terjadi penurunan 40,8% (year on year). Meski begitu, tidak memengaruhi tren industri automotif di sana dalam jangka panjang.
(iqb)
tulis komentar anda